Part XI

5.7K 338 37
                                    

Hinata pov

Tok tok tok

"Sasuke-kun apa kau di dalam?" Tak ada sahutan dari sasuke-kun.

"Sasuke-kun aku masuk ya."
"Aneh di mana sasuke-kun." Aku mencari keberadaan sasuke-kun di kamarnya, tapi nihil ia tidak ada dimanapun.

Cklek

"Kyaaaaa." Aku menjerit berusaha menutupi wajahku yang telah memerah dengan sempurna. Ku buka sedikit celah tangan yang menutupi wajahku. Ya Tuhan aku bagaikan melihat pahatan Tuhan yang paling seksi. Dada bidang yang seperti merayu ku untuk mendekat dan apalagi itu sesuatu yang berbentuk kotak kotak seperti roti sobek yang membuatku ingin mencubiti habis permukaannya. Oh ya Tuhan aku merasa jadi pendosa sekarang bagaimana mungkin pikiran ku menjadi sekotor itu. Kemana hinata yang masih suci polos. Mata dan pikiran ku sudah tak suci lagi.

Kulihat sasuke-kun melemparkan tatapan bertanya sekaligus senyum miring andalannya. Seakan mengejek keterbengonganku akibat melihat pemandangan menggiurkan di hadapanku. Sasuke-kun semakin mendekat ke arahku. Ya Tuhan aku harus bagaimana aku semakin memundurkan Langkahku namun sasuke-kun semakin melangkah mendekat.

Duk

Haduh bagaimana ini aku sudah terpojok. Tunggu aku rasa aku menabrak pintu. Iya benar pintu. Dengan kekuatan yang ku punya ku adukan kepalaku dengan kepala sasuke-kun yang semakin mendekat ke arahku. Setelahnya buru buru ku buka pintu dan keluar dari kamar sasuke-kun.

Huft kusandarkan tubuhku di balik pintu sembari meraup udara seperti orang yang habis berlari maraton. Sial aku melupakan sesuatu. Ku buka kembali pintu. Kulihat sasuke-kun melirik ke arahku sembari mengelus kepalanya yang tadi beradu dengan kepalaku. Ku berikan cengiran andalan ku padanya.

"Ano tadi kaasan mikoto mengajak kita makan malam di rumahnya sasuke-kun."
Langsung ku tutup kembali pintu kamar sasuke-kun dan berlari ke arah dapur.

*****

Saat ini aku dan sasuke-kun sedang diperjalanan menuju rumah orang tua sasuke-kun. Tapi ku rasa ini bukan arah ke rumah orang tua sasuke-kun.

"Bukankah kita akan pergi ke rumah orang tua sasuke-kun?"

"Diamlah."

Cih aku merasa sebal saat sasuke-kun sudah berbicara dengan nada dingin seperti itu.

Mobil yang di kendarai sasuke-kun berhenti di depan sebuah salon. Kami keluar dan entah apa yang sasuke-kun bicarakan dengan pemilik salon itu, yang jelas tiba tiba aku digiring ke suatu tempat lalu di berikan sebuah dres selutut berwarna hitam. Setelah aku memakai dres itu entah apalagi yang di lakukan pegawai salon pada penampilan ku. Mulai dari merubah tatanan rambut hingga memberikan polesan make up pada wajahku.

Setelah semua selesai aku berdiri di hadapan sasuke-kun menunggu reaksinya melihat penampilan baruku. Dan aku harus menelan kekecewaan saat sasuke-kun tetap memberikan tatapan datarnya padaku. Bodoh ! Memangnya reaksi seperti apa yang kau harapkan hinata. Memangnya siapa dirimu bagi sasuke-kun.

******

Setibanya kami di rumah orang tua sasuke-kun kami di sambut oleh para maid dan dituntun menuju ruang makan. Aneh mengapa ada tousan di rumah orang tua sasuke-kun.

Makan malam berjalan dengan hening hanya terdengar dentingan garpu dan sendok.

Setelah selesai makan kami berkumpul di ruang keluarga.

"Sebenarnya Ada yang ingin kami sampaikan kepada kalian berdua." Ucap tousan fugaku sembari melirik pada tousan. Kulihat tousan mengangguk aku semakin penasaran ada apa sebenarnya.

"Karena kesepakatan yang telah dibuat sedari awal kami memutuskan akan menikahkan kalian minggu depan."

Kulihat wajah sasuke-kun mengeras.

"Kalian tidak bisa terus terusan mengatur kehidupan ku. Sialan aku tidak akan mengikuti permainan bodoh kalian lagi."

"Tapi sasuke bukan kah sedari awal kalian sudah menyetujui tentang perjodohan ini kalian akan menikah setelah 1 bulan."

Kulihat tatapan sasuke-kun padaku.

"Kau tak usah berpura pura bodoh hinata jelaskan semua pada orang tuaku dan pada orang tua mu."

"Apakah tidak Ada kesempatan untuk ku sasuke-kun." Entah mengapa walau aku berusaha menahan tapi air mata ini justru terus mengalir.

"Sakura hamil dan ia mengandung anak ku."

Deg

Ada sesuatu tak kasat mata yang menghantam dadaku. Sakura-san hamil anak sasuke-kun. Pikiran ku mendadak buntu. Mungkin aku mempunyai masalah dengan pendengaran ku itu tidak mungkin terjadi.

Plak

Terdengar suara tamparan.

"Anak kurang ajar. Pergi kau sekarang juga!"

Kulihat sasuke-kun melangkah keluar. Kulihat kaasan mikoto menangis di pelukan tousan fugaku. Dan kulihat mata tousan menunjukan kekecewaan.

Aku harus mengejar sasuke-kun. Tapi terlambat ia sudah memasuki mobilnya. Tapi aku tidak boleh menyerah aku terus mengejar. Hingga tanpa sadar sebuah suara terasa memekikkan telingaku dan silau cahaya menusuk mataku. Pandanganku mulai menggelap tergantikan dengan suara jeritan di sekelilingku yang masih tertangkap oleh telingaku sebelum kegelapan merenggut kesadaran ku.

Tbc

Akhirnya bisa up juga. Masih adakah yang menunggu cerita ini. Selamat hari raya idul fitri mohon maaf lahir batin 🙏

Because youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang