Part IX

5.2K 315 10
                                    

Hinata pov

Seberkas cahaya lembut masuk melalui celah gorden kamarku. Memaksa mataku terbuka karena terpaan cahaya nya. Aku terbelalak, bagaimana tidak, jam menunjukan pukul 9 pagi. Sudah sangat siang untuk memulai aktifitas.
Buru buru aku mencuci muka ku dan berjalan ke dapur.

Senyum terbit menghiasi wajahku. Ada sesuatu yang menempel pada pintu kulkas. Sebuah catatan kecil yang ditulis secara singkat namun mampu membuatku berdebar.

"Aku berangkat."

Singkat namun bermakna. Seorang uchiha sasuke yang tidak pernah mau peduli dengan orang lain menulis pesan singkat untukku. Aku merasa senang setidaknya kehadiran ku di sini dianggap ada oleh sasuke-kun. Bolehkah aku berharap pada hubungan ini.

Sebelum berangkat ke universitas aku memasakan bento untuk sasuke-kun dengan ekstra tomat di dalamnya.

******

"Ano maaf naruto-san apakah naruto-san melihat sasuke-kun?"

"Ah aku melihatnya, si teme sedang berada di ruang klub badminton sekarang. Apa kau mau menemuinya hinata-chan."

"Hai naruto-San kalau begitu saya permisi, terimakasih naruto-san." Aku membungkukan badanku.

"Ya hinata-chan tak usah seformal itu padaku. Kalau begitu aku permisi ja."

Aku tersenyum canggung padanya. Naruto memang sangat baik pada siapapun. Ia dan sasuke-kun sudah berteman sejak kecil. Itu yang ku tau dari kaasan mikoto.

Aku mulai memasuki area klub badminton. Mencari sasuke-kun. Ah itu dia, aku menghampirinya. Tapi rupanya sasuke-kun sedang mengobrol bersama teman temannya. Aku jadi merasa sedikit sungkan. Saat aku akan melangkah kembali untuk keluar ada suara memanggilku.

"Hinata."

Seorang pria dengan wajah pucat  dan senyum yang tampak aneh menurutkulah orang yang memanggilku. Dengan ragu aku melangkah menghampiri mereka.

"Kau hinata kan?"
Aku menggangguk untuk menjawab pertanyaan nya.

"Kami akan mengadakan champing akhir minggu ini bagaimana kalau kau ikut bergabung."

Aku hanya terdiam mendengarnya. Ada apa ini. Tiba tiba pria yang tak aku kenal mengajak ku ikut acaranya. Hanya keheningan yang melingkupi kami karena sedari tadi aku tak menjawab pertanyaannya.

"Bagaimana menurutmu sasuke?" Pria pucat itu bertanya pada sasuke-kun.

"Hn."

Walau hanya berupa gumaman tapi ku tau sasuke-kun menyetujuinya.

"Apakah sasuke-kun akan ikut?"

"Hn."

Kembali hanya terdengar gumaman. Karena sasuke-kun ikut maka aku pun akan ikut. Karena setidaknya ada orang yang aku kenal apalagi orang itu adalah sasuke-kun. Aku menggangguk menyetujui ajakan teman sasuke-kun.

Teringat kembali dengan tujuan awalku aku memberikan bento yang telah ku buat untuk sasuke-kun.

"Wah aku rasa kalian berdua mempunyai hubungan khusus." Celetuk pria berwajah pucat tadi.

Sasuke-kun memandang tajam pria tadi dan membawa tanganku mengikutinya.

Sekarang aku dan sasuke-kun berada di atap universitas. Aku menemaninya memakan bento buatanku. Kami diselimuti keheningan, keheningan yang menenangkan bagiku. Karena selama ada sasuke-kun di sampingku dimanapun itu aku merasa itu adalah tempatku untuk pulang.

Tbc
Mohon vote dan komen terimakasih buat yang udah baca. Kalian itu adalah semangat ku. Selamat berpuasa untuk yang menjalankan. Sekarang di usahain update cepet deh😄

Because youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang