part IV

5.3K 359 9
                                    

Hinata pov

Kurasakan sinar matahari yang masuk melalu celah gorden memaksa kedua mataku terbuka. Kurasakan sesuatu yang berat menimpa tubuhku. Kugerakan sedikit tubuhku yang terasa kebas. Ku edarkan pandanganku menelisik seluruh penjuru yang ada di ruang ini. Terasa berbeda. Kukerjapkan kembali mataku untuk memperjelas penglihatanku.

Setelah mengingat kejadian semalam aku terkejut. Ku singkap selimut yang membungkus tubuhku. Kurasa jantungku seperti berhenti berdetak. Ingin menjerit rasanya. Apa yang kau lakukan padaku sasuke. Kenapa kau begitu kejam.

Sambil terisak aku berusaha bangun, perlahan melangkah. Menahan nyeri yang kurasa.

Aku segera memasuki kamarku. Satu tempat yang kutuju. Ku buka kamar mandi, kunyalakan shower dan tangis yang kucegah sejak tadi keluar tanpa bisa ku tahan lagi. Aku meraung menangis mengeluarkan segala beban yang menumpuk di dada. Apa yang harus ku lakukan pada sasuke. Jika aku minta pertanggung jawabannya pasti ia tidak akan mau. Semalam sasuke mabuk. Kurasa ia pasti tidak akan mengingat apa yang telah dilakukannya padaku.

Setelah kurasa puas aku keluar. Ku pulas wajahku memakai make up agar menutupi wajah sembabku. Kupandangi wajahku di cermin. Pantas saja sasuke tidak pernah melirikku aku tidak ada apa apanya jika di banding si gadis musim semi.

Kubuka lebar lebar tirai yang menutupi jendela kamar sasuke. Meski malu ku guncang pelan tubuh sasuke yang tertutup selimut.

"Sasuke bangun, ini sudah siang apa kau tidak ada kelas hari ini."

"Diam kau dasar pengganggu."

"Tapi sasuke-kun kau harus bangun apa kau tidak akan pergi ke kampus."

Perlahan mata onyx itu terbuka. Menatap tajam mataku. Tanpa sepatah katapun ia melangkah menuju kamar mandi. Kuhela nafasku. Setelah pintu kamar mandi tertutup buru buru ku ganti spray kamar sasuke. Kulihat ada noda merah di spray itu.

Aku menyiapkan sarapan untuk sasuke. Sambil menunggu ku tata piring yang ada di meja makan. Terdengar langkah kaki.

"Sasuke-kun sarapannya sudah siap."

Tanpa menoleh ia melewatiku begitu saja.

"Sasuke-kun coba sedikit saja sarapan yang ku buat." Aku berusaha membujuknya.

Sasuke memasuki mobilnya dan melesat meninggalkan luka dan kesunyian yang kembali menemaniku.

Tbc

Maaf pendek. Mohon dukungannya. Mohon vote dan komen.

Because youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang