Setelah berngantuk-ngantuk ria dengan pengesahan program kerja OSIS, akhirnya para peserta Latihan Kepemimpinan Siswa pun disuruh istirahat di kelas yang sudah di bersihkan oleh panitia. Berbeda dengan para peserta LKS yang kali itu sedang tertidur nyenyak, anak-anak OSIS masih melakukan briefing untuk melakukan jurit malam di auditorium. Malam ini, Jennie dan Joy duo yang tidak dapat terpisahkan itu kebagian tugas untuk jaga di pos pertama ya itu yang memberi arahan untuk para peserta LKS.
Setelah selesai briefing para disipliner segera melakukan gebrak malam untuk membangunkan para peserta LKS. Dari auditorium, Jennie bahkan dapat mendengar teriakan Taeyong, Jaebum, Krystal, dan Seongwoo yang memarahi anak-anak tak berdosa yang baru saja bangun tidur itu. Setelah menerima arahan untuk segera pergi ke pos pertama, Jennie dan Joy langsung meluncur ke depan ruang BK dimana pos pertama itu berada dengan diantar oleh Sehun.
" Kak Sehun. Kopi sama air bunganya belum disiapin ih. Gimana dong?" Tanya Jennie panik saat dua barang penting untuk jurit malam itu tidak ada. Sedangkan Sehun yang kali itu sudah mengantuk terlihat malas berpikir. Mana seluruh penerangan di sekolah sengaja dipadamkan untuk mendukung jalannya jurit malam. Belum lagi lagu lengser wengi sudah terdengar sampai ke depan ruang BK. Semakin merinding saja mereka bertiga.
" Kalo kopi ke dapur guru aja dulu." Beritahu Sehun membuat ketiganya segera bergegas ke dapur guru yang tak jauh dari ruang BK dengan menggunakan penerangan lilin.
" Serem ya malam-malam sekolah dimatiin lampunya." Celetuk Joy mana malam itu Joy dikucir satu. Jadi semilir angin terasa menerpa lehernya membuat lehernya itu semakin merinding.
" Diem. Jangan ngomong macem-macem." Ujar Jennie sambil berjalan ke dapur guru yang kali itu sangat gelap juga. Mana pas Jennie coba pencet saklarnya ternyata gak nyala lampunya.
Apakah ini pertanda? Pikir Jennie dalam hati
" Anying ini kok lilinnya mati terus sih." Gerutu Sehun sambil menyalakan korek kembali membuat penerangan menjadi gelap gulita. Masalahnya mereka sudah berada di dalam dapur. Jennie buru-buru memegang pergelangan tangan Joy. Takut ternyata yang di sampingnya itu bukan orang.
" Guys... Ada senter hp gak?" Tanya Jennie membuat Joy teringat.
" Oh iya bener. Pinter banget sih Jen." Ujar Joy sambil mengambil smartphone di jaketnya. Sekarang ketiganya sudah berada di dapur. Jennie terlihat mengambil gelas dan kopi di dapur. Gadis itu terlihat memasukkan air panas dari termos. Pandangannya terlihat mengitari seisi dapur mencari-cari garam. Tapi hasilnya nihil.
" Gak ada garem kak." Beritahu Jennie
" Ya udahlah kopi a..."
" Gak bisa dong Kak. Dulu aja kita dikasih kopi zonk. Masa sekarang mereka dikasih yang enak." Potong Joy tak terima. Balada senior OSIS yang ingin balas dendam memang seperti ini. Alhasil Joy berusaha agar tidak kehabisan akal. Gadis itu terlihat memasukkan bubuk mecin yang tersisa disertai dengan kecap ke dalam kopi. Jennie dan Sehun di sisi lain tak bisa membayangkan rasa air kopi tersebut.
" Itu rasanya gimana ya. Kopi rasa sayur sop. Tapi sayur sop mana ada yang pake kecap." Ujar Jennie
" Biarin. Kapan lagi ngerjain anak orang." Balas Joy
" Air bunganya gimana ya? Kurang seru tuh kalo pake air biasa doang cuci mukanya." Celetuk Sehun.
" Tadi gak ada yang beli sih." Ujar Joy membuat ketiganya terlihat berpikir.
" Pake minyak wangi gue aja lah. Kan yang penting wangi. Iya gak?" Tanya Jennie
***
Jennie dan Joy sudah seperti sedang menjaga lilin saja di depan ruang BK yang hanya disinari oleh sebuah lilin. Setelah mempersiapkan kopi dan air cuci muka, mereka kembali lagi ke depan pintu ruang BK. Sehun duduk tidak jauh dari sana untuk menjaga kedua gadis itu takutnya terjadi sesuatu. Angin yang cukup kencang malam itu nyatanya membuat lilin beberapa kali mati. Belum lagi keduanya kedinginan. Beruntung jaket yang mereka pakai setidaknya menyelamatkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ High School Love On feat. Guanlin ➖ Jennie ➖ Taeyong
Fanfiction" Jen, anak kelas XI mah apa Jen? Gak ada yang ganteng?" " Iya. Gak kayak anak kelas X atau XII. Pada ganteng huhuhu." " Cewek ceweknya juga kelas XII pada badai. Kelas X udah tinggi cantik pula. Kita mah kelas XI apa atuh." " Hanya but...