31 : One on One

1.7K 241 40
                                    

Jen, gue rindu

Jennie hanya menelungkupkan lagi kepalanya di bangku di kala dirinya mengingat kembali chat dari Guanlin semalam. Bisa-bisanya memang cowok itu memporak-porandakan hati Jennie yang sedang berusaha melupakan Guanlin. Sebenarnya Jennie sadar betul ini bukan sepenuhnya salah Guanlin. Mungkin sebenarnya ini salahnya juga yang baper hanya karena tindakan Guanlin.

" Jen, ruang OSIS kuy. Rapat lo jangan kabur." Ujar Joy sambil bangkit dari duduknya usai mengambil tasnya tersebut membuat Jennie mengadahkan kepalanya, " Lo duluan aja. Gue mau ganti baju basket dulu biar langsung cuss latihan nanti." Ujar Jennie

" Oke deh. Gue sama Chungha nyusul Daniel duluan yaaaa." Pamit Joy sambil meninggalkan kelas. Sedangkan Jennie hanya menyenderkan tubuhnya ke bangku sambil menghela nafas berat usai temannya itu pergi.

Gue gak mau ketemu Guanlin, Pikir Jennie dalam hati

" Jadi kemarin sukses gak misi manas-manasin Guanlin pake update foto kakak gue di snapgram lo?" Tanya Roa menghampiri Jennie yang kali itu duduk sendiri usai teman sebangkunya pergi ke ruang OSIS. Beberapa anak kelas memang sudah tidak ada karena jam sudah menunjukkan jam pulang. Sisanya ya yang mau kerja kelompok, piket, atau ada kepentingan di sekolah.

" Dia bales snapgram-nya sih. Tapi kan awalnya gue cuma mikir buat manas-manasin doang nunjukkin kalo bukan tuh bocah aja yang bisa. Tapi kenapa ini gue malah baper." Curhat Jennie

" Emang dia bales apa sih?"

" Dia bilang rindu." Jawab Jennie membuat Roa memandang Jennie datar, " Lo udah beneran move on ya dari Taeyong?" Tanya Roa sambil menyipitkan matanya memandangi Jennie curiga.

" Biasanya kan lo lembeknya sama kak Taeyong. Ini kok lembek banget baru digituin bocah kelas X yang baru lulus SMP." Lanjut Roa lagi. Jennie rasanya ingin protes tidak menyetujui kalimat terakhir yang dilontarkan oleh Roa. Masalahnya Roa tidak tau apapun rasanya dimodusin oleh anak kelas X yang sudah terlatih melancarkan modusan macem Guanlin.

Iya sih Guanlin masih kelas X dan baru lulus SMP. Tapi tuh bocah bukan sekedar kelas X ingusan yang baru lulus SMP. Nyatanya cowok itu berhasil membuat Jennie terbawa perasaan dan galau.

***

Karena kata Daniel rapat masih dimulai 15 menit lagi, pada akhirnya Jennie lebih memilih pergi ke lapangan basket yang terdapat di dekat ruang OSIS untuk bermain basket sendirian dibandingkan datang ke ruang OSIS sebelum rapat dimulai. Chungha tadi mengatakan bahwa di ruang OSIS sudah ada Guanlin yang kali itu sedang mengobrol dengan Doyeon dan Somi alias salah satu teman dekat Yeri. Dan Jennie tidak memiliki mood melihat Guanlin menggoda cewek-cewek yang mungkin akan menjadi korban Guanlin selanjutnya. Sebenarnya, dalam lubuk hatinya yang paling dalam juga dia malas rapat. Masalahnya Jennie dan Guanlin ada di divisi yang sama. Itu artinya Jennie setidaknya harus mengobrol untuk mendiskusikan acara perlombaan antar kelas yang akan dilaksanakan setelah UTS tersebut.

Karena sudah jam pulang sekolah, koridor terlihat sepi. Anak-anak basket yang akan latihan baru akan datang dan latihan 30 menit lagi. Jadi kali ini Jennie hanya bermain basket sendirian. Gadis itu terlihat mendribble bola basket sebelum akhirnya mencoba melakukan shooting dari area three point. Dan seperti yang diharapkan dari seorang kapten basket putri, Jennie berhasil mencetak three point.

" Kalo main basketnya sendirian. Ya pantes masukkin bola ke ringnya gampang."

Suara seseorang yang sangat Jennie kenal dan dulu tiap hari menelponnya itu nyatanya mampu menginterupsi permainan tunggal seorang Jennie. Setelah menghela nafas berat, gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara. Dilihatnya Guanlin tengah berjalan menghampiri Jennie dengan menggunakan celana basket dan kaos berwarna hitam yang pas dengan tubuhnya itu. Kenyataannya, Jennie senang Guanlin menyapanya lagi dan memberinya senyuman itu. Tapi saat mengingat bayangan bahwa beberapa hari lalu Guanlin mengabaikannya dan mengejar wanita lain, buru-buru Jennie menghapus perasaan senangnya dan men-dribble bola basketnya kembali seolah bahwa suara Guanlin dan kehadiran Guanlin tadi hanya angin yang berhembus saja.

✔ High School Love On feat. Guanlin ➖ Jennie ➖ TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang