14 : Ketemu Guanlin Versi Cewek

2.1K 294 155
                                    

Kalo aja Jennie bisa kembali ke jam bangun dan sarapan seperti biasa, Jennie tidak akan mau duduk disini dan melakukan sarapan bersama dengan ibunya, ayah tirinya, serta kakak tirinya. Dia lebih memilih bangun kesiangan lalu memakan sarapannya di sekolah pada pukul sepuluh saat jam istirahat pertama.

Sebenarnya bukan gara-gara awkard. Awkward sih tentu bagi Jennie. Tapi kan ini bukan pertama kalinya makan bersama, jadi Jennie sudah lumayan biasa. Yang jadi masalah adalah Jennie harus bangun sangat pagi dan berangkat sangat pagi menyesuaikan dengan jam berangkat Taeyong karena kedua orangtuanya memaksa mereka untuk berangkat bersama karena satu sekolahan.

" Jennie kayaknya masih ngantuk ya?" Tanya Papa tirinya alias Papa Jaejoong saat melihat anak tirinya itu bukannya makan malah memejamkan matanya.

" Duh, anak mama masih ngantuk ya?" Tanya Mama Jennie alias Mama Min Ah membuat Jennie menganggukkan kepalanya.

" Mama mau disuapin. Gak nafsu makan." Pinta Jennie membuat Taeyong yang duduk di sampingnya sontak mengalihkan pandangannya pada cewek yang biasanya slengean itu kini terlihat manja pada mamanya.

" Kamu gak malu sama kakak kamu?" Canda mamanya membuat Jennie tersadar bahwa di sampingnya ada Taeyong. Dia masih kaku gara-gara Taeyong menembaknya semalam sebelum mereka berdua jemput orangtua mereka.

" Paling ntar kakak fotoin dan post di grup OSIS biar temen-temennya tahu kelakuan Jennie, ma." Canda Taeyong berusaha akrab dengan mamanya dan itu membuat Jennie meringis.

Gimana bisa Taeyong keliatan baik-baik aja dan biasa aja sama gue setelah kejadian semalem? Pikir Jennie dalam hati.

" Ya udah deh. Jennie makan sendiri." Ujar Jennie sambil cemberut sambil makan makanannya sedikit-sedikit. Diam-diam Taeyong melirik gadis itu sebentar dan tersenyum sangat tipis hingga nyaris tak terlihat. Tapi dalam hati, dia tahu bahwa menaruh perasaan pada gadis di sampingnya ini kesalahan besar. Apalagi saat dirinya seperti ini, berhadapan dengan kedua orangtuanya seperti ini.

" Yong, Jennie berangkatnya bareng sama kamu aja. Kalian satu sekolah kan? Kasian Jennie masa disuruh pake angkutan umum." Tanya papa Taeyong atau bisa disebut papa Jennie juga.

" Gak usah Pa. Jennie pake gojek aja. Lebih cepet kok. Lagian takut ngerepotin Kakak juga." Balas Jennie tersenyum terpaksa. Padahal aslinya Jennie memang tak mau karena nanti di mobil akan semakin awkward antara mereka berdua.

Ini akibat dari Jennie gak bisa naik sepeda, jadi Jennie gak bisa minta motor matic kayak Joy atau Roa. Mau minta dibeliin mobil, dikira Jennie keturunan raja Brunei? Beli mobil lamborghini udah macem beli tahu bulat.

" Nggaklah Jen. Kan kalian satu sekolah. Ngerepotinnya darimana coba? Gapapa kan Yong?" Tanya Papanya membuat Jennie meringis.

Sedangkan Taeyong terlihat mengunyah makanannya jadi belum menjawab perkataan papanya.

Jangan mau kak. Bilang gak mau, pekik dan mohon Jennie dalam hati. Kemarin aja berduaan udah awkward banget, apalagi sekarang tiap hari berangkat bareng. Jennie mau nangis aja karena hatinya pasti gak akan sehat T.T

" Gapapa kok Jen. Mobil kakak juga kosong." Balas Taeyong membuat Jennie meringis.

" Ya udah sih Jen. Kalian satu sekolah ini. Kan uang yang buat abang gojeknya bisa dipake buat jajan." Ujar mamanya membuat Jennie hanya tersenyum paksa.

***

Seperti yang telah diduga, keberangkatan Jennie dan Taeyong ke sekolah diselimuti oleh kecanggungan. Dari semenjak memasuki mobil, Jennie tidak pernah sedetik pun menoleh pada Taeyong dan lebih memilih untuk mengalihkan pandangannya pada jendela sambil mendengarkan lagu dari earphone miliknya.

✔ High School Love On feat. Guanlin ➖ Jennie ➖ TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang