Chapter 1

8.2K 281 20
                                    


Happy Reading!


Author POV

   Seorang perempuan dengan gamis hijau army semata kaki dengan pita yang membelit sekitar pinggang nya dengan hijab yang melambai-lambai saking panjangnya sesuai dengan warna baju yang di kenakannya sedang berlari tergesa-gesa untuk memasuki area kampus nya
Dia melihat ke arah arloji yang sudah menunjukkan waktu pukul 8:10 itu artinya dirinya itu telat 10 menit dengan sekuat tenaga akhirnya sampai di area kampus nya.

Diapun menghembuskan nafas leganya dan berjalan menuju kelas atau menuju ruangan khusus jurusan Mipa, saat sudah sampai di depan pintu tubuhnya gemetaran karena ini yang pertamannya dia telat, sekarang dia merutuki kebodohan nya karena tidak mau berangkat bersama abinya menaiki motor karena takut merepotkan, dan akhirnya diapun menaiki angkutan umum , saat di pertengahan jalan ada kecelakaan dan membuat semua kendaraan tidak bisa bergerak karena macet dia pun akhirya turun dari angkutan umum itu dan berlari dan al hasil dia terlambat.

Tok tok tok

Karena tidak ada jawaban dia pun masuk tak lupa dia mengucapkan salam

"Assalamualaikum."
Salamnya takut-takut sambil menyembulkan kepalanya dan melihat ke arah dimana meja dosen belum di tempati (?)

Tiba-tiba.

"Eh wa tumben kamu telat, kamu dari mana ? Untung dosennya gak masuk karena lagi sakit."
Tanya adira tak lain dan tak bukan adalah sahabat nya sejak duduk di bangku SMA

"Iya wa tumben ini yang pertama lho kamu telat."
Sahut adeeva atau lebih Akrab dipanggil deva, deva juga adalah sahabat adzwa

"Iya tadi ada ke celakaan di jalan jadi macet."
Jawab adzwa sambil duduk di bangku nya

"Eh ini kenapa pak Johan gak masuk ?."
Lanjut adzwa sambil menoleh ke arah deva dan adira

"Iya.. pak Johan katanya sih lagi sakit terus mau ngundurin diri gitu, katanya lagi ada dosen pengganti, tapi sedari tadi gak Dateng-dateng."
Ucap deva, yang di balas dengan anggukan oleh adzwa.

Tiba-tiba dari arah pintu ada seorang lelaki kira kira berumur 26 tahun yang memasuki kelas, kelas pun langsung hening seketika.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Salam lelaki tersebut, dan seketika semua mata tertuju pada lelaki tersebut

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."
Balas semua mahasiswa

"Maaf saya terlambat, tadi di jalan ada kendala sedikit, oke baiklah langsung saja, saya akan memperkenalkan diri
nama saya Muhammad Abinaya Adiyaksa kalian boleh panggil saya pak abi saya di sini akan menggantikan pak Johan yang sudah pensiun, oke cukup sekian."
Setelah dosen itu atau pak abi memperkenal dirinya seketika kelas langsung heboh

Pak udah punya pacar ?

bapak masih jomblo ?

Pak minta id line nya dong ?

Ya ampun ganteng banget ah pas nih buat di jadiin imam

Seperti itulah teriakan-teriakan para kaum hawa, sedangkan para kaum adam hanya memasang wajah datarnya, karena merasa dosen itu mencari sensasi begitu pikir-Nya.

Ya jelas karena para kamu adam merasa tersaingi oleh dosen itu
Pak abi berperawakan tinggi dengan tubuh yang atletis terlihat sekali bahwa dirinya sering berolahraga hidungnya yang mancung dengan iris mata berwarna hitam legam dan oh jangan lupakan tatapannya yang tajam dan mengintimidasi dengan rambut yang di sisir rapih.

Cinta Dari Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang