Chapter 12

2K 126 19
                                        

Happy Reading!

Jika kita berjodoh kita akan di takdirkan bersama, meski rintangan selalu ada di depan mata.

°°~CDA~°°

Rabu.

Hari ini yaitu tepat dimana adzwa akan memberikan jawaban kepada dosennya itu, tapi sebelum itu dia akan berbicara atau meluruskan seseuru dengan Abi terlebih dahulu.

"Wa kamu masih inget kan sama kak Adnan senior Kita itu ?."
Tanya Dira membuka percakapan, saat ini mereka sedang ada di kantin.

"Iya inget, kenapa emang dir ?." Balas adzwa

"Gak papa sih, cuma aku denger katanya dia sekarang megang perusahannya sendiri, hebat banget kan, udah tampan baik Sholeh mapan lagi wah cocok di jadiin calon imam inimah."
Cerocos dira sambil tersenyum malu-malu dan berkhayal tentang seniornya itu.

"iya kalau itu jodoh kamu, tapi kalau gak ?, Mending kamu jangan berkhayal yang tinggi-tinggi deh dir, nanti jatuhnya sakit baru tau rasa." 
Balas deva membalas perkataan Dira dengan nada cibirannya seperti biasa.

"Dih kamu sebagai sahabat ya do'ain nya yang bagus-bagus napa sih."
Cetus Dira kepada deva, sedangkan adzwa hanya bisa menghela nafas nya.

"Aku mau cerita."
Ucap adzwa tiba-tiba yang membuat kedua sejoli itu langsung diam dan mengalihkan pandangan sepenuhnya kepada adzwa.

"Cerita apa .?"

"Sok ath cerita naon ?."

"Aku di lamar."
Ucapan adzwa sontak saja membuat kedua sahabatnya itu terkejut bagaimana tidak sekarang adzwa tiba-tiba ada yang melamarnya ?.

"Kamu gak becanda kan ?."

"Ya gak lah."

"Terus, siapa orang yang udah ngelamar kamu ? Kok baru bilang sekarang gak dari kemaren-kemaren."
Kalian bisa menebak yang berucap itu siapa kan ?.

"Oranya ada di sini satu kampus sama kita."

"Hah siapa ? Farel ?? Atau hilman ?."
Tanya Dira seceplosnya dan membuat Deva bingung, ah ntah lah.

"Bukan temen kita, tapi yang ngajar kita di sini bisa di katakan dosen kita di sini."
Ucapan adzwa langsung saja membuat Deva dan Dira langsung terarah kepada Abi dosen satu-satunya paling muda di universitas ini.

"Pak abiii ????."
Ucap mereka bersamaan, yang di balas dengan anggukan oleh adzwa, dan mereka berdua pun menatap adzwa dengan pandangan tak terbaca

"Masa ?." "Seriusan ?."

"Iya jadi kemarin malam, emm gak kemarin juga sih kira-kira dua hari yang lalu pak abi sama keluarganya datang ka rumah kirain mau ngapain eh ternyata mau lamar aku, sedangkan aku yang masih bingung aku minta di kasih waktu dulu buat mikir jawabannya."
Penjelasan adzwa lagi-lagi membuat kedua sejoli itu terkaget-kaget

"Wwah adzwa kalau semisalnya itu aku, udah aku terima gak ada acara-acara minta di kasih waktu segala, aduh adzwa pak Abi itu paket komplit tau gak, aaaaa adzwa kamu beruntung banget sih."
Ucap Dira histeris sedangkan deva

Cinta Dari Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang