Happy Reading!Gemercik air hujan membasahi bumi, tak pernah berpaling dari tatapan mata gadis yang sedang berdiri di balkon kamarnya tetes demi tetes air hujan yang turun ke bumi serasa menarik untuk di pandang jilbabnya yang panjang tertiup angin dan menusuk pori-pori kulitnya tapi sang empunya tidak merasakan kedinginan atau pun merasa risih karena hijabnya yang selalu tertiup angin dia sama sekali tidak beranjak dari tempatnya sampai ada suara ketukan pintu yang mau tidak mau dia harus beranjak dari tempatnya
Tok tok tok
" Wa, ini umi. Umi masuk ya "
" Iya umi masuk aja gak di kunci kok "
Pintu pun terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya, yang tak lain dan tak bukan adalah Fatimah umi dari adzwa
" Iya mi ada apa ?"
Tanya adzwa saat uminya sudah ada di dalam kamar sang anak" Kamu di panggil abi keruangannya gih samperin siapa tahu penting "
Ujar Fatimah, sedangkan adzwa mengernyitkan dahinya tumben Abinya memanggil ? begitu lah pemikiran adzwa, tapi adzwa tidak ambil pusing dan ssesegera mungkin pergi ke ruangan dimana abinya memanggil" Iya mi aku kesana "
Adzwa pun berjalan ke arah ruang kerja abinya beradaTok tok tok
" Assalamualaikum abi "
Salam adzwa ketika telah sampai di depan pintu ruang kerja abinyaCeklek
Pintu pun terbuka dan munculah sosok laki-laki paruh baya yang bernama Adam abinya
" Waalaikumsalam ayo masuk bi "
Mereka berdua pun masuk, adzwa pun duduk di sofa ruang kerja abinya" Abi, kenapa panggil adzwa kesini ?"
Tanya adzwa, sedangkan Abinya hanya tersenyum" Kamu udah besar ya, umur kamu berapa sekarang hmm ? "
Tanya abinya, adzwa pun semakin penasaran tumben tumbenan Abi menanyakan berapa umurnya ada apakah ini ?" Umur adzwa baru 21 tahun bi emang kenapa ? "
Tanya adzwa sedangkan Abi hanya tersenyum" Gak papa Abi cuma mau tanya aja
Udah besar ya anak abi, udah punya pacar ? "
Guraunya karena tak Mungin anaknya memiliki sang kekasih karena dirinya tahu pacaran itu memang di haramkan" Ya gak lah pacaran itu cuma
buang-buang waktu dan menambakan dosa buat apa pacaran mending adzwa langsung nikah aja dan dapet deh tuh pacar, pacar halal "
Penjelasan adzwa mampu membuat senyum adam semakin melebar" Anak Abi pinter ya sekarang "
Ucap abinya sambil mengusap kepala yang tertutupi oleh hijabnya" Abi mau bicara serius dengan kamu bi "
Tanya abinya dan ya sekarang lihatlah wajah Abi nya yang tadi penuh candaan sekarang berubah 180° menjadi wajah serius.
Sedangkan adzwa mulai deg degan karena tidak biasanya Abi berbicara dengannya seserius ini" Iya bi mau bicara apa ? "
Tanya adzwa dengan mimik seserius mungkin" Adzwa anak abi, Abi kan udah tua Abi mau sebelum Abi di panggil oleh Allah, Abi mau jadi wali nikah kamu dan Abi bisa liat gimana baik buruk nya calon imam kamu "
Ucap Abi, adzwa tertegun sejenak saat melihat abinya berbicara seperti itu, adzwa pun menarik nafas nya sambil berucap " hush Abi gak boleh bicara kaya gitu, jodoh rezeki umur semua ada di tangan Allah kita gak tahu kan bi kapan jodoh rubi datang dan adzwa gak suka kalau Abi bawa-bawa kematian, meskipun semua orang akan meninggal tapi setidaknya Abi jangan bawa-bawa kematian dulu sekarang, mungkin kalau jodoh Allah belum mempertemukan nya insyaallah suatu saat nanti Allah akan mempertemukan aku adzwa sama calon imam adzwa "
Ucap adzwa sambil tersenyum ke arah abinya
![](https://img.wattpad.com/cover/136365037-288-k205319.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dari Allah
General FictionAku tidak tahu hati ini akan berlabuh di mana, dan untuk siapa, karena yang menurutku baik belum tentu menurut-Nya terbaik. ~Adzwa Natasha Rubi~