Happy Reading!
“Wanita itu perasa, jadi jangan sekali-kali kamu menghancurkan perasaan seorang wanita apalagi sampai meneteskan air mata.”
°°~CDA~°°
Sang pajar telah menampakkan sinarnya, dan menggantikan tugas sang bulan, kicauan burung pun terdengar di pagi ini.
Saat ini adzwa sedang sibuk dengan aktivitasnya yaitu menyiapkan keperluannya untuk berangkat kuliah, sedangkan lisba gadis itu sedang asik dengan dunianya sendiri yaitu menggambar, bukan menggambar seperti apa yang di lakukan anak sekolahan tetapi menggambar sebagaimana mestinya seorang desainer menggambar.
"Wa hari ini kamu berangkat naik apa ?."
"Em ojol mungkin, kenapa ?."
"Kirain kamu di jemput sama calon kamu itu."
"Ya engga lah lagian aku sama dia juga jarang berangkat bareng."
"Ya ampun itu orang ya, gak peka apa gimana sih masa jemput calon istri aja jarang sih."
"Udah lah lis, mungkin dia lagi sibuk atau engga mungkin dia emang lagi buru-buru jadinya gak sempet."
Ucapnya seraya meyakinkan lisba, karena dari kamarin malam sepupunya itu selalu saja berpikiran yang tidak-tidak soal calon suaminya adzwa"Ya dia emang cowok engga peka, lagian kenapa coba umi sama abbi kamu mau aja jodohin kamu sama dia yang sikapnya dingin terus cuek kayak gitu."
"Aduh-aduh udah ah bahas dia nya, dari kamerin malem bahas nya itu-itu aja gak bosen apa, ayo sekarang kita ke bawah bantuin umi nyiapin sarapan."
Setelah itu perbincangan mengenai Abi pun di cukupkan, mereka berdua pun segera pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan
"Pagi umi."
Ucap adzwa dan lisba berbarengan, lisba memang memanggil orang tua adzwa dengan sebutan umi dan abbi karena lisba sudah menganggap mereka berdua itu orang tuanya."Pagi anak-anaknya umi, ayo duduk sebentar lagi sarapannya siap."
"Abbi kemana mi ?."
"Itu di ruang tamu lagi ngobrol sama nak abi."
Seketika jawaban uminya itu membuat adzwa terkejut loh pak Abi ada di sini ? Kok gak ngasih tau
"Calon nya adzwa ya mi ?, Lisba pengen liat deh calonnya adzwa."
"Iya calonnya adzwa, sebentar ya umi panggilkan supaya sarapan bersama."
Tak lama kemudian muncullah kedua laki-laki yang berbeda usia itu
"Adzwa nak abi kesini mau jemput kamu, supaya berangkat nya barengan."
Ucapan abbinya adzwa berhasil membuat dirinya terkejut, refleks adzwa menoleh ke arah abi dan saat itu juga pandangan keduanya bertemu hanya beberapa detik tapi mampu membuat mereka salah tingkah, langsung Saha adzwa mengucap istighfar begitu juga abi.Sedangkan lisba dia tengah asik memandangi wajah Abi yang masyaallah enak di pandang, kalau saja itu bukan calon suami adzwa tak lisba gebet deh seketika lisba tersadar saat adzwa mencubit tangannya, dan langsung menoleh ke arahnya sambil menyengir hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dari Allah
Fiksi UmumAku tidak tahu hati ini akan berlabuh di mana, dan untuk siapa, karena yang menurutku baik belum tentu menurut-Nya terbaik. ~Adzwa Natasha Rubi~