Chapter 13

2.5K 142 7
                                    


Happy Reading!

Kalau kamu tidak mencintainya maka belajarlah untuk mencintainya, dan kalau kamu mencintainya maka jagalah cinta itu.

°°~CDA~°°

Adzwa saat ini sedang berdiri di depan cermin sambil melihat penampilannya malam ini dia sangat merasa gugup bagaimana tidak, sekarang keluarga abi akan datang kesini malam ini mungkin saat itu adzwa tidak terlalu gugup karena saat itu kedatangannya sangat mendadak untuk dirinya dan saat ini ? Tidak bisa di ucapkan dengan kata-kata perasaan adzwa saat ini.

"Adzwa kamu udah siap ?."

Adzwa pun menoleh dan mendapatkan uminya sedang berdiri di ambang pintu.

"Udah mi, tapi adzwa gugup mi aduh."

Keluhan adzwa hanya di balas senyuman oleh uminya

"Jangan terlalu gugup baca basmallah untuk menghilangkan kegugupan kamu wa, dan kamu gak perlu gugup soalnya malam ini kamu sangat cantik masyaallah."

Ucap Fatimah sambil mengelus pucuk kepala anaknya sambil tersenyum

"Aduh umi adzwa bener-bener gugup, bismillahirrahmanirrahim."

Setelah itu adzwa dan fatimah pun keluar dari kamar adzwa untuk segera ke ruang tamu, saat sudah sampai di ruang tamu ternyata disana sudah banyak orang yang berkumpul di antaranya ada abinya dan keluarga Abi dan juga ada seorang anak laki-laki.

Setelah itu adzwa pun mendudukkan dirinya di antara umi dan abbinya, setelah itu Adam mulai membuka suara

"Oke baiklah karena semuanya sudah kumpul saya akan mulai membicarakan kelanjutan lamaran ini yang akan di jawab langsung oleh anak saya adzwa." Ucap Adam dan langsung mengalihkan pandangan ke arah putrinya "gimana wa ?."

Adzwa pun hanya mampu menganggukkan kepalanya sambil menunduk karena menyembunyikan sesuatu di pipinya yang tiba-tiba memerah keran malu dan gugup dan hal itu tentu saja tak lepas dari pandangan abi, Abi mengulum senyum nya saat melihat tingkah adzwa yang menurutnya sangat sangat lah menggemaskan itu.

"Bismillahirrahmanirrahim, adzwa menerima pinangan dari pak abi."

Ucapan adzwa lantas membuat semua orang yang ada di sana menghembuskan nafas leganya merasa bahagia, abi ? Jangan di tanya kalau pun dia berada di tempat yang kosong dan tidak banyak orang sudah pasti dia akan langsung melakukan salto maybe, karena saking senangnya.

"Kalau begitu sekarang kita tinggal tentukan tanggal pernikahan Abi dan adzwa, dan tidak usah terlalu lama di tunda-tunda karena hal yang baik tidak boleh di nanti-nanti."

"Ah iya baiklah, bagaimana kalau pernikahannya di lakukan bulan depan ? Semakin cepat semakin baik bukan ?."

Ucapan ayahnya Abi sontak saja membuat adzwa terkejut bulan depan apakah tidak terlalu cepat ? Bahkan dirinya belum beres mengerjakan skripsi.

"Apakah tidak terlalu cepat kalau bulan depan ?."

Ucap adzwa dengan nada rendah, seketika semua menatap adzwa, fatimah tersenyum dan berkata

"Niat baik itu harus di segerakan karena semakin cepat semakin baik, dan jangan terlalu lama di tunda."

Dan adzwa pun hanya menganggukkan kepalanya saat mendengar penjelasan uminya

"Jadi bagaimana Abi keputusan kamu ?, Apakah kamu setuju ?."

Tanya adi kepada putranya itu, Abi pun langsung menjawab

Cinta Dari Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang