Chapter 3

3.2K 170 2
                                    

Happy Reading!

"Bila ingin mendapatkan sesuatu belajarlah dengan memberi sesuatu"

•••••


Seperti biasa adzwa selalu bangun di ⅓ malam untuk melakukan shalat tahajud yang rutin dia lakukan ketika adzwa telah menduduki bangku menengah ke atas

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah -Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam."

Setelah selesai melaksanakan sholat tahajud, adzwa melirik jam weker yang ada di samping tempat tidur dan waktu masih menunjukkan pukul 3 dini hari, setiap adzwa Selesai melaksanakan sholat ,adzwa tidak langsung tidur kembali, tetapi adzwa selalu mempersiapkan atau membaca materi yang akan di pelajaran sesuai mata kuliahnya hari ini, dan adzwa ingat satu hal dirinya belum selesai mengerjakan tugas makalahnya, sesegera mungkin adzwa pun beranjak dari meja belajar nya untuk mengambil makalah yang belum selesai semua dari dalam tas nya.

Tok tok tok

Tiba-tiba ada suara ketukan pintu yang membuat aktivitas adzwa terhenti, adzwa pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke arah pintu kamarnya.

Ceklek

" Lho bang Iwan kenapa ? "
Tanya adzwa, dan ternyata orang yang mengetuk pintunya adalah abangnya sendiri

"Gak papa, cuma pengen liat adik Abang aja"
Jawabnya sambil mengacak rambut adzwa, ya ketika adzwa sedang berada di dalam rumah adzwa akan melepas hijabnya itu juga bila di dalam kamarnya dan hanya seorang saja, adzwa dan Iwan pun masuk ke kamar adzwa, Iwan duduk di pinggir kasur sang adik sedangkan adzwa duduk di kursi meja belajarnya

" Lagi ngapain dek ?"
Tanya Iwan

" Lagi ngerjain makalah "
jawab adzwa seadanya dengan pandangan masih fokus ke arah tugas yang sedang di kerjakan nya

" Ohh, dek Abang ke sini mau curhat nih "
Ucap Iwan dan membuat adzwa menoleh ke arah sang Abang,
tumben-tumbenan abangnya mau curhat
Begitulah pemikiran adzwa

"Emang mau curhat tentang apa ? Yaudah sok sama adzwa di dengerin tapi adzwa sambil ngerjain makalah ya soalnya ini harus di kumpulin sekarang"
Ucap adzwa

"Iya, tapi dengerin ya" ucapnya yang langsung di angguki adzwa

"Abang bingung dek, sama pemikiran Audi sekarang"

Adzwa masih diam karena ingin mendengar kelanjutan curhatan sang Abang

" Kemarin Audi mutusin katanya nikahannya gak jadi bulan depan karena Audi gak bisa, terus karena ayahnya Audi lagi sakit parah dan bundanya masih belum pulang terus perusahaan ayahnya yang ada di Jakarta sedang mengalami penurunan jadi mau tidak mau suka tidak suka Audi harus menangani perusahaan ayahnya jadi Audi harus mulai fokus dulu sama perusahaan yang ada di Jakarta dan kira-kira agak lama buat ngembaliin perusahaan ayahnya kembali normal "
Jelas Iwan dengan wajah yang sedikit ada gurat kesedihan, adzwa masih tidak bergeming dia bingung ingin menjawab apa, karena dia tidak tahu menahu tentang persoalan abangnya

" Emmm emang kak audinya gak kesel atau nolak atau apa gitu ? "
Tanya adzwa sedikit ragu karena dia takut salah bicara

"Ya Audi pernah nolak tapi mau gimana lagi melihat kondisi keluarganya yang tidak memungkinkan jadi Audi memutuskan buat ambil alih perusahaan ayahnya, ya Abang juga gak ada hak dong buat nolak kan gak baik nolak kemauan orang tua"

Cinta Dari Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang