Chapter 5

2.8K 168 9
                                    

Happy Reading!

Ternyata dunia itu sempit

~A&A~

    Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 18:50, semua keluarga adzwa sedang bersiap untuk acara makan malam.

"Udah pada siap kan semua nya ?, Kalau udah yuk kita berangkat takut kemaleman nantinya"
Ucap Adam kepada anak dan istrinya

"Iya bi, takut keluarga pak adi juga udah nunggu"

Mereka pun langsung memasuki mobil nya, dan tak lupa mengucapkan basmallah sebelumya.

Sekitar 10 menit mobil yang di kendarai Adam sudah terparkir di pelataran restoran tersebut, langsung saja mereka berjalan untuk memasuki restoran tersebut

"Selamat malam"
Ucap sang waiters sambil tersenyum ramah saat sudah berada di dalam restoran itu

"Meja atas nama pak Adiyaksa"
Begitu Adam menyebutkan nama itu, sang waiters tersebut mengangguk dan langsung  berjalan untuk menunjukan tempat tersebut, dan di ikuti oleh Adam beserta keluarganya.

Tak lama kemudian waiters tersebut berhenti di depan meja yang di sebutkan tadi, setelah mengucapkan terimakasih waiters tersebut langsung pergi.

"Assalamu'alaikum"
Ucap Adam kepada rekan kerjanya, seketika yang berada di meja itu menengok dan tersenyum

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, eh sudah datang silahkan duduk ayo"
Ucap laki-laki paruh baya yang kira-kira seumuran dengan adam

"Maaf telat di, jadi gak enak udah lama nunggu ?"

"Kami juga baru tiba santai saja lah, eh ini anak mu dam ? Wah cantik dan tampan yah"

"Iya ini anak ku di, dan ini istri aku ayo adzwa Iwan salaman sama om dan tante"
Mereka berdua pun langsung memberi salam kepada rekan kerja ayahnya

"Anak kamu kemana di, kok gak ada ?, Apa dia gak ikut ?"
Tanya Adam saat melihat anak dari sahabatnya itu tidak terlihat, yap sebetulnya Adi dan Adam itu tidak hanya rekan kerja tapi mereka juga bersahabat sejak masa SMA.

"Ah anak ku lagi di toilet, sebantar lagi juga beres"

Tak lama seorang lelaki datang ke arah meja mereka

"Nah ini anak ku dam, namannya abinaya, Abi salaman sana sama om dan tantenya"

Abi pun langsung memberi salam, tak jauh dari itu adzwa sangat-sangat terkejut bagaimana tidak di depannya ini adalah dosennya pak abii ya Allah kenapa pak Abi ada disini ? Apakah dunia sesempit ini ? Dan adzwa pun langsung menundukan kepalanya dan memainkan jari tangannya.

"Oh ya abi itu anak-anak pak adam, yang perempuan namanya adzwa dan yang laki-laki namanya iwan"
Iwan yang sedang memainkan ponselnya sedari tadi langsung menoleh ke arah laki-laki di hadapannya, Iwan agak berpikir wajah itu begitu familiar seperti sahabatnya semasa kuliah dulu seperti

"Lo abinaya ? Ini gue Iwan temen lo waktu kuliah dulu, masa gak inget"
Ucap Iwan sedangkan Abi meneliti wajahnya Iwan dan seketika ada senyum dan langsung memeluk sahabatnya semasa kuliah dulu

Cinta Dari Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang