Chapter 14

1.9K 94 7
                                        


Happy Reading!

Mungkin sekarang takdir sedang mempermainkan kita, tapi percayalah suatu saat nanti kita akan bersama.”

°°~CDA~°°

  Pagi ini seperti pagi biasanya adzwa sedang bersiap untuk pergi ke kampusnya dia mengambil tas selempangnya lalu turun untuk sarapan.
Saat sudah di lantai bawah adzwa mendapati tidak hanya ada anggota keluarganya saja tetapi ada abi dosennya yang sudah anteng sedang mengobrol bersama abbinya. 

"Nah rubi nya udah turun,  ayo kita sarapan bersama nak abi pasti belum sarapan kan mari kita sama-sama."

Mereka pun langsung menuju ruang makan dan mendapati fatimah yang sedang menata makanan di meja makan. 

"Eh,  ayo ayo duduk kita sarapan nak abi juga ayo silahkan."

Dan suasana pun hening hanya terdapat dentingan sendok yang beradu dengan piring.

"Abbi umi rubi berangkat dulu Assalamu'alaikum."
Pamit adzwa ketika sudah selesai dengan sarapannya,  ketika adzwa akan beranjak tiba-tiba abbinya berucap

"Rubi,  abi datang kesini itu mau jemput kamu masa kamu tinggalin gitu aja."

Eh seketika adzwa pun langsung menoleh ke arah abi dan mendapati abi sedang menatap ke arah lain dengan pandangan datar nya

"Ayo"
Ucap abi tiba-tiba dengan nada datar

"Eh yaudah umi abbi Rubi pamit assalamu'alaikum."

"Saya pamit Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam"

Dan setelah itu adzwa dan abi pun langsung bedanjak dari ruang makan dan menyisahkan fatimah dan adam yang menatap mereka dengan pandangan sendu.

"Bi,  apakah abi mencintai rubi?."

"Loh kenapa umi tanya seperti itu?. "

"Umi cuma takut abi tidak bisa mencintai rubi."

"Eh hust,  umi gak boleh bicara gitu abbi percaya bahwa abi itu mencintai rubi, cuma hanya sikap nya saja yang masih kaku dan dingin, cinta itu kan datang karena terbiasa mi."

Penjelasan adam mampu membuat fatimah menghela nafas lega lalu terseyum. 

◈◈◈

Di dalam mobil keadannya sangat hening hanya ada suara radio yang sedang memutar sholawat Ya Maulana.

"Pulang jam berapa ?."

Tanya Abi untuk memecahkan keheningan yang tercipta di dalam mobil, seketika adzwa pun menoleh dan berucap

"Jam 1 siang sekarang hanya ada 2 mata pelajaran saja."

Jawabnya dan hanya di balas anggukan oleh Abi,
"Nanti saya jemput."

"Eh, gak usah pak."

"sekalian kita pergi ke toko perhiasan."

Adzwa pun akhirnya mengalah karena untuk berdebat dengan seorang abinaya itu sulit untuk menang, adzwa pun mengangguk tanda setuju.

Selang 25 menit mobil yang di tumpangi mereka telah memasuki area kampus.

"Saya duluan pak Assalamu'alaikum."

Cinta Dari Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang