Reece melangkah masuk ke dalam sebuah kamar bergaya vintage bernuansa pink cerah. Dilihat dari warna dindingnya saja sudah bisa ditebak kalau itu kamar perempuan. Ditambah lagi dengan aroma khas vanili yang tercium kuat di dalam ruangan.
Reece memerhatikan setiap sisi kamar Athena yang luas. Seperti biasa, ada jendela besar yang langsung menghadapkan mereka ke halaman belakang. Ada meja belajar putih di sebelah jendela, kemudian meja rias dengan warna senada, juga lemari pakaian dan lemari sepatu koleksi Athena. Tempat tidur king size berada di tengah ruangan, lalu ada pintu menuju kamar mandi di pojok dekat jemuran handuk kecil.
Reece duduk di tepi ranjang, melihat Athena yang sedang meletakkan barang-barangnya di atas meja. Matanya terus menyapu pandang setiap sudut kamar Athena yang baru sekali ini dia masuki. Ada beberapa foto Athena bersama Dylan terpampang di atas meja belajar. Ada juga cetakan polaroid bergelantungan di langit-langit. Reece memerhatikan satu per satu foto yang ada di sana. Mulai dari Athena masa kecil, Athena bersama ibunya, bersama Dylan, bersama teman-temannya, dan juga bersama Blake.
"Itu lo kapan foto sama Blake?" Tanya Reece seraya menunjuk foto hasil polaroid di atas kepalanya.
"Udah lama, pas awal-awal jadi sepupu. Kenapa emang?"
"Gaa, gapapa"
Padahal sih gue pengen foto selucu itu.
Boleh Reece akui sedikit sakit melihat pose Athena dan Blake yang sangat menggemaskan. Dia tau keduanya adalah sepupu sekarang, tapi tetap saja Reece tidak bisa berbohong kalau di foto itu mereka luar biasa menusuk hatinya. Blake merangkul Athena dan bibir Athena yang condong ke pipi Blake, terlihat nyaris menciumnya.
"Oh ya Reece, kalo gabut ambil gitar Blake aja di kamar sebelah"
Reece mengangguk, berjalan keluar untuk mengambil gitar Blake. Berhubung laki-laki itu sedang pergi bersama Diandra, katanya. Lagi pula Reece akan lebih diam ketika bertemu gitar.
Maksudnya, akan lebih tenang dan tentu menghilangkan bosan.
Sekembalinya dari kamar Blake, Reece membawa sebuah gitar akustik berpelitur cokelat yang biasa Blake pakai. "Request, Na" pinta Reece ketika dia sudah duduk di atas permadani bulu berwarna putih.
"Adele, All I Ask?" Tanya Athena.
"Yah jangan. Suara gua kemahalan buat lagu itu"
"Yeu anjeng, bilang aja ga kuat nafasnya"
"Dih maaf-maaf nih, suara gue udah jebolan X Factor"
"Najis. Liat aja besok-besok gua ikut Indonesia Mencari Bakat"
"Alah gaya. Ke Indonesia aja belom pernah"
"Ya kan ntar dibilang. Soon. Mau ketemu Aliando"
"Idih kagak jauh-jauh dari serigala sama vampir ya hidup lo"
Athena meraih macbook di atas meja belajar. Gadis yang setelah lulus kuliah bercita-cita ingin menjadi seorang desain penata ruang itupun mulai mengerjakan proyeknya. Sebenarnya Athena tidak begitu bosan dengan suasana kamarnya, hanya saja kamar ini terlalu luas dan furniture di dalamnya terlihat sepi. Athena berniat menambahkan beberapa barang yang bisa dia gunakan di kamar ini, juga merombak ulang letak foto dan pajangan di kamarnya. Tak lupa penggantian warna dinding kamar kalau Dylan sudah mengizinkan nanti. Rencananya, Athena ingin kamarnya bernuansa baby blue, tidak ada warna pink lagi yang terkesan feminin.
Baru beberapa langkah Athena mendesain ulang kamarnya melalui macbook, semua ide-idenya buyar mendengar petikan gitar yang Reece mainkan. Ditambah lagi ketika Reece mulai bernyanyi. Tau gitu tadi dia tidak meminta Reece untuk bermain gitar. Kalau begini caranya, Athena ingin sekali mengusir bocah itu dari kamar. Tapi sebelum niatnya tersampaikan, Athena sudah larut dalam suasana duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Start Over ° Reece Bibby
Fanfiction• "Gue emang nggak mungkin ngeganggu hubungan mereka, tapi lebih nggak mungkin lagi kalau gue terus-terusan sayang sama perempuan milik orang lain." ▪"Tapi nggak selamanya dia akan terus menjadi milik orang lain, kan?"