Manchester, United Kingdom.
"Have a great show, B?" Tanya suara lembut dari arah belakang.
"Ya. Im so tired now" balas Blake dengan anggukan.
Gadis yang semula melingkarkan kedua lengannya di tengkuk Blake yang sedang duduk manis di tepi kolam renang itu ikut duduk di sebelahnya. "What are you thinking about?"
Blake menatap Diandra dengan tenang. "No, i dont" sambil menggeleng kemudian memalingkan pandangannya ke langit-langit.
Udara malam kali ini terasa dingin. Langit juga nampak gelap tanpa taburan bintang seperti biasanya. Sejak sore tadi gumpalan awan hitam mulai menggantung. Pertanda hujan deras akan segera turun.
Keheningan melanda Blake dan Diandra di halaman belakang rumah Athena. Sejak dua minggu lalu gadis itu diberangkatkan untuk pengobatan intensif di Jerman, Blake yang diamanahkan untuk menjaga rumah ini. Lagi pula, dia sangat senang dan tidak keberatan. Karena rumah Athena sudah dia anggap sebagai rumahnya sendiri. Tanpa memedulikan kondisi rumahnya di sebelah.
Suara ponsel berdering di atas bean bag hijau cerah memecah keheningan. Dua pasang mata itu langsung memandang ke satu tujuan. Ponsel Blake menyala terang dengan id caller Dylan O'Brien. Cepat-cepat Blake meraih dan mengangkatnya.
"Blake!" Sahutan itu mengejutkan. Suara Dylan terdengar serak, setengah berteriak, tapi setengah menangis.. juga..?
Menangis?!
"Holy shit, whats going on dude?! What why? Why are you crying, Dylan? Please tell me!"
"Gue gatau lagi harus ngomong apa Blake, tapi.."
Jantung Blake berdebar tidak karuan. Keringatnya mulai mengucur seiring menunggu kalimat jelas dari Dylan. Diandra yang duduk di sebelahnya ikut panik mendengar pembicaraan serius mereka. Wajah Diandra memerah, perasaan mereka mulai tidak tenang.
"Tapi? Tapi apaan! Eh apa? Ada apaan sumpah?!"
"Athena koma Blake. Barusan masuk ICU, kondisinya semakin kritis."
Tiga..
Dua..
Satu..
Kalau saja Blake tidak menggenggam ponselnya erat, pasti benda itu sudah menyentuh lantai sekarang.
"What.. the.. are you fucking kidding me, Dylan?"
"Im serious. Kita semua hampir hilang harapan. Dokter bilang, Athena harus secepatnya dapet donor sumsum tulang. Dia harus transplantasi dalam waktu dekat."
"Seberapa lama kalian semua cari pendonor nya?"
"Harus dalam waktu satu atau dua hari kedepan, kalo kita gamau kehilangan Athena."
"Astaga ya tuhan..."
"Gue udah gatau lagi harus berbuat apa. Gue butuh dukungan dan doa dari kalian semua. Respect Athena di sini, dia bener-bener lagi berjuang banget buat lawan penyakitnya. Gue juga butuh Reece tau. Gue yakin, kehadiran dia bikin Athena feel better. Udah saatnya kita kasih tau Reece dan gaada lagi yang musti di tutup tutupin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Start Over ° Reece Bibby
Fanfiction• "Gue emang nggak mungkin ngeganggu hubungan mereka, tapi lebih nggak mungkin lagi kalau gue terus-terusan sayang sama perempuan milik orang lain." ▪"Tapi nggak selamanya dia akan terus menjadi milik orang lain, kan?"