Sepulang dari restoran tadi, George dan Blake tidak lagi menumpang di mobil Reece. Melainkan mereka pergi bersama Diandra dan Bianca menaiki uber. Alasan klasik, ingin memberikan luang waktu untuk Reece dan Athena berdua.
Setelah sekian lama tidak berjumpa, tentu saja keduanya tidak akan membiarkan sedetik pun hampa tanpa percakapan. Sekarang mereka dalam perjalanan menuju salon yang tidak begitu jauh dari restoran.
"Jadi kamu mau nemenin aku jemput mama papa kan?" Tanya Reece memastikan. Sedaritadi dia bercerita kalau kedua orangtuanya itu sangat merindukan Athena. Terakhir mereka bertemu ketika Reece belum resmi mengumumkan hubungan pastinya dengan Athena.
Baru sejak Reece memposting beberapa foto bersama Athena ketika tahun baru di Belanda, kedua orangtuanya bertanya dan kemudian Reece terus terang.
"Boleh aja, tapi kamu anterin aku pulang ya?"
"Iyalah. Masa aku tinggalin di stasiun, emang aku gila apa"
"Kan kirain. Lagian juga kamu emang gila"
Reece tertawa geli. Ntah, dia hanya merindukan saat-saat seperti ini. "Oh ya, kalo kamu ga keberatan juga kita bisa berangkat sama-sama ke gedung nanti?"
"Kenapa harus keberatan coba? Tenang aja, nanti aku bilang Dylan. Atau kamu sendiri yang mau bilang ke dia? Dylan ada di rumah aku kok. Sama Bunda sama Alexia juga"
"Sure Mrs. Bibby"
Oh God, not again.
Pipi Athena memerah seketika mendengar panggilan Reece barusan yang menamai dirinya sebagai 'Mrs. Bibby' sudah gila ya? Panggilan itu kan lebih terdengar seperti untuk seorang istri Reece nantinya?
"Heh! Maksudnya apaan?" Tanya Athena, meskipun terserang virus malu akut, dia tetap berusaha tenang dan menanggapinya dengan candaan.
"Gausah shock gitu dong dengernya, muka sampe merah udah kayak udang goreng. Nanti juga Athena bakal dipanggil kayak gitu sama orang-orang"
WOI UDAH WOI UDAH.
"Dih, kamu mau bikin aku mati di dalem mobil ya?" Athena tidak lagi tahan menyembunyikan senyum merekahnya.
Reece ikut tertawa. "Yakali! Mati kenapa coba?"
"Gombalan kamu tuh, bisa bikin jantung aku spot tiba tiba nih"
"Eh siapa juga yang gombal. On the way tau!"
Athena mengernyitkan keningnya, bingung. Banget malah. "On the way kemana?"
"On the way nikahin kamu lah."
Penyampaian Reece sangat amat tenang. Bahkan seolah tidak ada beban setitikpun untuk mengucapkan kalimat keramat yang membuat jantung Athena serasa berhenti sejenak.
Athena menatap tidak percaya. "Hahh??"
Reece membelokkan setir kemudinya. Mobil itu kini berhenti di pinggir trotoar sebelah bangunan salon yang akan mereka kunjungi. Reece menatap Athena di sebelah yang masih melamun dengan mulut menganga.
"Lucu banget sih mukanya" Reece menjawil dagu Athena, langsung membangunkan gadis itu dari lamunannya.
"Still. Nggak. Believe." Ucap Athena dengan penekanan di setiap kata.
Reece semakin terbahak melihat reaksi Athena ketika mendengar ucapan gilanya barusan. Tapi memang Reece ingin menikahi Athena!
"All my heart wants is you, baby." Reece mengecup pipi Athena yang masih bersemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Start Over ° Reece Bibby
أدب الهواة• "Gue emang nggak mungkin ngeganggu hubungan mereka, tapi lebih nggak mungkin lagi kalau gue terus-terusan sayang sama perempuan milik orang lain." ▪"Tapi nggak selamanya dia akan terus menjadi milik orang lain, kan?"