"Mom, Dad, Reece pamit dulu ya?"
Lyndsey mengangguk, memeluk putra pertamanya dengan hangat. Tak lupa sang Ayah, Jamie, dan juga Lexi.
"I'll miss you so much, guys. Lexi, semangat sekolahnya ya!"
"Apa kita bakal lama berpisah, lagi?" Tanya Lexi dengan mata yang berkaca-kaca.
"I think, im sorry Lexi"
"That's okay, no problem. Jangan lupa sering menghubungi kita di sini. Sukses juga untuk karirmu, Reecey"
Reece mengangguk. "Aku menyayangi kalian" pelukan perpisahan mereka semakin mengerat, sebelum akhirnya lelaki bersurai dirty blonde itu melambaikan tangan ke arah keluarganya, kemudian berjalan masuk ke dalam ruang tunggu keberangkatan.
Malam ini Reece bersama kelima temannya akan berangkat menuju Belanda. Sesuai rencana, mereka akan tiba pagi hari di sana.
"Kita kena delay setengah jam nih" ucap Blake setelah membaca informasi di papan layar.
George mendengus kesal, mengikuti arah pandang Blake pada layar yang terpampang di sebuah pilar. "Ah anjir mager"
Reece yang baru saja duduk di sebelah Athena, mengelus lembut pucuk kepala gadis itu. "Kamu mau makan dulu?" Tanya Reece melihat Athena yang sejak tadi hanya terdiam.
"Nggak ah, lagi nggak laper"
"Reece" panggil Blake, membuatnya langsung menyembunyikan tangan dari kepala Athena.
"Ha? Ape?"
"Ini passport lo, ntar ilang aja" kata Blake sambil menyodorkan passport milik Reece yang semula laki-laki itu tinggalkan di atas koper. Bego.
"Oiya anjir lupa gua, makasih yak"
Blake manggut-manggut, lalu menyeruput teh hangat dalam cup di genggaman.
"Dingin banget eh, gakuat" kata Bianca yang sedang menyandarkan kepalanya di bahu George.
Reece menyaut. "Idih kode"
"George gapeka, ih bego banget lo" lanjut Athena.
"Lah ngapa jadi gua?"
"Itukan cewe lo kedinginan kesian, sue" Blake menoyor George yang kali itu dodol kelewat batas.
George balas menoyor Blake tidak terima. "Itu noh liat Diandra juga kedinginan lo kacangin doang. Liat napa Reece sama Athena aja pegangan tangan so sweet gitu"
Semua menoleh kepada dua sejoli yang baru menjadi pasangan kemarin. Athena dan Reece diam membatu. Sedetik kemudian, keempat temannya menyengir, Blake menutup mulutnya yang terbuka lebar.
"WHOOOOOPPPSSS" cibir Blake dengan nada menggoda.
"Dipegangin aja mas? Takut jatoh?" Ledek Bianca.
Reece dan Athena cepat-cepat melepas genggaman itu. Bangke, kenapa George nyadar.
"Ih apaansih gausah pegang pegang! Sono jauh jauh" kata Athena sok jijik, mengusap-usap tangannya seperti sedang membersihkan diri dari kuman.
"Yeu siapa juga yang mau deket deket ama lo" Reece menjulurkan lidah, menggeser badannya menjauh dari Athena, hanya jarak lima senti sepertinya.
Blake berdeham cukup keras. Yang lainnya senyam senyum tidak jelas. "Jadian?" Tanya Blake dengan alis yang dinaikkan sebelah. Laki-laki itu menyengir lebar setelah menyudahi pertanyaan keramatnya.
"ENGGA!" Balas Reece dan Athena bersamaan.
Engga salah lagi.
"Ah mosoq?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Start Over ° Reece Bibby
Fanfiction• "Gue emang nggak mungkin ngeganggu hubungan mereka, tapi lebih nggak mungkin lagi kalau gue terus-terusan sayang sama perempuan milik orang lain." ▪"Tapi nggak selamanya dia akan terus menjadi milik orang lain, kan?"