10 March.
Hari ini adalah hari besar bagi Reece, Blake, George, Diandra, Bianca, Dylan, Alexia, juga Margaretha, yang jelas bagi seluruh kerabat dekat Athena yang ada untuk menemani perempuan itu melawan penyakit kerasnya. Saat ini, dalam hitungan beberapa menit kedepan, Athena akan menjalani proses transplantasi sumsum tulang belakang sebagai cara terakhir mengatasi leukimia-nya sebelum kehilangan harapan.
Setelah tubuh gadis itu menolak keras cairan kemoterapi yang berusaha melawan penyakitnya, dokter memutuskan untuk meminta persetujuan pihak keluarga agar Athena lekas dioperasi. Berhubung tidak ada kemajuan sama sekali setelah dua minggu di sini, malah tambah memburuk seiring dengan komanya Athena selama dua hari terakhir.
"Honestly im afraid, mom" ucap Dylan sambil memeluk Margaretha.
Wanita paruh baya itu tersenyum. Masih sempat-sempatnya tersenyum, padahal semua orang tau kalau dia sedang bersedih. Bahkan sangat mengkhawatirkan kondisi si bungsu yang akan menjalani tindak intensif.
"Dont worry, Dylan. Remember that God is always with us, right?"
Suara roda bergesekan dengan pualam rumah sakit terdengar mendekat ke arah mereka. Itu ranjang Athena. Dengan dirinya yang terbaring lemah di sana.
Reece menutup mulutnya dengan tangan kanan. Memejamkan matanya erat-erat sebelum akhirnya berusaha menguatkan diri dan mendekat ke arah Athena.
"Pendonor sudah ada di dalam, Bu. Kita tinggal bersiap untuk memulai operasinya saja" kata salah satu dokter di samping ranjang Athena.
"Baik. Saya mohon dokter, bantu selamatkan anak perempuan saya. Saya ingin melihat dia kembali, dok." Margaretha tersimpuh di pelukan Dylan, melihat kondisi Athena yang memperihatinkan.
"Kami melakukan yang terbaik, Bu. Kita bisa memulainya sekarang, permisi," jawab dokter lainnya sambil mengangguk. Ikut mendorong ranjang Athena menuju ICU bersama tim medis lainnya.
"Tunggu!" Seru Reece memberhentikan langkah para dokter.
Dua dokter diantaranya memberikan space agar laki-laki muda itu bisa menyentuh Athena. Reece memeluk erat tubuh kurus Athena yang sudah tidak disambungkan lagi oleh banyak selang seperti pertama kalinya Reece mengunjungi gadis itu di ICU.
"Athena, I wanna see you comeback to me. So, you should to be stronger than anything, honey. I always believe that you can do it all. I love you"
Reece mengecup pipi Athena sangat lama. Jujur saja, dokter sebelumnya bilang kalau operasi ini berkemungkinan tidak berjalan dengan baik. Mengingat kondisi Athena benar-benar sudah kritis bahkan nyaris terlambat.
Bagaimana Reece tidak takut setengah mati? Secara dia tidak ingin kehilangan perempuan yang sudah membuatnya jatuh cinta lagi setelah dua tahun lamanya dia menutup hati untuk diri sendiri.
Reece tidak akan bisa membayangkan kalau kejadian itu terulang untuk kedua kalinya. Kalau dulu saja dia menutup diri selama dua tahun, sekarang bagaimana?
Ah, tidak! Tidak akan terjadi.
Semua percaya, Athena pasti sanggup.
Reece melepas perlahan kecupan itu. Tim dokter segera membawa Athena masuk ke dalam ruang operasi. Seluruh kerabat dekat duduk cemas di ruang tunggu yang sepi. Yang hanya ada mereka berdelapan malah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Start Over ° Reece Bibby
Fanfiction• "Gue emang nggak mungkin ngeganggu hubungan mereka, tapi lebih nggak mungkin lagi kalau gue terus-terusan sayang sama perempuan milik orang lain." ▪"Tapi nggak selamanya dia akan terus menjadi milik orang lain, kan?"