0.3 - ᴘᴜʟᴀɴɢ ʙᴀʀᴇɴɢ ʟᴀɢɪ

2.3K 320 33
                                    

  Doyoung begitu terkejut saat ia berpapasan dengan Sejeong tadi pagi. Ia tak menyangka bahwa selama ini ia berada di satu universitas yang sama dengan Sejeong. Selama 2 tahun menuntut ilmu di sini, ia tak pernah menyadarinya. Woah..

  Sejeong juga enggak kalah kagetnya. Bagaimana bisa mereka berada di universitas yang sama? Tunggu, bukankah niatan Doyoung dulu untuk kuliah di Dongguk Universitas? Kenapa malah datang ke universitas kecil seperti Samhyook Universitas?

"Jeong.. kamu kenapa?" tegur Yerin yang baru saja datang dengan 2 gelas minuman di tangannya. Ia tak sendiri, ada pria tampan yang juga sahabat mereka. Im Sejun namanya.

"Enggak, enggak kenapa-napa kok." jawab Sejeong, berusaha menutupi sesuatu dari dua sahabatnya itu. Ia mulai lanjut menyantap makanannya.

"Lagi mikirin kegantengan gue yang gak bisa ditandingin ini ya?" ucap Sejun bercanda pada dua gadis itu. Berikutnya, ia mendapat pukulan dari Sejeong di bahunya. Ah.. mereka duduk bersebelahan.

"Jangan sok ganteng deh. Jijik tahu gak?" olok Sejeong udah lelah sebenarnya ngadepin kepedeannya Sejun ini. Hadeuh~

"Jijik, jijik.. tapi, tetep sayang sama gue kan?"

"Lo ngomong gitu lagi, gue sleding nih."

"Apapun yang kamu lakuin, bakal tetep aku terima kok, Jeong. Aku ikhlas."

"Apaan sih?" berikutnya, Sejeong mencoba untuk menghiraukan Sejun. Makin lama, makin ngeladenin Sejun.. bisa-bisa dia stress tujuh turunan nih.

*** ***

"Woon,, lo tahu enggak cewek yang kemarin itu kuliahnya dimana?"

"Tahu. Di Universitas Samhyook, universitas lo juga."

"Dua-duanya?"

"Iya.. kenapa emang?"

"Gak papa. Cuman mau tanya aja."

"Jangan-jangan lo-- "

"Gue enggak mau jadi temen lo lagi."

"Eh.. eh,, jangan gitulah atuh, Young. Maaf ya?"

"Au ah.. "

  Detik kemudian, Doyoung menutup telponnya dan kembali menyimpan hp-nya. Untuk beberapa saat ia terdiam. Diam memikirkan Sejeong tentunya. Ini kenapa ya?

  Dari jarak jauh, tanpa sengaja, Doyoung melihat Sejeong yang sedang berjalan seorang diri. Sepertinya, Sejeong mau pulang. Tapi, sendirian? Atau, dia dijemput sama mamanya?

  Tanpa berpikir panjang, tak peduli status di antara mereka, Doyoung pun segera mengejar kemana perginya Sejeong. Sampai akhirnya ia bisa mensejajarkan langkah mereka.

"Mau pulang?" tanya Doyoung yang membuat Sejeong terkejut.

"Oh.. ya tuhan!!" pekik Sejeong terkejut, sembari menyentuhnya dadanya sangkig terkejutnya ia.

"Eh.. maaf. Bikin lo kaget." ucap Doyoung penuh sesal pada Sejeong. Ia tidak bermaksud melakukannya.

"Euh.. gak papa. Gue juga yakin lo enggak berniat ngagetin gue aja kok."

"Iya sih.. " ujarnya sembari mengangguk pelan. "Btw, mau pulang ya?"

"Iya.. "

"Sama siapa?"

"Dijemput mama."

"Oh.. " dan berikutnya, mereka kembali diam.

  Sesampainya di halte dekat, Sejeong duduk sembari menunggu mamanya datang. Tapi, herannya, ngapain Doyoung di sini juga?

Best (Boy)Friend | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang