1.6 - ᴅᴏʏᴏᴜɴɢ, sᴇᴊᴇᴏɴɢ, ᴅᴀɴ ᴋʟᴜʙ

1.2K 172 13
                                    

  Doyoung bener-bener gak nyangka bahwa akan ada klub yang sudah buka di jam sore seperti ini. Dan lagi, Doyoung bener-bener tidak percaya pas tau Sejeong mengajaknya ke klub. Alih-alih mengajaknya ke sekedar warung pinggir jalan, Sejeong mengajaknya ke klub.

  Sejeong bilang, dia tau klub ini buka dari jam sore sampai subuh dari sepupunya yang sering kemari. Bahkan, Sejeong pernah diajak kemari. Tapi, Sejeong menolak dan berakhir dengan pulang ke rumah dengan memaksa sepupunya itu untuk nganterin dia pulang.

  Jadi, ini pertama kalinya Sejeong menginjakkan kakinya di klub? Yah~ seperti itu.

  Lalu, Doyoung? Tidak, dia pernah sekali ke klub. Hanya untuk menemani temannya yang sedang stres, bahkan ada 5-7 orang yang ikut. Tapi, Doyoung tidak minum. Dia benci minum, apalagi dia juga takut kalo ketahuan minum oleh ayahnya. Bisa habis dia di tangan ayahnya yang jago beladiri itu.

  Awalnya, Doyoung sudah menolak dan memberikan tawaran pada Sejeong dengan membeli soju biasa di minimarket dan meminumnya di rumah, atau di mana pun yang penting tidak di tempat seperti ini. Menggelikan!

  Tapi, Sejeong tetap keukeuh dalam keinginannya. Bahkan, Sejeong sempat berjanji pada Doyoung bahwa ini akan menjadi pengalaman pertama dan terakhir kalinya minum di klub. Dia berjanji!

  Doyoung yang sudah tidak bisa berbuat apapun, atau sekedar membantah, akhirnya menuruti permintaan Sejeong itu. Dan sekarang berakhirlah mereka di dalam klub. Duduk di kursi kosong. Memilih untuk duduk di dekat para bartender menyajikan minuman yang mereka inginkan.

"Tolong kasih saya minuman apapun! Tapi, jangan yang mahal-mahal ya mas?" ujar Sejeong memesan pada bartender itu. Bartender dengan paras tampannya hanya mengangguk dan segera menyiapkan pesanan Sejeong.

"Jeong.. " panggil Doyoung sedikit berteriak. Ini karena suasana klub itu yang terlalu berisik. "Apa lo bener-bener yakin? Lo gak mau pindah tempat aja?" lanjutnya dengan volume suara yang masih sama. Keras!

"Enggak, gue benar-benar yakin, Young. Percaya deh!"

  Tapi, Doyoung gak percaya. Malah feeling-nya berkata bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Bagaimana ini?

  Bartender itu kembali dengan sebotol minuman yang.. apalah itu namanya. Intinya, minuman beralkohol itu akan masuk ke tenggorokan Sejeong.

"Jeong.. " Doyoung masih berusaha untuk ngubah pikiran Sejeong. Tapi, Sejeong tetap pada pendiriannya.

  Bartender itu pun meracik minuman tersebut dan menghidangkannya pada gelas berisi es batu. Tanpa berlama-lama, Sejeong menegaknya dalam sekali tegakan. Sejeong berdesis.

"Akh.. ya ampun, rasanya aneh. Sshh.. " gumam Sejeong sembari menatap gelas yang kembali ia isi. Walau Sejeong merasakan nyelekit-nyelekit gitu di lidahnya, tapi Sejeong tetap meneruskan acara minumnya.

  Doyoung hanya diam dan menatap pasrah pada Sejeong. Baiklah, mungkin membiarkan Sejeong seperti ini sampai sepuasnya takkan jadi masalah untuknya. 'Toh manusia juga perlu pelampiasan atas apa yang ada di dalam hatinya, walau dengan cara gak baik seperti ini.

  Sejeong terus menegak, padahal ini pertama kalinya bagi gadis itu tapi siapa sangka di awal-awal Sejeong masih terlihat baik-baik saja. Apa dia tipe orang yang kuat minum ya?

"Lo gak mau nyoba, Young?" tawar Sejeong menyodorkan minuman pada Doyoung. Doyoung menggeleng.

"Gue gak suka minum, Jeong. Dan lagi, gue juga gak bisa minum sedangkan lo juga minum. Yang ada gak karuan kalo kita sama-sama minum." ujar Doyoung dan diangguki oleh Sejeong sebagai respon. Gadis itu kembali minum.

Best (Boy)Friend | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang