2.1 - sᴜᴀsᴀɴᴀ ʏᴀɴɢ ᴄᴀɴɢɢᴜɴɢ

1.1K 154 17
                                    

Hari ini, mamanya ada acara dan awalnya Sejeong diajak buat pergi bareng. Tapi, Sejeong nolak dengan alasan males pergi jauh-jauh. Alih-alih tinggal di rumah aja, Sejeong minta Mamanya nganter ke rumah Doyoung. Dan jadilah dia di rumah Doyoung sekarang.

Tapi, gak biasanya rumah Doyoung sepi. Biasanya, setiap dia ke sini, pasti ada suara ribut-ribut sekecil apapun dari dalam. Entah suara yang berasal dari orang tuanya Doyoung, Dahyun yang nyanyi dari kamarnya, atau Doyoung yang kemudian juga ikutan nyanyi bareng sang adek. Namun, nyatanya saat ini rumah Doyoung sepi. Bahkan, mobil yang biasa terparkir di tempat, tidak terlihat.

"Permisi.. Doyoung, Bunda!" celetuk Sejeong sedikit berteriak. Namun, sudah berkali-kali dia teriak gak ada sahutan sedikit pun.

Sejeong sedikit bergidik ngeri. Apalagi pintunya kebuka gitu aja. Apa mereka gak takut ada maling masuk ya? Ya ampun..

"Doyoung~ Doyoung!!" sekali lagi, Sejeong berteriak. Ia semakin gelisah. "Aku masuk ya?"

Pada akhirnya, Sejeong masuk ke rumah. Yah~ walau terlihat tak sopan, tapi mau bagaimana lagi? Dia masuk, tanpa lupa menutup pintu. Dan setelah memastikan pintu itu tertutup, Sejeong pun berbalik dan berniat untuk mencari seseorang di dalam. Tapi, sebuah suara pintu terbuka berhasil membuat Sejeong mengurungkan niatnya.

"Aduh.. segernya mandi pas cuaca panas gini! Haha.. ngabisin air emang enak."

Rasanya Sejeong kayak udah kena serangan jantung aja. Gimana enggak? Pertama, dia kaget karena seseorang keluar dari kamar mandi dan dia Doyoung. Kedua, dia kaget lagi karena Doyoung baru aja selesai mandi. Dan ketiga, dia lebih kaget lagi karena Doyoung cuman pake sehelai handuk yang melingkar di pinggangnya. Menampakkan seorang Doyoung yang bertelanjang dada. Oh.. jangan lupakan rambutnya yang basah dan buat Sejeong hampir khilaf.

"Ah.. enaknya-- AKH!!!" ucap Doyoung yang terpotong dengan teriakannya sendiri. Dia kaget melihat Sejeong ada di rumah dan.. dan-- seketika dia nutup dadanya. Dia berbalik badan, walau di sisi lain Sejeong juga udah berbalik badan. "Se-sejak kapan lo di situ, Jeo-jeong?" ucapnya terbata-bata. Dia gugup, karena malu.

"Dari tadi." jawab Sejeong setenang mungkin. Tak ingin terdengar gugup juga. Walau jantungnya masih memompa dengan cukup kencangnya. Ya ampun.. pikirannya Sejeong udah yang enggak-enggak ini.

Doyoung merutuki dirinya dalam gumaman. Aduh.. sekarang, gimana mau dia ngadepin Sejeong kalo udah gini? Sial! Bodoh banget deh dia!

"Eh.. Jeong, gue pamit ke kamar dulu ya? Lo duduk aja. Terus, kalo mau minum, ambil aja di kulkas. Gue ke kamar bentar." dan dalam seribu langkahnya, Doyoung segera berlari menuju kamarnya yang untungnya tak jauh dari tempat kamar mandi.

Setelah memastikan, suara pintu tertutup kembali terdengar, Sejeong memberanikan diri untuk berbalik badan. Doyoung bener-bener pergi ke kamarnya. Hah~

"Apa gue pulang aja ya?" pikir Sejeong yang udah gak karuan sekarang, setelah adegan yang berhasil membuat badannya panas.

*** ***

Pada akhirnya, mereka menghabiskan waktu setengah jam mereka dengan saling diam. Masih canggung dengan kejadian tadi. Bahkan, Sejeong membuka pintu rumah Doyoung kembali. Sengaja, tapi gak tau juga biar apa. Hmm.. waspada aja kali ya?

Doyoung.. ya ampun~ padahal baru aja dia mandi, tapi udah keringetan lagi. Apa karena efek tadi ya? Ya tuhan.. malesin! Masa habis ini mandi lagi? Tapi, tentunya setelah si Sejeong pulang.

Mereka masih canggung dan sangking canggungnya, mereka duduk agak berjauhan. Sejeong yang duduk di ujung sofa panjang dan Doyoung yang duduk di sofa untuk satu orang. Benar-benar jauh.

"Ekhem.. " Doyoung berdehem dan membuat Sejeong tersentak pelan. Sedikit terkejut karena Doyoung yang tiba-tiba berdehem seperti itu. "Ma-mau minum apa?" akh.. sial! Dia gugup lagi.

"Gak usah, gak haus." jawab Sejeong seadanya.

"Oke.. "

Mereka kembali diam. Ya ampun~ rasanya aneh sekali. Biasanya juga deket sampe dempet-dempetan. Dan sekarang apa? Malah kayak orang asing. Emang ini dua manusia. Ct.. ct..

"Kok rumah sepi, Young?" tanya Sejeong mencoba untuk mencairkan suasana.

"I-iya.. tadi, ayah sama bunda pamit ke luar kota. Ada urusan. Kalo Dahyun, main sama temennya. Gitu.. " jawab Doyoung yang masih kesulitan mengontrol dirinya. Aduh!

Sejeong tersenyum geli. Doyoung masih saja bersikap gugup. Padahal, dia udah bisa mengontrol dirinya. Dasar pria!

"Jadi, lo sendirian dong sekarang?"

"Hah?"

"Apa?"

"Tadi.. lo ngomong apa?"

"Gue gak ngajak ambigu-ambiguan loh. Kalo lo mikirnya yang enggak-enggak, berarti otak lo lagi miring, Young. Harus dibenerin cepet-cepet!"

Sudah berapa kali Doyoung merutuki kebodohannya sendiri hari ini? Ya tuhan! Memalukan di depan pacarnya sendiri.

"Mau sampe kapan gugup terus? Dibawa santai aja kali." ujar Sejeong yang masih tersenyum geli melihat tingkah Doyoung saat ini.

"Yaa gimana gak gugup, Jeong. Gue malu." jawab Doyoung.

"Gue juga malu. Tapi, bukan berarti kita kayak gini terus kan? Gue gak pacaran sama patung ya.. "

Kali ini, Doyoung tertawa terbahak-bahak. Memang bukan lawakan besar, tapi tetap saja baginya lucu. Benar juga, kasihan Sejeong-nya nanti. Nanti dikira pacaran sama patung dia. Hahaha..

"Ya udah, maunya gimana sekarang?" tanya Doyoung yang udah merasa lebih baik.

"Yaa gak gimana-gimana. Pokoknya mah jangan kayak tadi. Sumpah aneh.. "

"Iya iya.. yang ngerasa gimana-gimana habis liat abs gue."

"Apa sih, Young? Mulai deh gak jelasnya."

"Biarin. Yang penting sama lo terus."

"Tuh kan, mulai.. "

.
.
.
.
.
To Be Continue ... ... ...

Maaf yaa,, otakku rada keserempet makanya isi chapter kali ini rada nganu.. 😂😂 maaf, maaf
Hehe..

Tapi, next chapter mungkin aku lanjutin konfliknya. Masih ada masalah kan yg harus diselesein?? 😁😁

Maaf kalo ada typos, makasih udah baca, dan.. ANNYEONG~

정키키 - 감사합니다

Best (Boy)Friend | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang