1.9 - ᴍᴏᴍᴇɴ ʙᴇʀᴅᴜᴀ (3)

1.2K 172 30
                                    

Di sinilah mereka berada. Di dalam salah satu biang lala yang akan menghabiskan waktu 15 menit mereka. Keduanya duduk saling berhadapan. Diam, karena tidak tahu harus membahas apa.

Doyoung gak nyangka bahwa kata-kata itu yang akan terucap dari mulut Sejeong. Ya Tuhan~ bagaimana jika rasa takut itu muncul dan gak bakal hilang? Apa dia benar-benar akan kehilangan Sejeong untuk yang kedua kalinya? Sejeong itu orang yang tidak pernah mengingkari janjinya. Jadi, kata-kata itu benar-benar akan diseriusi oleh Sejeong. Tidak peduli pada siapapun dan dalam keadaan apapun.

Tapi, Doyoung berharap bahwa hal itu takkan terjadi padanya. Jika pun Sejeong akan meninggalkannya lagi, maka dialah yang akan menghampiri gadis itu dan kembali membawanya ke dalam kehidupannya lagi. Doyoung gak main-main kali ini.

"Woah~ pemandangannya keren banget." seru Sejeong sambil menatap takjub atas apa yang ia lihat.

Biang lala mereka memang belum tinggi-tinggi amat, tapi Sejeong bisa berdecak kagum melihat pemandangan di bawah sana. Ia tersenyum bahagia.

"Young, coba lo liat deh! Pemandangannya Bagus. Hmm.. gue jadi penasaran kalo pas malem kek gimana." ujar Sejeong mengajak Doyoung berbicara, karena sedari tadi pria itu hanya diam.

Dalam diam, Doyoung menegang di tempat. Terlalu takut melihat ke bawah. Padahal, posisi tempatnya belum terlalu tinggi. Hah~

"Ih.. Young, coba lo liat deh! Sumpah keren!" ujar Sejeong kembali dan memotret pemandangan indah itu menggunakan kamera hp-nya. Senyum gadis itu semakin mengembang.

"Hah~ gue takut, Jeong. Sumpah!" ujar Doyoung yang hanya terus menatap lurus ke depan. Alias menatap Sejeong yang duduk tepat di depannya. Menganggap gadis itu sebagai pemandangan paling indah yang ada di posisinya saat ini.

"Yah~ Young. Siapa tau ini bakal jadi pengalaman terakhir lo! Ayo~ ikut liat deh! Sumpah, gue gak bohong."

"Gak usah, Jeong. Liat lo aja udah lebih dari cukup buat gue."

Seketika, pipi Sejeong memanas. Bisa-bisanya pria ini berbicara seperti itu.

"Apaan sih? Gaje deh.. " ujar Sejeong menyembunyikan wajah malunya dengan terus menatap ke arah luar.

Doyoung gak tau, sebenarnya jantungnya ini berdetak karena rasa takutnya atau karena dirinya yang sedang berduaan dengan Sejeong. Ini memang bukan pertama kali dia seperti ini, tapi tetap saja.. rasanya amat sangat gugup kalo udah berduaan sama Sejeong. Doyoung tertawa miris, dalam hati.

Sejeong mengalihkan pandangannya ke kaca yang ada di belakang Doyoung. Seketika, dia membulatkan matanya. Sedetik kemudian, bokongnya sudah pindah ke tempat duduk samping Doyoung.

"Woah~ hebat! Bahkan, gue bisa liat Namsan Tower dari sini?! Gila ini mah!" seru Sejeong kembali. Ia menatap takjub dengan apa yang ia lihat. Posisinya memutar menghadap ke belakang.

Doyoung kembali merasa jantungnya semakin berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Hanya karena Sejeong berpindah duduk ke sebelahnya, dia sampai merasa kek mau mati di tempat? Wow..

"Yah~ Young, lo bakal nyesel kalo gak ngeliat apa yang gue liat juga. Sumpah, lo coba deh tengok ke.. belakang."

Ucapan gadis itu awalnya begitu semangat, tapi sesaat ia menoleh ke samping.. ucapannya melemah. Sekarang, Sejeong ikut ngerasain apa yang Doyoung rasain juga. Jarak di antara mereka begitu dekat, apalagi wajah.

Ini lebih parah dari yang saat mereka berada di depan minimarket itu. Ini mah gak ada jarak lagi karena mereka bisa ngerasain deru napas satu sama lain. Kedua mata itu saling beradu dalam beberapa waktu.

Best (Boy)Friend | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang