0.6 - ᴋᴇᴅᴜʟᴜᴀɴ

1.8K 258 35
                                    

  Hari minggu dan Sejeong males buat keluar. Sempet diajak mamanya buat nemenin ke supermarket. Tapi, sumpah Sejeong males. Penggennya di rumah aja. Ya udah, akhirnya mamanya pergi sendiri.

  Sekarang, Sejeong cuman duduk di sofa-ruang tengah. Nyemilin jajan, nonton film yang udah ia ulang berkali-kali tapi gak pernah bosen, Mood of The Day. Film yang kalo di dunia nyata pasti gak bakal terjadi. Ya iyalah, bayangin lo ketemu ama cowok dalam satu hari dan bisa jatuh Cinta di hari itu juga. Mustahil bro~~ kalo kata Sejeong.

  Lagi asik-asik nonton apalagi pas adegan dua karakternya lagi berteduh buat ngehindar dari hujan, ponsel Sejeong tiba-tiba bunyi. Sejeong mendengus kesal dan segera meraih ponselnya yang ada di samping dia. Sejun.

"Ada apa, Jun?" tanya Sejeong tanpa basa-basi. Sama sahabat sendiri juga.

"Lo dimana, Jeong?" tanya Sejun di sana.

"Di rumah. Napa?"

"Oh.. oke." dan berikutnya, panggilan itu terputus. Emang dasar si anying Sejun! Gak sopan!!

  Dengan masih menggerutu soal sikap Sejun barusan, Sejeong lanjut nonton filmnya. Tapi, lagi-lagi ponselnya berdering. Sial!! Siapa lagi sih?

"Halo~ "

"Jeong, lo jangan kemana-mana ya? Awas lo!"

"Elah, Jun. Gue mau pergi kemana sih? Dan lagi, lo mau ngapain-- " dan sekali lagi, Sejun mutusin panggilan itu secara sepihak. Emang minta diplontosin nih anak. "Ih.. maunya apa sih dia?"

  Sejeong kembali nyimpen ponselnya, tapi.. lagi-lagi, ponselnya berdering untuk ketiga kalinya. Tanpa basa-basi, Sejeong langsung nerima tanpa ngelihat siapa yang nelpon.

"Elah, Jun!! Mau lo tuh apa sih?! Ganggu banget!!" gertak Sejeong tanpa melihat siapa si penelepon. Dia mah nebak si Sejun yang lagi iseng.

"Eh.. maaf, maaf, Jeong. Aku ganggu ya?" deg..  bentar, suaranya kek bukan Sejun.

  Berikutnya, Sejeong ngelihat layar ponselnya dan kaget saat tahu siapa yang nelpon. Sejeong bodoh!!

"Eh.. enggak, enggak, Young. Ya ampun~ itu tadi gue kira temen gue yang lagi iseng. Enggak, lo gak ganggu kok." seketika, sikap Sejeong berubah drastis. Tapi, dalam hati dia masih mengutuk dirinya sendiri juga Sejun.

"Beneran nih, gue gak ganggu?" tanya Doyoung. Dia bener-bener gak enak aja kalo beneran ganggu waktu Sejeong.

"Enggak kok, gak ganggu. Percaya deh!" hah~ malah sekarang Sejeong-nya yang gak enak. "Btw, ada apa nelpon gue?"

"Eum.. mau nanya, lo ada dimana?"

"Oh.. di rumah. Kenapa?"

"Main boleh?"

"Boleh, boleh." tanpa sadar, Sejeong menjawab dengan antusias.

"Keknya seneng ya gue mau main."

"Hah?" oh! Sekali lagi, Sejeong merutuki dirinya lagi. "Yah~ maksud gue, biar ada temennya aja, Young. Mama gue lagi pergi."

"Oh.. gitu ya? Ya udah, gue otw ya?"

"I-iya.. "

"Enggak usah dandan. Jadi, diri lo yang apa adanya aja."

"Hah?"

"Hehe.. gue bercanda. Ya udah, gue otw nih."

"Iya, iya.. "

  Panggilan itu berakhir dan berikutnya Sejeong terdiam sesaat. Hah~ kenapa ya sama dia? Jangan-jangan dia kena penyakit.. belum bisa move on? Anjir lah!!

Best (Boy)Friend | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang