‹«3›»

495 48 0
                                    

Nara sedang memeriksa daftar belanjaannya, "susu sudah, snack sudah, ehm... Tinggal tissue" sana mencari tissue yang agak besar.

Ia pun menemukannya, ia segera mengambil tissue tersebut. Tapi saat tangannya hendak mengambil seseorang mengambilnya, "permisi, tapi itu milikku" ucap Nara kesal karena tissue yang ukuran sedang cuma itu satu-satunya.

"Maaf? Tapi aku sudah mengambilnya terlebih dahulu."

"Tunggu kau, Pak Polisi waktu itu kan?" tanya Nara merasa mengenali pria dihadapannya, "dan kau wanita yang aku tabrak kemarin?" tanya Lunar baru menyadari.

"Ya" balas Sana dan Joon Myeon bersamaan. "Perkenalkan nama saya Lunar, kita sudah bertemu tapi kita belum berkenalan" ucapnya menyodorkan tangan mengajak Nara bersalaman

"Nara" balas singkat Nara menerima uluran tangannya, "apakah kita berteman?"

Lunar mengernyit heran, namun akhirnya mengangguk, "ehm, tentu saja. Kita bisa berteman" ia melepas jabatan tangannya.

"Baiklah, kalau kita berteman bisakah kau menyerah tissue itu padaku?" tanya Nara menjelaskan maksud atas pertemanan yang baru saja ia ajukan.

"Hah? Ini, aku tak ingin berdebat denganmu" balas Lunar sedikit terkekeh dengan menyerahkan tissue yang di pegangnya.

Bruk!!!

Terdengar suar kekacauan di bagian kasir, Lunar dan Nara segera melihat ke arah keributan itu berasal, ternyata ada seorang perampok sedang mengebrak meja kasir. Wanita penjaga kasir pun ketakuran karena sodoran pisau pada lehernya, sementara perampok itu mengambil uang di kasir.

Lunar segera berlari menangkap perampok tadi, Nara mengikutinya dari belakang.

Tapi perampok itu berlari kencang, Nara segera keluar super market dan menjadi transprant. Ia mencari perampok tadi di sekitar supermarket, sedangkan Lunar berlari kencang mengejar perampok walaupun jejaknya sudah hilang.

Nara melihat semak-semak bergera, ia segera mendekati semak-semak itu dan menemukan perampok tadi sedang bersembunyi di sana dengan nafasnya yang memburu.

Nara melihat ada sebuah tali diinjakknya, dengan cepat Sana mengikat tangan perampok tadi tanpa menimbulkan suara.

Sedangkan perampok tadi tampak bingung dan takut, karena sebuah tali mengikat tangannya tanpa ada yang menyentuhnya. Nara segera menjadi normal, "kena kau! Ayo kita ke petugas Lunar" Nara terus memengang tangan perampok tadi sambil membawa tas yang berisi uang dari super market tadi.

Terlihat Lunar sedang berdiri dengan nafas terengah-engah, seraya memegang lututnya lemas kecapekan berlari.

"Ini petugas Lunar, perampoknya tadi bersembunyi disemak-semak" Nara menunjuk pria disampingnya yang ia gandeng dengan tali seperti anak anjing. "Bagaimana kau bisa menangkapnya?" tanya Lunar tak percaya seorang wanita bisa menangkap perampok yang larinya sangat cepat, "tak ada alasan yang tepat, sekarang cepatlah tangkap perampok ini."

Lunar segera membawa perampok itu ke kantor polisi.

***

"Aku pulang!" ucap Nara lemas merasa perjalanannya dari supermarket sangat panjang dan melelahkan, "aku pulang!" sambung Velly, "aku pulang!" tambah lagi Gwen. Wajah mereka bertiga tampak lesu.

"Ayo kita makan malam, Bunda sudah masakan rendang spesial!" sahut Karena dari dapur. "Aku bersih-bersih dulu!" sahut ketiga putri Karen.

Gwen, Nara dan Velly langsung mandi dan turun dengan tubuh segar untuk makan malam.

Where My Brother? [FF TwicExo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang