«22»

157 16 2
                                    

Matahari yang sudah lelah memancari negara ginseng kini berganti dengan rembulan yang dengan senang hati menggantikan posisi sang penguasa siang.

Ketika semua orang tengah memberiskan diri lalu berkumpul keluarga, Joon Myeon dan Sana duduk di sebuah halte bus tak jauh dari kantor polisi.

Hening. Suasana itu dari tadi menggerayangi mereka. Bukannya apa-apa, mereka hanya sedang berpikir. Ya, soal email serta pesan SMS tadi siang.

Tiba-tiba Joon Myeon mengambil secaeik kertas lusuh dari sakunya. Ia meneguk salivanya, dengan ragu ia menyodorkannya pada Sana. Yang disodorkan mengernyit tak mengerti.

"Bisakah kau memecah suatu teka-teki ini?" tanya Joon Myeon yang hanya menatap tangannya karena tak berani menatap mata Sana.

Sana mengangguk mantap, mengambil kertas yang sudah agak kekuning-kuningan itu. Meneliti setiap inci tulisan di kertas itu.

2 april
6 februari
6 january
4 april + 2

1 sunday
3 tuesday

1 january
2 monday
1 October
3 sunday

"Apa yang ada di sana?" desak Joon Myeon karena Sana tak kunjung berbicara. Tapi Sana tetap diam, sambil menempelkan jari telunjuknya di dagu.

Sejenak hening kembali, namun akhirnya Sana mengangguk. Dan mendekat ke samping agar Joon Myeon melihat kertas itu juga.

"Kasus ini sama seperti tadi siang, angka di sini menunjukkan sebuah kata, tapi karena ini hanya satu kata jadi mungkin menunjukkan sebuah huruf. Kau lihat?" Sana menunjuk angka serta kata di kertas itu.

Joon Myeon mengangguk mengerti. "Jadi setiap paragraf menunjukan sebuah kata?" tanyanya memastikan dan dibalas anggukan dari Sana.

"Jadi jika dieja akan menjadi.." Sana menggantung kalimatjya, mengajak Joon Myeon untuk meneliti kertas itu bersama.

"2 P, 6 A, 6 R, 4 I..." mereka berhenti di akhir paragraf karena tidak mengerti dengan petunjuk selanjutnya. "4 April tambah dua itu apa?" tanya Joon Myeon. "Tunggu, jika kita sambungkan sekarang, maka kata itu adalah Pari."

Yeoja itu memiringkan wajahnya, dan hampir latah karena Joon Myeon berteriak. "Aku tahu!!"

Sana mengusap dadanya perlahan, mengatur debar jantungnya. Joon Myeon menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "jadi?"

"Jadi, dua huruf setelah I, apa?"

"Jika huruf konsonan alfabet itu K, tapi kalo hangeul.." belum sempat Sana menyelasaikan kalinatnya, Joon Myeon menyela sambil mengacungkan jari telunjuknya, berdiri dengan tatapan puas. Namun kembali duduk karena Sana memandangnya dengan tatapan aneh. "Jadi, kata awal itu Park!"

Sana mengangguk. "Nah, paragraf kedua..."

"Park... Se.. Joon...?" Sana menganga karena Joon Myeon yang langsung bisa membaca teka-teki itu dengan mudah. "Tunggu, benarkan Park Se Joon?"

Sana mengatur air mukanya dan membaca teka-teki itu lagi. Ia mengangguk membenarkan ucapan Joon Myeon. Sebelum ia menyadari apa arti teka-teki itu. "Tunggu, Park Se Joon?" tanyanya dengan nada sulit dijelaskan.

Where My Brother? [FF TwicExo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang