1 K view. Thank you!
Happy reading.
___
3 minggu kemudian...
Cio sedang sibuk mengurus laporan magangnya. Hari ini adalah hari terakhirnya magang di rumah sakit. Hari-hari yang ia lalui selalu bersama Nafis dan bertepatan juga jadwal praktek yang sama dengannya. Hubungan dengan Nafis pun menjadi lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
Nafis selalu bersikap manis padanya, berbicara lembut dan menyuruhnya istirahat sebentar apabila Cio terlihat kelelahan saat praktek.
Sungguh manis, tapi Cio hanya menganggap Nafis sebagai kakaknya. Tak ada yang spesial dari Nafis pada diri Cio. Karena ia tau batas untuk menempatkan dirinya sendiri apabila disandingkan dengan Nafis.
Hanya sebatas Kakak dan Adik.
Cio juga belum bisa bertemu dengan papanya. Ia hanya bisa bertemu dengan papanya setelah penyelidikan selesai dilakukan. Ia menjadi curiga kalau ini adalah permintaan papanya agar Cio tak terlalu khawatir.
Tapi, ini justru membuat Cio khawatir karena belum bisa melihat keadaan papanya selama 2 minggu belakangan ini.
"Selesai!" Cio tersenyum saat laporan magangnya selesai ia ketik.
Cio merebahkan dirinya di kasur kamarnya. Tugasnya selesai. Dan ia hanya tinggal tidur untuk mengisi energi shift malamnya nanti.
***
Naira sedang mengendarai mobilnya menuju kesuatu tempat yang ingin ia tuju. Yaitu rumahnya.
Beberapa hari ini, ia tak pulang ke rumah dan mamanya mencemaskan dirinya. Ya.. kecuali kakaknya, siapa lagi kalau bukan Tuan Nafis Adiardja.
Sang kakak yang ketus dan pemarah, yang tidak ia duga menjadi pacar teman baiknya. Afciona.
Makan apa Cio mau menjadi pacar kakaknya, dan disogok pakai apa si Cio. Sampai sekarang Naira merasa penasaran.
Naira menghembuskan nafas pelan, ingin pulang tapi malas bertemu kakak ketusnya. Kalau tidak pulang, mamanya mengkhawatirkan dirinya.
"Iya ma, Naira pulang habis ini." Naira mengirimkan voice note pada mamanya melalu aplikasi pesan.
"Aduh!" Tiba-tiba mobil Naira berhenti di jalan. Beruntungnya, ia berkendara di sekitar pinggir jalan.
Naira keluar dari mobilnya dan memeriksa mesin disekitar kap mobilnya.
"Ck! Perasaan ini mobil kemarin baru diservis." Gumam Naira sambil memeriksa keadaan mesin mobil yang tak terjadi apa-apa.
Anggap saja Naira sok pintar soal mesin, padahal ia sama sekali tidak tau tentang hal-hal yang menyangkut mesin.
Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bingung harus berbuat apa. Mau minta tolong kakaknya? Jangan harap, karena kakaknya pasti tidak ingin merepotkan dirinya sendiri untuk menolong Naira.
Dengan alasan sibuk lah apa lah.
Sudah lah, Naira bingung harus apa dengan mobilnya yang mogok mendadak. Mana hampir sore dan jalanan sekitar sepi.
Naira bersandar di kap mobilnya sembari menghubungi sopir pribadi untuk menjemput dan membawa mobilnya ke bengkel.
Ia berdecak pelan saat nomor yang ia hubungi tidak aktif. Ini keadaan sangat genting. Dan ia merasa takut sekarang.
Tiba-tiba ada sepeda motor ninja merah berhenti didepan mobilnya.
"Oh please apalagi ini.." lirih Naira sambil melihat laki-laki yang melepas helmnya. Ia sudah bersiap untuk masuk kedalam mobilnya, mencoba untuk menstater mobilnya secara paksa. Siapa tau mesin mobilnya akan menyala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrogant Doctor ✅ [Unpub Sebagian] HANYA Tersedia Lengkap Di GOOGLE PLAY BOOK
General FictionHANYA TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK [Adiardja Series #1] (UNPUBLISH SEBAGIAN) BEBERAPA PART SUDAH DIHAPUS DAN VERSI LENGKAP ADA DI GOOGLE PLAY BOOK. Magang selama satu bulan di Rumah sakit, membuat Afciona Raykhanza bertemu dengan seorang dokter ket...