Part 19. "As you wish Afy."

13.1K 692 3
                                    

Makasih dukungan votenya.

Happy reading.

Salam hangat, Ody ❤.

☘☘☘

If you leave me now - Charlie Puth feat Boys II Men.

No this is not goodbye~
(Bukan, ini bukan perpisahan)
I swear that i'm gonna change~
(Aku bersumpah aku akan berubah)
No, baby please don't cry~
(Jangan, jangan menangis sayang)
It doesn't have to end this way~
(Tak harus berakhir dengan seperti ini)

***

Cio merebahkan tubuhnya di ranjang kamarnya. Ia merasakan lelah luar biasa. Disaat orang lain mengatakan, putus cinta adalah hal biasa tapi baginya bukan hal biasa. Karena, baru kapi ini ia merasakan namanya putus cinta.

Entahlah, padahal hubungan yang ini tidak ia jalani dengan sungguhan. Tapi, kenapa bisa membuatnya seperti ini?

Ini semua gara-gara kemarin.

Benar.

Ia terlanjur lupa dengan semua ini. Padahal sebelum kemarin, hubungan antara Cio dan Nafis biasa saja. Menurutnya.

Tapi.. astaga. Terlalu banyak 'Tapi' yang menghiasi hidupnya.

Ini bukan soal perasaan, tapi lebih ke siapa yang memainkan api. Dan sekarang? Apa yang terjadi? Kenapa sekarang api itu seolah membakar dirinya? Dia sudah berhati-hati.

Itulah akibatnya ia menjadi seperti ini.

Jika saja ia tak membuka sedikit hatinya kemarin dan keGRan dengan apa yang dilakukan Nafis padanya, pasti sekarang ia tak merasa sesakit ini.

Cio sudah lelah menangis. Kalau menurutnya, untuk apa air mata yang sudah hampir mengering ini? Tak ada gunanya.

Memang benar, tidak berguna. Seperti hidupnya yang setidak berguna ini.

Cio suka kambuh. Dan sekarang? Mama dan Papanya bercerai? Untuk apa ia didunia ini sebenarnya?

Ia mungkin bisa menjadi kebanggaan papanya sekarang. Tapi sekarang ia sudah mendapatkannya. Sekarang apa? Masalah percintaan?

Cinta?

Ah ya, cinta. Kalau kata orang, cinta itu tak membutuhkan alasan. Ada juga yang bilang, cinta itu tumbuh karena terbiasa. Cinta datang pada pandangan pertama. Ada juga, cinta itu ketika kita berdebar saat bersama orang yang kita kagumi.

Tapi, kasus Cio rumit.

Ia mengalami masalah kenyamanan. Selama ini ia menjaga jarak dari laki-laki. Kecuali Alka dan Robert, sahabatnya.

Jika ada laki-laki yang mencoba mendekati dirinya, ia akan memanfaatkan Alka. Alka adalah sosok pahlawan sekaligus kakak yang baik bagi Cio.

Sekarang kembali pada dirinya sendiri. Kenapa dia bisa nyaman saat bersama Nafis? Bertanya pertanyaan konyol, tertawa bersama dan beberapa hal menarik lainnya.

Seolah ia tak keberatan dengan adanya Nafis.

Cio menganggap Nafis seperti Alka. Tapi ini berbeda. Alka adalah sahabat kecilnya, dan Nafis adalah laki-laki yang dengan lancangnya masuk kedalam hatinya.

Yang selama ini kosong. Dan Cio selama ini tak perduli dengan dirinya yang betah sendiri.

Tapi, Nafis dengan lancangnya mendobrak. Bahkan melelehkan es yang selama ini membeku dalam dirinya.

Arrogant Doctor ✅ [Unpub Sebagian] HANYA Tersedia Lengkap Di GOOGLE PLAY BOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang