Happy reading.
Salam hangat, Ody ❤.
(Special part, sweet moment 🌼🌼)
☘☘☘
Saat ini Nafis dan Cio sedang ada di ruang UGD tempat Nafis praktek, ditemani oleh Naira yang mengantarkan Cio ke sana.
"Hasil labnya masih 10 menit lagi, kamu mau pulang apa tiduran di brankard dulu?" Tanya Nafis setelah ia mengambil darah Cio untuk diperiksa di laboratorium.
"Afy mau disini aja," Cio berujar sambil tersenyum walaupun mukanya masih pucat dan tubuhnya lemas.
"Kalau gitu aku suruh Naira temani kamu, aku mau periksa pasien sebentar." Pamit Nafis sambil mengusap rambut Cio.
Cio mengangguk, "Jangan lama-lama." Rengeknya dengan manja.
Nafis tersenyum geli melihat rengekan manja Cio. Sungguh menggemaskan.
"Iya, aku tinggal dulu."
Setelah Nafis menutup tirai kelambu periksa, tidak beberapa lama, Naira datang dengan wajah bete.
"Kenapa Nai?" Tanya Cio yang melihat wajah bete Naira.
"Aku lagi bete Ci, bentar lagi aku balik ke New York! Aku nggak kerasa mau kampus lagi!" Ujar Naira dengan wajah cemberut.
"Emang kenapa sih kalau besok siang harus balik ke New York? Bukannya seneng ketemu temen disana?" Tanya Cio.
Naira menghembuskan nafas pelan, ingin ia bercerita pada Cio kalau ia sedang menyukai seseorang.
"Aku lagi suka sama cowok disini." Naira berujar dengan malu-malu.
Cio berdecak kagum. Wajahnya yang pucat muncul seringai menggoda, "Wahh siapa tuh Nai??"
"Aku malu Ci kalau cerita."
Cio mengerucutkan bibirnya, "Yahhh. Siapa tau aku kenal. Kan bisa aku bantuin kenalan." Ujar Cio asal sembari membujuk Naira agar bercerita padanya.
"Cerita nggak ya?" Naira berucap bimbang.
Pada akhirnya, Naira bercerita.
"Tapi.. dia curhat sama aku kalau suka sama cewek Ci.. bahkan, aku yang ngasih saran buat perjuangin cewek yang dia suka. Karena cewek itu nggak peka Ci.." Jelas Naira.
Cio mengangguk sembari menunggu Naira menjelaskan lagi. "Dia curhat sama kamu Nai?"
Naira mengangguk, "Dia rela loh Ci jadi playboy buat narik perhatian cewek yang dia suka, miris banget kan sampek kayak gitu?"
"Cerita kamu mirip banget sama keadaan sahabat laki-laki sama perempuan aku." Cio tersenyum geli.
"Emang mirip banget ya? Siapa tuh namanya?" Tanya Naira penasaran.
"Iya! Namanya tu--"
"Fy, ini hasil lab kamu. Kamu bawa, sekarang kamu harus pulang buat istirahat." Nafis memotong pembicaraan Cio dan Naira.
"Kamu anterin Afy pulang kerumah mama, yang bener kalau nyetir!" Nafis berpesan pada Naira.
Naira menggembungkan pipinya, kakaknya ini sungguh arogan padanya! Pada Cio saja lemah lembut!
"Iya-iya bawel!"
"Kak aku mau ambil baju dulu di rumah aku." Ujar Cio.
Nafis mengangguk dan menyerahkan hasil lab pada Cio.
"Kalau udah sampai rumah langsung istirahat ya." Pesan Nafis pada Cio.
Cio mengangguk, "Iya."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrogant Doctor ✅ [Unpub Sebagian] HANYA Tersedia Lengkap Di GOOGLE PLAY BOOK
Fiksi UmumHANYA TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK [Adiardja Series #1] (UNPUBLISH SEBAGIAN) BEBERAPA PART SUDAH DIHAPUS DAN VERSI LENGKAP ADA DI GOOGLE PLAY BOOK. Magang selama satu bulan di Rumah sakit, membuat Afciona Raykhanza bertemu dengan seorang dokter ket...