05

1.6K 206 34
                                    

Johnny mengalihkan pandangan dari kaca jendela mobil, pada kursi kemudi,

Saat mendengar seseorang telah kembali masuk. Johnny melemparkan senyumannya.

"Thank you so much ma, maaf aku banyak menyusahkanmu."

Ujar Johnny yang disambut kekehan ibunya yang sedang menyalakan mesin mobil.

"Tidak sama sekali dan sama-sama sayangkuu."

Johnny kembali melihat jalanan di luar, setelah beberapa lama terkurung di dalam rumah sakit. Akhirnya hari ini ia bisa pulang.

Jujur saja, Johnny sangat-sangat membenci tempat itu.

Johnny membatin, apa ia akan memulai kehidupan yang baru? Yang jauh lebih baik walau keluarga kecilnya dulu juga bukanlah hal buruk. Johnny mengusahakan agar menganggap masa lalu itu hanya mimpinya semalam.

...

"Dia yang akan membantumu, membereskan rumah dan lainnya."

Johnny meninggalkan fokusnya sementara pada laptop di pangkuannya, untuk melihat siapa tamu yang didatangkan oleh ibunya.

Lalu mengangguk sambil tersenyum.

"Johnny."

"Anna."

...

Anna menghentikan sementara pergerakan tangannya yang tengah menggenggam tongkat pel.

Memperhatikan sekitarnya antara merasa miris sekaligus lucu.

Hari ini hari libur, dan pemandangan yang ia lihat adalah Johnny berkutat serius dengan laptopnya, begitu pula dengan nyonya Suh! Mereka duduk agak berjauhan.

Suasana amat tenang, hanya terdapat suara 'tik tak tuk' yang berasal dari keyboard keduanya masing-masing.

Mereka tetap bekerja hanya saja tidak di kantor. Belum lagi dengan ayah Johnny yang juga bekerja di Chicago sana.

Kalau Anna pikir, selama hampir dua bulan ini seatap dengan mereka, terutama Johnny yang ia perhatikan,

Johnny seperti mencari-cari kesibukan sendiri, sedikit rasa kasihan karena memang seharusnya dan pantasnya Johnny sudah berkeluarga.

.

"Anna?"

Anna tersadar saat merasakan tepukan pada pundaknya, ia berjengit kaget apalagi saat tahu yang menyadarkannya dari lamunan tadi adalah Johnny.

"Tadi aku memintamu mengambilkan minum, tapi entah kau memang tak mendengar atau terlalu larut dalam lamunanmu."

Anna melebarkan matanya, dan otomatis membungkuk beberapakali sambil melontarkan kata maaf.

"Sudah tidak apa-apa. Lagipula kau memang sedang mengepel."

Johnny terkekeh begitu melihat wajah Anna yang seketika memucat, apa dia semengerikan itu? Gerakan otomatis tangannya yang mengusak kepala Anna, membuat wanita itu terkejut sekaligus sedikit lebih tenang.

Johnny kembali pada tempat duduknya beserta segelas tinggi berisi air putih di tangan kanannya.

...

Another Day - NCT JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang