"T-thank you so much." Ujarnya sebelum meniup satu lilin kecil.
Avi tak mengerti kenapa dirinya mendadak gugup, melihat Johnny membawa kue ulang tahun untuknya.
"Sama-sama." Johnny tersenyum lebar, yang membuat Avi semakin gugup saja.
"Sekarang ayo pulang." Ujar Johnny lagi.
Sepanjang jalan pulang Johnny terus menggenggam satu tangan dinginnya, Avi hanya diam dan membiarkannya.
...
Avi masih memikirkan, bagaimana bisa Johnny mengkhawatirkannya sampai menangis seperti tadi.
Tidak, ini hanya terasa mengganjal pada perasaan Avi, hingga ia berniat menanyakannya.
"Wajar saja, kau ini perempuan, sampai pagi aku tidak tahu kau berada di mana. Bagaimana bisa aku tidak khawatir?!" Johnny menjawab tanpa melihat Avi sama sekali.
Avi mengerinyitkan keningnya, masih terdengar aneh. Apalagi memang tidak ada yang pernah benar-benar mengkhawatirkannya, kecuali Mark, dia pun tak berlebihan seperti Johnny.
"Tapi.. kau bertingkah seperti aku akan mati atau pergi selama-lamanya tau. Oh ya dan dari mana kau tahu aku ada di sana?"
"Dari Mark." Johnny menjawab singkat dan bersiap menuju kamarnya, memanfaatkan sedikit waktunya untuk beristirahat.
"Oohh wow-"
"Jangan coba-coba pergi lagi tanpa seizinku." Potong Johnny dengan suara dingin, sebelum Avi sempat menyuarakan kekagumannya. Membuat Avi hanya mengangguk kecil.
"Okay..."
.
.
.Senyum kecilnya belum hilang bahkan sampai pintu menutup.
Avi mengerinyitnya keningnya saat mendengar suara agak bising dari lantai atas, seperti orang sedang memindahkan barang.
"Hey hey what the fuck are you doing?!" Avi meninggikan suaranya melihat Johnny yang memindah-mindahkan barang dari kamar tamu ke kamarnya -kamar Johnny.
Avi menahan Johnny yang tengah menyeret kopernya, karena pria itu hanya terdiam.
"Ibuku dari Chicago akan ke sini." Jelasnya sambil memutar matanya.
Avi melebarkan matanya, wajahnya jelas memperlihatkan kepanikan.
"Apa gudang-"
"KAU GILA?!" Johnny mendengus keras setelah berteriak dan lagi-lagi memotong ucapan Avi. Tapi bahkan ia sudah tahu apa yang akan dikatakan gadis itu.
"Sorry." Lanjutnya pelan, tidak tega juga melihat wajah memelas Avi.
...
Avi masih berdiri di depan pintu kamar Johnny, enggan melangkah masuk dan masih menatap tak rela barang-barangnya yang dipindahkan.
"Bisa tidak kita masukkan sofa un-"
"Tidak."
"Aku saja yang tidur di sofa, tidak ap-"
![](https://img.wattpad.com/cover/136349976-288-k187266.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Day - NCT Johnny
FanficHati kuatnya yang rapuh perlahan, akankah ada seseorang yang dapat menguatkannya kembali di lain hari?