tiga belas.

24 10 0
                                    

"Alfariel. Lo dipanggil diruang BK" kata Yuna setengah berlari dengan nafas memburu.

Alfariel menatap Yuna yang berada di hadapanya, lalu menutup buku dan berdiri sambil mengangguk.

"Thank's "

Clara tidak ada disana saat itu, ia sedang berada dikantin karena memang ini jam istirahat.

Alfariel tidak tau siapa yang mengadukannya ke BK. Riola? Tidak mungkin, karena dia juga terlibat. Sudahlah, hal itu tidak terlalu dipikir oleh Alfariel.

Dengan langkah yang panjang, ia menyusuri koridor.

✨✨✨

"Dia nonjok saya dulu pak!" seru Riola yang sudah nampak sangat emosi sambil menunjuk Alfariel yang ada di sampingnya.

"Dia ganggu Clara pak, dia kasar ke Clara!" Alfariel tak kalah emosinya.

"Gak usah sok tau lo, anjing" Riola tiba tiba menarik kerah Alfariel.

"Lo juga punya hak apa?!" lanjut Riola.

"Emang gue gak punya hak, tapi gue suka! " Seru Alfariel sembari mendorong Riola kasar.

"Gak usah dorong dorong gue! " Riola yang tidak terima karena Alfariel mendorongnya, langsung melempar pukulan disudut bibir Alfariel.

"Hei kalian! Jaga sikap!" seru Pak Ridho yang memang guru BK.

Alfariel ingin membalas tapi apa daya, ini diruang BK dan ada kepala sekolah.

"Gausah bacot!" entah kepada siapa Riola takut.

"Riola! Saya panggil Pak David ke sekolah sekarang!" kata kepala sekolah sambil menggebrak meja.

"Dasar beraninya ngadu, berapa umurmu?!"

Benar benar Riola tidak memiliki sopan santun. Hanya perkara perempuan bisa membuatnya seperti ini.

Setelah menunggu beberapa saat, Pak David yang dimaksud Kepala sekolah datang. Dan menyuruh semua keluar, kecuali Riola dan Alfariel.

Alfariel mencium tangan Pak David dan disambut senyuman. Riola menatap tak suka.

"Jadi apa masalahnya?" Tanya Pak David to the point.

"Bajingan itu mukul Riola dulu, yah" jelas Riola tanpa menatap Alfariel. Ya benar, Pak David adalah pemilik sekolah ini dan ayah dari Riola.

"Riola! Jaga bicara mu!"

Riola diam.

"Jadi, kenapa kamu mukul Riola? " tanya Pak David pada Alfariel.

"Dia narik tangan Clara, dia kasar ke Clara, gak sepatutnya dia seperti itu" jelas Alfariel.

"Clara? Siapa itu?" tanyanya.

"Pacar Riola yah" samber Riola.

"Sejak kapan dia pacaran sama lo?! Clara gak mungkin suka sama lo!" seru Alfariel.

"Ah, masalah perempuan" kata Pak David pelan, lebih tepatnya bicara pada dirinya sendiri.

"Riola, dia benar pacarmu bukan?" tanya nya memastikan.

(Regrets) of DisbeliefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang