Biasa gaess^-^ tekan vote dulu ya sebelum membaca
Hargai author
Makasii 👍Ke esokan harinya, Clara bangun tidak seperti biasanya,dia bangun pukul 04:00 WIB. Setelah Clara melipat selimutnya. Dia mengambil bomber hitam didalam almari.
Ya, bomber itu milik cowok gurita, lalu dicium nya bomber itu.
"Emmh wangii" dan Clara memasukan bomber itu kedalam tas.
Clara keluar kamar dan terkejut akan sesuatu.
"Astagaaa.."
"Astagfirullah "
Ternyata itu adalah bi Sutri yang sedang menuju dapur.
"Astaga bii sutrii,kirain setann" katanya lega.
"Yee enon, cantik cantik gini masak dibilang setan" kata Bi Sutri bercanda. Bi Sutri memang seperti itu, suka bercanda.
"Hehe, abis Clara kaget bi"
"Lha ini tumben non Clara bangun jam 4, ga kayak biasanya" tanya Bi Sutri heran.
"Ya gapapa lah bi, sekali kali, hehe"
"Ohh, lha ini non Clara mau bibi masakin apa buat sarapan?"
"Emm, nasi goreng aja juga gapapa, tapi itu si Ica nasi gorengnya yang asin yaa"
"Oke siap non"
Clara pun kembali masuk ke kamar nya dan melempar bantal ke tubuh sahabatnya.
"Oi bangun, loe ga mau shalat?" tanyanya sambil mengacak acak rambut sahabatnya.
"Ahh,ntar" sambil menutup kepalanya dengan bantal.
"Loe kok gitu sih, kemaren loe juga ga shalat, masa ini ga shalat lagi,dosa tauuu" katanya sambil menarik tangan Ica.
"Yee yee gue bangun"
"Oke loe shalat, gue mandi ya" kata Clara.
"Lhah loe ga shalat?" tanya nya sambil mengucek matanya yang masih sedikit tertutup.
"Loe lupa? Gue kan lagi dapet, ayo ah buruan" mereka pun menuju kamar mandi.
.
.
.Setelah mereka sudah siap, mereka pun menuju meja makan yang di lantai bawah.
"Na na na na na" Clara bersenandung sambil sedikit melompat menuruni tangga.
"Oi gasah pecicilan, ntar jatoh nanges" ejek Ica.
"Ye biarin dongg" kata Clara sambil menjulurkan lidah.
"Ini non makanannya, ini susu sapinya"
"Makasii bii"
"Enak nih asinn, emmhh" timpal Ica.
"Loe kalo makan ya makan dulu, jangan sambil ngomong, ntar setan lewat mati loe, keselek makanannya" ucap Clara terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Regrets) of Disbelief
Teen Fiction"Cinta itu gelap, kelam, dan kejam" ucap Clara "Bukan cintanya yang gelap, kelam, dan kejam" Alfariel meralat kalimat yang terucap dari Clara. "Lalu?" Tanya Clara. "Orang yang menjalaninya" "Oh ya?" "Iya, kamu akan merasakan cinta itu indah jika b...