tujuhbelas.

15 7 2
                                    

Clara turun dari tangga menuju ruang makan, sedikit terkejut karena Papanya telah pulang dari bekerja di luar kota.

Tak mau ambil pusing, Clara duduk dimeja makan dan mulai mengambil roti tawar beserta selai strawberry, tanpa menatap papahnya. Bahkan menganggapnya tidak ada.

Hanya ada keheningan di antara mereka. Sibuk dengan makanannya masing-masing, itulah yang mereka lalukan. Hingga rasa lapar telah tiada dan membuat Clara berdiri.

"Pah, Clara sekolah dulu" ucap Clara kepada Papanya, bagaimanapun juga Clara harus berpamitan, karena Clara tetap menghargai papahnya.

"Hm, ya. Naik apa kamu?" Tanya papah Clara,membuat Clara menoleh ke sumber suara.

"Jalan."

"Naik mobil saja"

"Enggak usah"

Papah Clara menghela nafas, dan lebih memilih diam untuk melanjutkan sarapannya.

Setelah melewati beberapa komplek Clara melihat arloji di tangan kirinya dan terbelalak karena waktu telah menunjukan pukul 06.54

Padahal jarak sekolah dari tempat Clara berdiri masih jauh.

"Mampus, bisa telat nih. Ga bawa HP lagi, naik angkot ntar macet" ucap Clara pada diri nya sendiri.

Mau tidak mau Clara harus berlari agar cepat sampai.

Baru saja berlari sekitar 8 meter, Clara sudah ngos ngosan. Alhasil ia berhenti sejenak dan mendapati sebuah motor dan pengendara nya yang mendekati Clara.

Kayak kenal sama ini motor. Batin Clara.

Motor itu berhenti tepat di sebelah Clara tanpa mematikan mesin motor nya.

"Koala, naik gih." Ajak Alfariel sambil membuka kaca helm.

Tuh kan bener dugaan gue, ternyata Alfariel.

"Eh gausah." Jawab Clara sambil tersenyum.

"Ayo buruan, aku yakin kamu pasti sangat membutuhkan tumpangan" ucap Alfariel yakin.

"Tapi aku gak bawa helm" Clara beralasan agar tidak terlihat gampangan.

"Udah gapapa, ayo buruan."

Clara tetap diam di tempat. Karena Alfariel takut telat, ia menarik tangan Clara. Membuat Clara semakin dekat dengan Alfariel.

"Udah, ayo naik. Gausah malu karena kejadian kemarin" ucap Alfariel sambil menyeringai nakal. Membuat Clara benar benar malu.

Mau tidak mau Clara naik di motor Alfariel.

"Hei, buruan pegangan. Aku mau ngebut nih"

Clara tidak menjawab dan tidak mengikuti perintah Alfariel.

"Gini nih" ucap Alfariel sambil mengarahkan tangan Clara menuju pinggangnya.

Clara hanya tersenyum dan tidak menolak akan hal itu.

Akhirnya mereka sampai di sekolah tepat waktu.

Clara turun dari motor dan langsung berlari meninggalkan Alfariel yang masih melepas helmnya.

"Hei koala, begitu kah cara mu berterima kasih?" Tanya Alfariel sambil setengah berteriak.

Clara berhenti dan berbalik, berlari kecil menuju Alfariel. "Ah maaf, aku takut jika gurunya sudah masuk" ucap Clara sambil menarik tangan Alfariel dan berlari menuju kelasnya.

Alfariel hanya tersenyum senang.

Bener bener suka lari ini cewek.

°°°

(Regrets) of DisbeliefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang