sebelas.

25 10 3
                                    

Clara menatap kaca jendela mobil dengan bosan, ini masih menunjukkan pukul 06.10 pagi. Menurutnya masih terlalu pagi untuk berangkat sekolah.

Tapi apa boleh buat, dia berangkat bersama papahnya.

"Gimana sekolahmu? " pertanyaan papah Clara memecahkan keheningan.

"Biasa aja" jawab Clara ketus.

"Kalo ditanya, liat orang yang nanya dong" kata papah Clara sambil sesekali melihat Clara yang masih menghadap jendela.

"Emang ada undang undang nya? Gak kan?"

"Sampai kapan kamu kayak gini ke papah? "

Alih alih menjawab, Clara malah menyalakan ponsel nya dan mengenakan headset di telinganya, dengan pandangan masih ke arah luar mobil.

✨✨✨

Entah kenapa hari ini Clara tampak murung, tidak seperti biasanya. Karena masih terlalu pagi, kelas Clara masih sepi.

Sesekali Clara melihat ke belakang, dan Alfariel masih dengan posisi yang sama, membaca buku.

Wajah Clara nampak gelisah, ia berharap Ica segera datang, agar Clara bisa bertanya suatu hal.

Diliriknya arloji berwarna hijau toska  di tangan kirinya menunjukan pukul 06.38 tetapi sahabatnya belum juga datang.

"Emm.. em.. Alfa anu, gue mau tanya" karena rasa bosan yang cukup besar, akhirnya Clara mengajak Alfariel bicara walaupun sedikit malu.

"Iya, tanya apa? " Alfariel menutup bukunya dan menatap Clara.

"Kenapa kemaren lo ngpost foto gue sih?"

"Kenapa? "

"Lo tu gimana sih, bukanya jawab malah balik tanya"

"Kamu, kalau ketemu cowok yang bukan kelas ini, terus kamu diajak kenalan, pokoknya kalau kamu dideketin jangan mau ya?"

"Kenapa lo melenceng dari topik awal kita sih? " sekarang Clara sedikit kesal.

"Aku gak mau kalau nanti dia ngambil kamu dari aku" pernyataan dari Alfariel membuat Clara sedikit risih.

"Berhenti bicara pakai 'aku-kamu', Alfaa"

"Jawab pertanyaan ku waktu itu" Alfariel menatap Clara dengan tatapan 'jawab-atau-aku-mati'

"Gu, gue belum bisa jawab sekarang, sorry" Clara langsung berbalik dengan wajah bersalah, dan dilihatnya Ica, Yuna, dan Ella yang baru datang.


"Kok berangkatnya bisa barengan? " tanya Clara.

"Hehe tadi gue didepan kelas sama Danu terus ada mereka, akhirnya masuk bareng " jelas Ica sambil meletakan tasnya di kursi.

"Lo ngapain didepan sama Danu? "

Mendengar pertanyaan dari Clara, Ica malah nyengir.

"Danu nembak Ica" Ella menjawab pertanyaan Clara dengan enteng.

"Ha masa? " tanya Yuna

"Iya tadi sebelum lo dateng"

"Terus lo jawab apa? " tanya Clara sambil mengucir satu rambutnya.

(Regrets) of DisbeliefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang