Tettt tetttt
Suara bel istirahat pun berbunyi, terlihat murid murid mulai ribut dan berhamburan keluar kelas.
Clara dan Ica pun juga ingin keluar kelas, tepatnya ke kantin.
"Hai boleh kenalan? " tiba tiba ada cowok yang ingin mengajak Clara berkenalan. Cowok itu adalah tadi dimaksud oleh Ica.
"Tuh kan bener" bisik Ica ke Clara.
"Emm boleh" ucap Clara ragu.
"Nama gue Danu, loe siapa?"
"Gue Clara"
"Namanya cantik kayak orangnya"
"Dan nama loe siapa?" Sambung Danu menunjuk Ica dengan dagunya.
"Gue Azzahra frischa, panggil aja Ica"
"Udah kan kenalannya? Gue mau keluar" kata Clara sambil menarik tangan Ica.
Saat perjalanan menuju kantin Clara dan Ica diajak kenalan dua orang perempuan yang berdiri di depan pintu kelas.
"Haii, boleh kenalan, nama gue Yuna" katanya.
Menurut Clara, Yuna sangat cantik, dengan rambut sedikit bergelombang, mata coklat, kulit putih, dan memakai kacamata kotak, sangat cocok untuknya.
"Gue Clara"
"Dan nama loe siapa?" tanya Yuna.
"Haii, gue Ica "
"Loe kok diem aja, siapa nama loe? " tanya Ica pada sesorang yang berada disebelah Yuna.
"Ehh mm, gue Ella"
Ella cantik, hanya saja tidak secantik Yuna, Clara, dan Ica. Ella cenderung manis, memiliki kulit sawo matang, pipi tembem, mata coklat yang indah.
"Ya ini temen gue sedikit pemalu" kata Yuna menjelaskan.
"Gue mau kekantin nih, kalian mau ikut gak? " ajak Clara.
"Mau dongg" seru Yuna.
Sesampainya dikantin, mereka duduk di meja dekat segerombolan kakak kelas.
"Kalian mau pesen apa? Biar gue yang pesenin " kata Yuna antusias.
"Gue bakso, sama es teh" sahut Ica.
"Gue sama deh" sambung Clara.
"Loe ga mau pesen? " tanya Yuna kepada Ella.
"Gue jus oreo aja satu"
"Oke siap"
Setelah beberapa saat, pesanan mereka pun datang.
"Ra, ini bakso nya loe yang bayarin kan? " tanya Ica.
"Enak ajaa"
"Loe kan tadi udah janji"
"Iyadeh iyaa"
Clara menuangkan sambal ke mangkoknya sangat banyak, melihat hal itu, Ica tak tinggal diam.
"Apa apaan ini Ra, gausah pake sambel gitu, perut loe kan gakuat "
"Gue pengen yang pedes pedes aja"
"Awas aja sampe perut loe sakit" ancam Ica.
"Biarin, wlee" ejek Clara.
Sesaat kemudian, datang segerombolan cowok yang tak terbilang jelek. Dan salah satu bertanya kepada Yuna bolehkah duduk di samping Yuna dan teman temanya, Yuna pun mengiyakan.
Mata Clara membulat setelah melihat alfariel duduk didepannya, karena memang bangku didepan Clara kosong.
"Hai, lagi makan bakso? " tanya nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Regrets) of Disbelief
Novela Juvenil"Cinta itu gelap, kelam, dan kejam" ucap Clara "Bukan cintanya yang gelap, kelam, dan kejam" Alfariel meralat kalimat yang terucap dari Clara. "Lalu?" Tanya Clara. "Orang yang menjalaninya" "Oh ya?" "Iya, kamu akan merasakan cinta itu indah jika b...