One

185K 9.2K 1.5K
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi seorang Jung Taeyong.

Pagi-pagi sekali ia sudah datang terlambat karena bangun kesiangan dan mendapat omelan dari sang dosen yang memang terkenal dengan ke-killer-annya itu.

Belum lagi ia yang lupa akan tugasnya dan otomatis membuatnya dihukum dua kali.

Saat makan siang pun ia menggerutu kesal tidak bisa menyantap makanannya karena harus berakhir di ruang dosen dan menerima hukuman.

Dan berakhirlah dia disini, di kamar sang adik dengan tangan terlipat di dada dan wajah yang dibuat seseram mungkin. Aura hitam seolah mengelilinginya.

Jung Jaehyun, adiknya itulah yang menyebabkan semua ini.

Ia yang menyebabkan Taeyong melupakan tugas-tugasnya, ia yang menyebabkan Taeyong bangun telat, dan ia juga yang menyebabkan..

"Bokongmu masih sakit?" Pertanyaan pertama yang diajukan oleh Jaehyun dengan ketidaksopanannya. Sejujurnya memang dari pagi ia sudah merasakan bokongnya itu sakit,  ia susah berjalan dan itu menambah daftar kesialannya hari ini. Tapi melihat orang yang menyebabkan semua kesialan Taeyong hari ini hanya tidur tengkurap dengan mata yang tak memandangnya membuat Taeyong naik darah. Bagaimana bisa ia bertanya sesantai itu tanpa melihat objek yang dituju dan hanya berfokus kepada layar laptop dihadapannya yang sedang menampilkan dua pasangan sejenis sedang bercinta!?

Taeyong menghembuskan nafas kasar. Jung Jaehyun dan tontonan dewasanya memang tidak bisa dipisahkan.

"Jika bertanya tolong pandanglah objek yang kau tanya."

"Jika aku memandangimu maka aku akan langsung menerjangmu." Jaehyun menjawab cepat dengan tatapan yang masih berfokus ke layar.

Taeyong menahan kesal. Ia mendekat kearah adiknya yang masih setia dikasurnya bersama laptop tercintanya. Ia menatap sekilas pada layar yang di tonton oleh Jaehyun. Sejujurnya ia resah dengan suara-suara yang keluar dari benda persegi itu, sungguh menjijikan sekaligus membuat penasaran? Entahlah, Taeyong tidak bisa menjabarkan rasanya.

"Berhentilah menonton hal seperti itu. Itu sungguh menjijikan." Tidak sepenuhnya benar, karena terkadang Taeyong menonton itu juga, tapi tidak sesering adiknya yang bisa menonton setiap hari.

Jaehyun hanya melirik sekilas, lalu kembali menatap layar.

"Jika ini menjijikan, seharusnya kau menghapus juga isi dalam laptopmu."

Ya memang benar, Taeyong juga mengoleksi video-video seperti itu. Tapi, ayolah. Taeyong adalah laki-laki dewasa (menurutnya) dan bukankah wajar jika laki-laki dewasa menyimpan video seperti itu? Tapi seperti yang dijelaskan sebelumnya, Taeyong tidak menonton sesering yang Jaehyun lakukan. Setiap hari? Yang benar saja!

"Aku tidak semaniak dirimu, ingat? Lagipula cepat matikan laptopmu sekarang juga, aku sedang marah padamu!"

Jaehyun mendengus mendengar celotehan hyungnya itu. Namun meski begitu Jaehyun menurut dengan mematikan laptopnya.

Saat laptop mati, Jaehyun langsung beranjak dari tidurnya dan langsung duduk dipinggir kasur menghadap ke arah Taeyong yang masih setia berdiri di samping kasurnya dengan kedua tangan yang terlipat didadanya.

Hey, lihatlah wajahnya itu. Apakah itu wajah laki-laki yang sedang marah? Mengapa justru terlihat menggemaskan dimatanya?

Beberapa menit berlalu, tidak ada tanda-tanda Taeyong akan mengeluarkan suaranya dan itu membuat Jaehyun sedikit jengah.

"Jadi.. ada apa hyungku tercinta datang kesini?" Tanya Jaehyun dibuat-buat yang menyebabkan Taeyong mual.

"Aku ingin sekali menghajarmu sekarang juga Jung Jaehyun karenamu hari ini aku mengalami banyak sekali kesialan."

Hyper [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang