Twenty Four

28.4K 3.1K 634
                                    









Don't forget to vote and Comment











"Hyung..."

Mark mencoba untuk memeluk tubuh Taeyong. Tetapi ucapan yang keluar dari bibir Taeyong selanjutnya membuat gerakan Mark terhenti dan digantikan dengan kedua netranya yang membulat sempurna.

"Jaehyun...

















Bukanlah adikku."









Flashback

Taeyong terbangun dari tidurnya. Melirik kearah sampingnya dan menemukan Jaehyun yang sedang terlelap tanpa memakai sehelai benang-pun. Taeyong pun melirik tubuhnya sendiri dan ternyata sama seperti Jaehyun, ia juga tak memakai sehelai benang.

Taeyong menghembuskan nafasnya. Diliriknya jam dinding yang bertengger diatas sana menunjukkan pukul dua dini hari.

'masih terlalu larut untukku bangun.' gumannya.

Taeyong menyibakkan selimutnya. Menatap cairan kental yang mulai mengering tertempel di sela-sela paha dalamnya dan tempat tidur Jaehyun.

Jaehyun benar-benar tak main-main dengan ucapannya. Ia benar-benar menyakiti Taeyong semalam hingga rasanya tubuh Taeyong remuk.

Namun sudut bibir Taeyong melengkung. Ia kembali menatap Jaehyun yang tertidur dengan tenang. Di usapnya pelan peluh kecil yang berada di dahi lelaki itu sebelum akhirnya dikecup pelan.

Taeyong mulai beranjak dari tempat tidur. Berjalan tertatih-tatih ke arah kamar mandi dengan keadaan telanjang bulat yang memperlihatkan banyaknya bercak merah keunguan yang diciptakan oleh adiknya sendiri.

Selangkangannya bahkan terasa lengket, hingga di otak Taeyong hanya berfikir untuk segera membersihkan kotoran yang ada ditubuhnya ini.

Taeyong memasuki kamar mandi dan berhenti tepat didepan kaca yang memperlihatkan wajahnya yang menyedihkan. Ia hanya memandang wajahnya sendiri dengan datar. Namun satu lelehan cairan bening keluar begitu saja dari sudut matanya.

Taeyong tak bergerak. Ia hanya meringis menatapi wajahnya yang menyedihkan.

Apalagi masalah yang akan datang?

Itulah yang ada dipikiran Taeyong kini. Esok, tak mungkin semuanya akan baik-baik saja seperti yang diharapkan. Bahkan pikirannya sudah tak bisa berfikir akan apa yang harus ia lakukan esok untuk meluruskan persoalan ini.


Bicara baik-baik dengan orang tuanya?

Cih, itu tidak akan bisa mengingat betapa marahnya ibunya tadi.


Membicarakan hal ini kepada Jaehyun?

Tidak-tidak. Jaehyun juga sedang memikirkan jalan keluarnya. Dan pria itu tidak bisa di ganggu untuk beberapa saat karena emosinya yang belum stabil.


Kembali menjalankan misinya membuat Jaehyun menjadi straight?

Konyol. Bahkan ia sendiri adalah seorang yang menyimpang.

Lalu apa?

Taeyong memejamkan kedua matanya. Lalu kembali membukanya dan akhirnya berjalan menuju bath up yang kosong.

Taeyong menyalakan air dingin. Tanpa menunggu airnya penuh, Taeyong langsung memasuki bath up tersebut dan berendam disana.


1 jam kemudian Taeyong telah rapih dengan pakaiannya. Kini ia sudah berada di kamarnya, dan berniat ke arah dapur karena tenggorokannya yang terasa kering.

Hyper [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang