Thirty Two

27.9K 2.5K 564
                                    

Taeyong, Jaehyun dan ibu Jung kini sedang duduk di ruang tamu. Tidak ada yang memulai pembicaraan, semuanya fokus pada pemikirannya masing-masing.

Suasana disekitar mereka sangat hening, membuat tubuh Taeyong dan Jaehyun seketika meremang.

Ibu Jung, hanya menatap kedua anaknya dengan pandangan yang sukar ditebak, membuat Taeyong sedikit takut melihatnya.

Terdengar helaan nafas dari ibu Jung, membuat Taeyong dan Jaehyun melirik takut-takut kearahnya.

"Jadi... Sudah berapa bulan?" Tanya ibu Jung dengan suara dingin, membuat Taeyong ciut.

Jaehyun menyadari hal itu. Kemudian dengan pasti ia menggenggam jemari Taeyong guna menyalurkan kenyamanan dan wajahnya kini menatap ibunya.

"Baru tiga hari, bu." Jawab Jaehyun.

Ibu Jung mengangguk, kemudian beranjak dari duduknya dan hendak pergi dari mereka berdua yang menatap bingung kearahnya.

"Tunggu apa lagi? Ayo kerumah keluarga Lee." Ucap ibu Jung seraya melanjutkan langkahnya.

"T-Tungguㅡ" Langkah ibu Jung seketika terhenti, saat mendengar suara Taeyong yang tercekat.

"M-Mau apa.. ke rumahku?" Tanya Taeyong bingung membuat ibu Jung menghela nafas.

Ibu Jung membalikkan tubuhnya. Menatap lakmat dua insan yang kini memasang wajah kebingungan, konyol.

"Mau apa? Tentu saja untuk memberitahukan ini pada keluargamu."

Seketika rasa takut mulai menjalar ke diri Taeyong. Bagaimana jika ayahnya ataupun Mark dan Doyoung akan menatapnya aneh dan tidak menerima kandungan ini? Seketika ia ingin menangis.

"Dan juga, mempercepat pernikahan kalian." Setelah mengatakan hal itu, ibu Jung langsung pergi meninggalkan Taeyong dan Jaehyun yang kini memandang satu sama lain.

"A-Apa katanya?" Tanya Taeyong dan hanya dibalas gelengan oleh Jaehyunㅡah, mungkin telinga keduanya sedang bermasalah.

Jaehyun mengecup pelan ujung bibir Taeyong. "Ayo, jangan sampai nenek sihir itu mengamuk karena menunggu kita." Bisik Jaehyun membuat Taeyong mencubit pelan pinggang kekasihnya itu.

Sepertinya Jaehyun lupa jika wanita yang ia katai sebagai nenek sihir itu adalah ibu kandungnya sendiri.









Entah ini adalah keberuntungan Taeyong atau tidak, namun kini di rumahnya sedang lengkap. Ayahnya, Mark dan juga Doyoung sedang berada dirumah, dan sangat senang saat melihat Taeyong bersama Jaehyun dan juga ibunya datang.

"Ah, tumben sekali ibu Jung datang. Ada apa?" Tanya ayah Lee saat sudah mempersilahkan ketiganya untuk duduk.

Mark yang melihat hyungnya datang tersenyum, seraya langsung mengambil posisi untuk duduk disampingnya.

Taeyong yang melihat Mark duduk disebelahnya hanya tersenyum, seraya mengelus pelan rambut hitamnya.

Ah, seandainya saja takdir berkata lain, mungkin Mark akan mencintai hyungnya itu sekarang. Wajahnya yang cantik kini bertambah cantik dengan pipi yang semakin berisi. Belum lagi pembawaannya yang lembut dan manja, membuat Mark merasa nyaman berada di dekat hyungnya ini.

"Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu, Lee." Ibu Jung kini berujar. Sedikit menyunggingkan senyumannya saat Doyoung memberinya secangkir teh hangat.

"Ya, apa itu?"

Ibu Jung menyesapkan sedikit tehnya, sebelum kemudian tersenyum tipis. "Aku ingin melamar anakmu dan mempercepat pernikahannya."

Doyoung yang baru saja meminum teh buatannya langsung tersedak. Tak berbeda jauh dengan reaksi Ayah Lee dan Mark yang kini membelakkan kedua matanya.

Hyper [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang