Ten

52.3K 3.6K 900
                                    

Note:

Karangan ini hanya fiktif belaka. Para pemainnya pun hanya saya pinjam nama saja tanpa ingin menjatuhkan pihak mana pun. Jadi, jangan benci karakter disini ya karena ini murni khayalan author saja.

Be a smart reader, ok?

.
.
.
.
.

Enjoy!



Taeyong memainkan handphonenya. Sesekali ia menyeruput milkshake cokelat didepannya tanpa melepaskan pandangannya dari layar handphonenya.

Jam baru saja menunjukkan angka sepuluh, tetapi Taeyong sudah berada di cafe yang baru saja buka beberapa menit yang lalu.

Tidak banyak yang berkunjung, hanya beberapa orang yang mungkin belum sarapan atau hanya sekedar ingin mengicip kopi paginya.

Taeyong mulai menguap, bagaimanapun ia bangun pagi tadi untuk bertemu dengan seseorang disini.

"Maaf menunggu lama."

Taeyong mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya dan langsung menatap orang yang sedari tadi ia tunggu.

"Tidak, aku juga baru datang."

Seseorang itu tersenyum sangat manis. Lalu mulai duduk di hadapan Taeyong tanpa melunturkan senyumannya. Sedangkan Taeyong hanya mengernyit aneh.

"Mengapa kau tersenyum seperti itu? Itu sungguh mengerikan, Ten."

Senyuman Ten langsung lenyap.

"Bisakah kau memujiku? Setidaknya bilang kalau hari ini aku sangat manis."

Taeyong kembali mengernyit, "apa kau ingin bertemu denganku pagi-pagi seperti ini hanya untuk mendengarkan aku mengucapkan kata manis kepadamu?"

Ya, semalam Ten tiba-tiba mengajaknya untuk bertemu tanpa memberi tahu maksud dan tujuannya. Meskipun Taeyong cukup kesal karena harus terbuang tidur panjangnya demi bertemu dengan Ten, tetapi ia juga tidak bisa menolak permintaan dari sahabat absurdnya ini.

Ten kembali tersenyum, tersenyum yang mengerikan menurut Taeyong.

"Bagaimana penampilanku hari ini?"

Taeyong menatap Ten lakmat. Terlihat jelas bahwa Ten sedikit mempoles wajahnya menggunakan sedikit make up. Bahkan Taeyong bisa melihat bahwa Ten memakai lip balm yang membuat bibirnya merona, hey, apakah itu lip balm cokelat itu?

"Ya, lumayan." Taeyong hanya menjawab seadanya membuat senyum Ten kembali turun.

"Hanya lumayan? Kau tidak asik Jung Taeyong."

Taeyong tersenyum dalam hati saat melihat raut wajah Ten yang murung.

"Yayaya, Siapa hari ini yang akan kau temui? Karena aku baru pertama kali melihatmu tampil luar biasa seperti ini, kau cantik." Taeyong bersungguh, karena meski Ten adalah laki-laki, namun pesonanya tidak kalah oleh para perempuan.

Senyuman Ten mulai berkembang, bahkan lebih dari yang tadi membuat Taeyong sedikit meringis dibalik senyumnya sekarang.

Ia sedikit menyesal memuji temannya itu jika pada akhirnya ia kembali melihat senyuman yang seperti orang idiot itu.

Hyper [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang