18. Pagi Ceria

2.3K 140 10
                                        

Kringg... Kringgg

Alarm jam weker ku berbunyi nyaring. Ku matikan lalu ku lihat pukul 04.00 sekarang. Tahajud malam ini ku lewatkan. Maafkan Zhea ya Allah. Buru-buru ku membersihkan badan lalu mengambil air wudhu.

Tokk.. tokk..

"Assalamualaikum" terdengar suara orang dari luar lalu ku segera berpakaian dan keluar dari kamar mandi

Ceklek

"Wa-waalaikumsalam"

"Yuk sholat subuh. Udah di tunggu yang lain di musholla."

"Iya bentar mau pakai mukena dulu"

Segera ku pakai mukena ku lalu turun ke bawah tepatnya ke musholla kecil rumah ku.

"Allahu Akbar"

"Assalamualaikum warahmatullah"

Ya Allah merdu sekali bacaan surahnya. Apalagi tadi baca Ar-Rahman salah satu surah yang aku suka.

Setelah selesai berdoa aku langsung menuju dapur untuk membantu umi dan bunda. Ya biasalah masak untuk sarapan. Para lelaki sepertinya masih tadarus.

"Eh Zhea. Sini bantu bunda buat pisang goreng. Si Al kalau pagi suka makan pisang goreng sama minum teh"

"Iya bunda. Sini biar Zhea aja yang bikin pisang goreng nya. Bunda bantu umi masak buat sarapan aja"

Satu fakta yang aku tahu kali ini, mas Al kalau pagi sukanya minum teh dan makan pisang goreng. Ya simpel lah cuma bikin begini doang.

Pisang goreng dan 2 cangkir teh serta 2 cangkir kopi telah siap. Segera ku antar ke teras depan tempat berkumpulnya para lelaki

"Abi, ini kopinya" ucapku lalu menaruh nampan yang berisi kopi, teh, dan pisang goreng itu ke meja.

"Iya makasih ya sayang"

"Siapa nih yang bikin pisang gorengnya? Enak banget loh" tanya ayah yang ternyata sudah mencomot satu pisang goreng

"Zhea yah" jawabku sambil tersenyum malu

"Iya enak nih pisang goreng nya. Sering sering bikin kayak gini ya Zhe" ucap mas Al. Ya Allah Zhea baper😂😂

"Makanya cepet halalin dong. Kan bentar lagi Zhea udah lulus SMA " kata Abi sambil tertawa.

"Iya abi. Nanti kita bicarakan ya." Apa apaan ini? Ah terserahlah

"Ya sudah Zhea balik ke dapur dulu Abi. Mau bantuin umi sama bunda"

Pipi ku sudah tak tau lagi bagaimana warna nya sekarang. Malu. Tentunya.

"Umi, sudah selesai ya?"

"Iya nak. Loh kenapa kamu kayak lagi seneng gitu?" Tanya umi. Mungkin beginilah naluri seorang ibu

"Ah gak papa umi" elak ku

Agar mengalihkan pembicaraan umi tadi aku pergi ke dapur untuk membuat susu. Ya mungkin seperti anak kecil yang setiap pagi selalu minum susu. Tapi kenyataan nya aku masih anak kecil kok😂😂

"Sini Zhe, makan sekalian" kaget. Waktu mau duduk di kursi ruang makan ternyata sudah di penuhi banyak orang.

"Iya umi." Lalu ku duduk di sebelah bunda berhadapan dengan mas Al. Ya Allah boleh Zhea pergi saja dari sini. Malu.

Pemandangan yang mungkin bakalan romantis bagi yang sudah halal yaitu mengambilkan makan untuk suami mereka. Bagi yang belum halal mungkin hanya bisa membayangkan saja.

Umi mengambilkan nasi serta lauk pauk nya untuk Abi. Tak terkecuali bunda juga mengambilkan nya untuk ayah. Adik ku dan adik nya mas Al sudah mengambil nasi dan lauk pauk nya. Aku dan mas Al masih terdiam dengan pikiran masing masing.

"Hmm" Abi membuyarkan lamunan ku

"Al, ayo makan. Kok malah diem aja? Mau diambilkan juga? Besok ya kalau sudah menghalalkan anak Abi" cerocos Abi sambil terkekeh

"Sini bang adek ambilkan. Itung-itung mengobati Abang yang pengen diambilkan oleh istri Abang kelak"

"Jones mah bisa apa atuh"

Tawa pun tak terhiraukan lagi. Guyonan guyonan yang dilontarkan abi, ayah, sesekali adik ku ini membuatku merona.

Acara sarapan pagi pun selesai. Abi izin ke kamar untuk mandi ayah pun juga. Adik ku bermain basket bersama mas Al. Adiknya mas Al hanya melihat sesekali mengabadikan dengan kameranya. Aku pun juga ikut melihat permainan mereka.

"Al!! Udah main nya. Cepetan mandi. Katanya mau ngajak jalan." Teriak bunda sambil menghampiri anaknya dan membawakan handuk kecil untuk mengelap keringatnya.

"Iya Bun. Al mau ngadem dulu. Nanti baru mandi."

"Mbak Zhe, Husen minta tolong dong ambilin minum. Air putih aja."

"Iya mbak ambilin" segera ku berdiri lalu melangkah masuk ke rumah belum benar benar masuk rumah sebuah ucapan seseorang memberhentikan ku

"Zhe? Mas boleh minta tolong? Ambilkan air putih juga ya" ucapnya sambil tersenyum

"Iya Zhea ambilkan"

Sekarang semuanya sudah rapi dan wangi tentunya. Semua berkumpul di ruang keluarga

"Al, udah gih jelasin maksud dan tujuan mu"

Jelasin maksud dan tujuan? Maksudnya apa? Aku tak tau apapun. Aku lebih memilih diam

"Hmm"

"Jadi begini abi, Al menginginkan jika pernikahan Al dan Zhea dipercepat. Karena Al juga tidak mau menambah dosa lagi. Meskipun nanti sudah menikah Al tidak akan melarang Zhea untuk melanjutkan pendidikan nya. Al juga akan gapai cita-cita Al disana. Pernikahan disini bermaksud agar tidak menimbulkan zina." Terang Al dengan penuh keyakinan

"Bagaimana dengan pendidikan mu di sana?" Tanya Abi yang agak tidak percaya dengan perkataan Al barusan

Aku hanya bengong. Kaget? Iya. Bingung? Iya. Seneng? Iya. Terharu? Iya. Semua campur aduk. Ya Allah bantu Zhea. Jika ini yang terbaik mudahkanlah dan lancarkanlah.

"Al tetap akan melanjutkan pendidikan Al disana Abi. Kalau Al dan Zhea sudah menikah Zhea bebas akan tinggal dimana selama Al masih di Mesir. Setelah Al selesai dengan pendidikan Al, Al akan kembali ke tanah air. Dan mengabdikan diri di tanah air." Jelasnya

"Abi, setuju saja Al. Tapi kembali lagi yang menjalani kamu dan Zhea. Gimanapun semua keputusan ada di tangan Zhea. Bagaimana menurutmu Zhe?" Tanya Abi

Aku masih tidak menyangka. Bagaimana ini ya Allah. Aku masih diam sambil menunduk. Bingung harus gimana.

"Aku sudah mulai menyicil kebutuhan kita untuk kedepannya seperti rumah. Alhamdulillah rumah sudah tahap pembangunan nanti kalau aku sudah selesai pendidikan rumahnya juga sudah siap di tinggali." Tambahnya. Aku semakin bingung. Bagaimana ini ya Allah??

"Mmm... Zhea.. mau saja pernikahan nya di percepat tapi... Nunggu Zhea lulus SMA saja bagaimana?" Jawabku takut takut

"Aku disini liburan 2 bulan Zhe. Harapan ku waktu liburan ini aku sudah bisa menghalalkan mu. Karena setelah liburan ini aku tidak akan bisa pulang. Koas dan lain nya sudah menunggu."

Ya Allah bagaimana ini? Apa iya aku harus menerimanya? Tapi aku cinta dia ya Allah. Bagaimana ini? Zhea bingung ya Allah. Bantu Zhea ya Allah.

"Bagaimana nak?" Beralih ayah yang bertanya

"Mmmm..."

"Bismillah semoga ini yang terbaik untuk semuanya. Zhea bersedia. Untuk waktunya Zhea serahin semuanya ke mas Al dan yang lain nya karena Zhea juga tidak sedang libur sekolah."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Assalamualaikum😊

Ketemu lagiii teman-teman. Semoga terhibur dengan part ini. Lumayan buat temen satnight😂😂

Jomblo mana suaranya???
Krikk.. krikk...
Kayaknya gak ada yang jomblo ya mungkin cuma author yang jomblo ditambah ngenes 😂😂

Jangan lupa budayakan vote dan komen yaaa... Terimakasihh




Bismillah HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang