"Umi, Al pamit ya" pamit mas Al
"Al lebih baik nanti saja pulangnya. Ini masih hujan deras. Umi khawatir"
"Gak papa umi. Al nanti akan hati-hati kok. Kan Al pakai mobil juga jadi tidak kehujanan"
"Iya mas nanti aja pulangnya. Nanti Zhea bilangin ke bunda deh. Biar nanti bunda dianter sama mang Ujang aja pengajian nya."
"Zhe, bunda butuh bantuan mas buat anter ke pengajian. Mas bakal hati-hati kok"
"Ya sudah umi, Al pamit ya. Kasian bunda nunggu lama. Assalamualaikum" pamitnya sekali lagi sambil mencium punggung tangan umi
"Waalaikumsalam"
Aku mengantarnya sampai depan. Memayungi nya agar tak basah.
"Mas, balik dulu ya Zhe." Aku hanya mengangguk sambil tersenyum
"Assalamualaikum. Langsung masuk nanti baju mu basah"
"Waalaikumsalam"
Aku segera masuk ke rumah karena hujan nya makin lebat disertai angin dan petir
"Ya Allah lindungi mas Al" gumamku sambil menaruh payung yang kupakai tadi di tempatnya
_______________________________
Al POV on
Perjalanan pulang dari rumah Zhea ditemani oleh hujan. Aku terpaksa pulang karena bunda memintaku untuk mengantarkan nya ke majelis ta'lim.
Hujan semakin deras mengguyur kota ini. Angin dan petir pun juga tak kalah kencang. Jarak pandang ku juga berkurang.
Aku menjalankan mobil ku dengan pelan dan hati hati. Tapi tanpa sadar ada pohon besar menghantam mobilku bagian depan. Kaki ku terasa ngilu.
"Ya Allah sakit sekali. Tolong hamba ya Allah" rintihku
Kaca depan mobilku pun juga ikut pecah alhasil badanku basah kuyup terkena air hujan. Badanku mulai menggigil. Kepala ku pusing. Pandangan ku perlahan mulai kabur. Dan setelah itu aku tak tau apa apa.
Al POV off
________________________________
"Zhe, ada telpon itu. Tolong diangkat, umi mau beresin dapur dulu"
"Iya umi"
Lalu ku segera mengangkat telpon
"Halo. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam. Zhe, ini bunda. Si Al udah pulang belum dari rumah kamu? Kok dari tadi belum juga datang ya? Bunda juga sudah berulang kali telpon tapi tidak di angkat. Mana sekarang hujan deras. Angin nya juga kencang."
"Mas Al sudah dari tadi Bun pulangnya. Sekitar 30 menit lalu. Mungkin mas Al berteduh dahulu. Karena daerah rumah Zhea sudah hujan deras dan angin kencang sebelum mas Al pulang."
"Ya sudah kalau begitu Zhe. Bunda hanya khawatir terjadi sesuatu sama Al"
"Iya bunda. Tadi umi sudah melarang mas Al untuk pulang tapi mas Al tetap ingin pulang karena bunda menunggu nya untuk diantar ke majelis ta'lim"
"Iya tadi bunda WhatsApp dia untuk mengantar. Ya sudah Zhe. Bunda tutup ya. Makasih. Assalamualaikum"
Perasaan ku mulai tak enak. Ada apa sebenarnya? Mas Al kenapa tidak mengangkat telpon dari bunda? Apa ia baik baik saja?
"YaAllah lindungilah mas Al. Semoga tidak terjadi apa apa" batinku
Setelah itu aku beranjak menuju kamar. Rasanya badanku sudah lelah sekali. Ingin rasanya aku tidur. Tapi sebelum tidur ku coba untuk menghubungi mas Al. Siapa tau dia mengangkat telpon dariku

KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah Hijrah
SpiritueelKisah seorang gadis berumur 15 tahun yang baru memasuki Sekolah Menengah Atas itu dan juga baru memasuki lembaran baru di dalam hidupnya. Ia mulai berhijrah saat ini. Dan datang lah seorang laki-laki 2 tahun lebih tua dari nya yang membuatnya jatuh...