24. Takdir Allah

2.3K 130 12
                                        

Ruang IGD terbuka, keluarlah seorang dokter

"Bagaimana dok keadaan kakak saya?" Tanya Husen antusias

"Alhamdulillah dek, kakak nya baik-baik aja. Dia mengalami sedikit syok. Dan badan nya kelelahan." Terang dokter itu

"Boleh saya ke dalam dok?"

"Boleh. Tapi jangan ganggu dulu ya dek. Biarkan dia istirahat karena memang keadaan nya sekarang lagi lemah. Empat jam kemudian nanti saya balik lagi untuk memeriksa keadaan nya." Husen mengangguk dan langsung menuju ruangan dimana kakak nya itu berada

Di lain tempat, pintu ruang ICU masih enggan untuk terbuka. Orang yang menunggu dibuat nya cemas.

"Mas, kok dokternya gak keluar keluar ya? Al gakpapa kan?" Tanya seorang ibu yang sedang menunggu kabar dari anaknya dengan cemas

"InsyaAllah anak kita gakpapa. Berdoa saja untuk kesembuhan nya" sahutnya sambil merengkuh wanita yang telah mendampinginya selama 25 tahun itu hingga mereka mempunyai anak yang Sholeh dan sholehah

Tiba-tiba ruang ICU terbuka dan menampilkan anak sulung nya yang tak berdaya di atas brankar rumah sakit. Infus bertengger di tangan kanan nya. Wajahnya pucat pasi. Selimut menutupi badan nya hingga dada.

"Dok, anak saya mau dibawa kemana?" Tanya bunda nya

"Anak ibu akan kami bawa ke ruang rawat inap Bu. Alhamdulillah kondisinya berangsur membaik" terang dokter yang menanganinya sambil tersenyum

"Baiklah Bu, saya pamit ke ruangan saya dahulu. Ibu silahkan mengurus administrasinya terlebih dahulu. Mari pak, Bu" pamitnya

Keluarga itu pun langsung menuju dimana anaknya dirawat.

Author POV off

___________________________________

Zhea POV on

Kepala ku terasa berat. Badanku juga lemas sekali. Perlahan ku tersadar dari pingsan ku. Bau obat menyeruak menusuk indra penciuman ku.

"Umi" ucapku lirih

"Alhamdulillah anak umi sudah sadar. Apa ada yang sakit?" Tanya umi dengan wajah khawatirnya

"Sedikit pusing umi" jawabku sambil berusaha bangun dari tidur ku tetapi lagi lagi pusing ku bertambah

"Jangan bangun dulu mbak. Mbak harus istirahat." Cegah Husen melihatku ingin duduk

"Umi, mas Al bagaimana?"

"Katanya tadi dia sudah di pindahkan ke ruang rawat inap. Kondisinya pun berangsur membaik" jawab umi sambil tersenyum ke arahku

"Zhea mau jenguk mas Al umi" rengek ku

"Nanti dulu ya sayang. Kondisi mu drop. Tunggu dokter memeriksamu lagi ya nak"

Aku mau tak mau menuruti ucapan umi karena memang sebenarnya badanku tak berdaya ditambah lagi rasa pusing di kepala ku.

"Assalamualaikum"

"Waailaikumsalam"

"Permisi Bu, saya mau memeriksa keadaan nya kembali"

"Oh mari silahkan dok"

Dokter pun mulai memeriksaku

"Alhamdulillah keadaan nya sudah membaik dan diperbolehkan pulang" katanya seraya tersenyum aku pun juga ikut tersenyum

"Terimakasih dok"

"Sama sama Bu. Mari"

Setelah kepergian dokter tadi aku dibantu adek ku bangun dari tempat tidur. Aku benar benar tidak betah berada di ruangan bau obat seperti ini. Kurang lebih 5 jam aku berada disini. Aku ingin segera keluar dari sini.

Bismillah HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang