Di rumah sakit
Joy, Louis, dan Max dirawat di ruangan yang sama tepatnya dilantai 3.
Shira yang berada di dalam ruanagan sendiri menunggu salah satu dari mereka sadar, Max memang sudah sadar, tapi Joy dan Louis masih menutup mata,
Didalam hatinya Shira menyalahkan dirinya sendiri"Sudahlah Shira tidak apa apa kok!" bujuk Max yang duduk di kasurnya
"Tidak, Aku melukai kakak, dan Kapten Joy,itu juga hari pertama kapten kembali, dan pertandinganya makin dekat, jika sekolah kalah akulah penyebabnya" ujarnya terisak
Tiba tiba Louis bangun dan langsung duduk.
"Hmm, tidak akan ada yang berani melukaimu"
"Kakak? Kau sudah bangun?"
"Siapa yang melukai mu katakan padaku!"
"Uih, senior kau hebat, kaulah yang terbaik" kata Max seraya mengacungkan jempol.
"Lalu wanita ini, bagaimana?" ujar Louis menunjuk Joy
"Hmm, Rize kami belum tau keadaannya, lagi pula dia,,,"
"Dia apa?"
Ketika pembicaraan belum selesai terdengar bunyi seseorang membuka pintu.
"Selamat siang, saya Yose Albert akan bertanggung jawab atas pasien diruangan ini"
Semua yang ada didalam ruangan terkejut, Max tercengang, Shira matanya membesar, dan Louis heran dengan alis yang naik sebelah.
"Ka,kakak" ujar Max terkejut
Shira dan Louis pun langsung melihat kearah Max.
"Yo,Yose??" kata Louis terkejut.
"Lama tidak berjumpa, Louis , Shira" sapa Yose ramah.
"I, iya kak Yose" balas Shira.
"Aku dengar kau jatuh dari tangga apa itu benar?, aku hanya berpikir kenapa kau bisa jatuh, kau kan bukan anak smp lagi, atau jangan jangan kau memikirkan cinta?"
"A, apa"
"Tidak , kami jatuh karena aku , kak Louis menlongku" bela Max.
"Benarkah kalau begitu , aku ucapkan tetimakasih sudah menolong adik ku", kata Yose sambil membungkukkan badan
"Tapi kata kata tadi , apa benar?, kakak apa kakak sudah mempunyai seorang wanita?, kalau iya perkenalkan padaku!"
Senyum Shira lebar karena biasanya kakak nya selalu dingin dengan semua wanita.
"Benar senior aku akan mendukungmu" ujar Max bersemangat.
"Tidak ada diam!!" ujar Louis hampir teriak layaknya anak kecil.
"Dasar bocah" ejek Yose.
"Dasar Hentai"
Krik krik
Suasana hening seketika"He,hentai?? Kakak kau bilang hentai ke siapa??" tanya Shira yang terkejut akan perkataan Louis
"Tepat orang yang di dep-"
"Max!!, kau bilang Max hentaikan?, aku sudah tau"
Potong Yose yang sudah berkeringat dingin menyucur di wajahnya,
"Apa, sempak gila sejak kapan aku dibilang hentai , justru kau lah yang hentai ,!"
"Sudah diam kalian tidak malu di depan Shira bicara begitu"
Lerai Louis yang sudah tidak tahan akan kebisingan."Bukannya kau yang duluan bicara hentai ya
"Shira maafkan aku" Max minta maaf.
"Sudahlah aku akan beritahu kondisi kalian!" Yose membaca kertas yang di tempel di alas papan ujian dan mulai berbicara.
"Louis ,sikut mengalami benturan dengan lantai tapi tidak parah, sedangakan kau tengik, (Max) bersyukurlah bahwa kau jatuh di tempat yang empuk, jadi kau tidak apa apa , hanya itu,"
"Eh tunggu! Bagaimana dengan Kapten Joy( kalian melupakanya )
??""Rize?? Dia,,, kakinya masih belum terlalu sembuh dari cedera dan sekarang kembali di cederai oleh si bodoh Max dan Sempak keledai Gila"
"Sempak keledai??"
"Si bodoh Max? kakak kau begitu terhadapku, uhuhhuhuh"
kata Max menangis manja."Jangan ganggu dia dulu, biarkan dia tidur, woi Max kecilkan suaramu , suaramu itu bak anjing menggonggong yang dapat membelah tanah, nanti kau malah membangunkannya! Kau mengerti??"
"Iya, iya"
"Baiklah kalian ku tinggal"
Krik krik
"Tidakkah ada yang mau memulai pembicaraan??" tanya Shira dalam hati.
Louis sibuk membaca novel, Max dengan tampang o on malah termenung, Shira diam seribu bahasa tanpa bicara sepetah katapun , yahhh dan pada akhirnya terdengar langkah kaki seribu (maksudnya ada banyak orang ) yang sudah bertengger didepan pintu namun akhirnya masuk.
"Selamat siang," sapa seseorang dari depan pintu.
"Ah,,, siang"
kata Shira yang langsung berdiri memberi hormat, karena yang datang adalah Theodore, dan anggota basket yang lain ( Tomy, Yogi, Zory).
"Apa kau baik baik saja?" sapa Theo ramah ke Louis.
"Uhmmm" jawabnya dingin.
"Uhmm, anu senior kenapa datang kesini?" tanya Shira
"Kau ini kenapa, jelas kami ingin menjenguk Kapten kami"
ketus Tomy yang tidak pandang bulu untuk menyakiti hati seseorang , meskipun itu wanita.
"Hey hey jangan bentak adik ku ya! Kau mau kubunuh??"
"Ayo, lakukan, kau kira aku takut"
"Sudahlah jangan begitu, inikan rumah sakit!" lerai Theo.
"Fuuih , woi anak ayam jika Joy bangun berikan ini kepadanya!"
Tomy memberikan sebuah tas yang isinya komik."Banyak sekali untuk apa?" tanya Max.
"Anak buah ayam tak perlu tau sudah ayo pergi!!" kata Tomy dingin yang sangat mengerikan.
"Baik"
Mereka oun pergi tanoa menoleh kebelakang.
"Sialan, memang dia siapa bilang bilang anak ayam" ketus Louis yang sudah sangat panas.
"Dia itu orang kedua yang hatinya dingin sedingin es setelah Kapten Joy" jelas Max
😵_________________😵_____________
Buat kalian yang ngak tau Hentai, tanya aja ke teman cowok kalian , 95℅ mereka tau
😯😄😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
no heart warming story
Teen Fiction"Adik perempuanku sudah berani ya" 🚫bahasa kasar 🚫mengadung unsur perkelahian dan pembunuhan 🚫15+