Suara yang sudah tidak asing terdengar menggema menghentikan perdebatan antara Louis dan Yose.
"Diamlah dasar laknad!!!"
"La,, laknad?" kata Max terkejut.
"Ah ka,,kau sudah sadar"
Kata Max"Rize, jangan begitu ini bukan salah ku ,manusia tolol ini yang dari tadi berteriak tidak jelas" ungkap Yose membela diri.
"Apa,? bukannya kau yang mulai duluan"
"Aku tidak pernah melakukan hal yang salah"
"SUDAHLAH DIAM!!!"
krik krik krik krik
"Bagus Rize terus saja sampai mereka diam" pinta Max yang juga membatin.
"Sudah kubilang diam!, aku tidak suka diganggu" jelas Joy dingin.
"Iya iya maaf" pinta Yose.
Tok tok tok
Tetdengar bunyi pintu yang diketuk,dengan suara langkahyang pasti menuju ruang pasien, ternyata yang datang adalah anggota tim basket,"Kkkkkkkkk,kapten JjjjjOy??"
Kata Theo terkejut"Hey kau kira kau melihat hantu" ungkap Louis meledek
"Aku terkejut kau cepat sekali sadarnya kapten" ungkap Yogi.
"Memangnya kau ingin dia tidak sadar terus?" kata Yose.
"Tomy, kau tidak terkejut sama sekali apa kau sudah tau,?"
"Tidak, aku tidak tau memangnya aku harus terkejut alay seperti kalian? Sorry aja ya , bukan gaya ku" kata Tomy seraya beranjak kesebelah Joy
"Jadi dari kapan kau bangun?"
"Baru saja",
"Maksud kami kemari bukan untuk menjenguk mu" ungkap Tomy yang berterus terang.
"Njirrr, aku kira Tomy akan bicara perlahan tapi ternyata dia langsung ngegass ya Theo" kata Yogi.
"Kami datang mengajak Louis untuk bergabung dengan tim basket" kata Tomy yang sontak membuat kaget semua orang yang ada di dlam ruangan itu.
"Whatt the good idea" kata Max senang.
"Apa? , apa hak mu menyuruhku??" ketus Louis.
"Itu bukan hak kami, tapi tanggung jawab mu!"
"Apa yang menjadi tanggung jawabku, bukanlah menjadi tanggung jawab ku padamu! Kau mengerti!"
"Kau ini ngomong apa sih??" kata Yose yang bingung dengan pendapat Louis tadi.
"Intinya aku menolak"
"Itu tanggung jawabmu , kau kan yang membuat kapten kami tidak dapat ikut turnamen, jadi kau yang menggantikannya!!"
"Aku tidak bisa bermain, dasar bodoh"
"Bisa kok bisa, Senior sangat hebbat malah" ungkap Max yang tiba tiba menjawab kata kata Tomy.
"Sial, siapa kau memangnya hah??" kata Louis ketus ke arah Max.
"Adik mu juga bilang begitu, dia bilang kau sangat hebat memasukan bola, " ungkap Theo.
"Sejak kapan kau bertemu dengan Shira??"
"Kemarin, Zory dan Joy adalah penembak jitu kami, tapi kau malah melakukakn ini padanya, jadi kau yang menggantikannya"
seru Yogi meledek."KAU ITU BUKANNYA TIDAK BISA BERMAIN, kau hanya tidak ingin bermain ,"aku tidak bisa bermain" kau mengatakan itu hanya untuk melarikan diri" ungkap Joy yang sudah tidak tahan dengan sikap Louis
"Luar biasa gila , bahasa mu Rize bagus sekali dan to the point " ungkap Max membatin.
"Inilah kata yang dari tadi kami tunggu, kata yang sangat bijak dari Pemimpin kami" kata Yogi menyanjung Joy.
"Kalau begitu apa yang dimaksud dengan kemenangan? Sampai pertandingan berakhir, seberapa banyak pun angka yang kau cetak seorang diri kalau tidak ada yang gembira, maka itu bukanlah kemenangan!"
Kata kata tsb terlontar dari mulut Louis, sontak yang mendengarpun terkejut,dan kaget tidak menyangka bahwa Louis dapat mengatakan hal sebijak itu.
"Wow" kata Max tertegun
Louis melanjutkan kata-katanya
"Kau sangat membenci kekalahan bukan?,tapi kau akan merasa tertantang ketika jatuh dalam kekalahan seperti itu!""Sialan, tutup mulut mu brengsek!!"
kata Tomy yang sudah tidak tahan dengan perkataan Louis yang tajam."Kenapa kau marah,? Apa aku benar??" kata Louis meledek.
"Louis hentikan!!" suara Yose terdengar mulai sedikit marah.
"Kau kenapa Yose? Kau berpihak pada mereka, ??"
"Bukan begitu tapi, cukup hentikan kata kata mu itu, jangan hina mereka sesuka mu!!"
"AKU....."
semua orang menatap kearah Joy
"Aku memang membenci kekalahan, tapi menjadi tertantang akan ucapan mu tadi.
Karena aku akan merasa lebih puas ketika kembali dari kekalahan tersebut,, KAU PUAS??"Kata Joy, dan langsung berbaring menutup matanya menggunakan selimut.
"Rasakan dasar sombong" ledek Zory.
Louis menghela nafas dan mulai mengatakan yang sesungguhnya apa yang ingin dikatakannya, dengan kembali berbaring dan kedua telapak tangannya di gunakan sebagai bantal.
"Seorang kapten harus bisa melindungi anak buahnya, bukan malah meninggalkan mereka walaupun sang kapten sedang cedera, kalau begitu cepat lah keluar dari sini dan ajari kami , latih kami, perhatikan kami, maka kami akan melakukan yang terbaik!"
Ungkap Louis dengan tatapan kosong
"Apa maksud mu, latih kami??"
Tanya Zory"Senior kau akan bergabung??"tanya Max meyakinkan.
"Katakan kapan latihannya?"
Kata Louis agak sebal."Akhirnya kau nurutkan, dasar, perkataan pemimpin kami memang sangat hebat" kata Yogi menyanjung Joy.
"DIAMLAH YOGI" bentak Tomy
"Dokter beritahu kami kapan Louis bisa di bawa keluar?" tanya Tomy kepada Yose.
"Tunggu saja dua hari lagi!"
"Rize tugas kami sudah selesai jadi kami akan pergi jaga dirimu!" kata Tomy
"Pergii sana,!!" kata Louis.
Mereka pun pergi meninggalkan ruangan , tersebut
Dan suasana hening ketika Yose meninggalkan ruangan, Max membaca komik, Louis membaca novel, sedangkan Joy masih menutupi dirinya dengan selimut.
________________________________
Wedew bijak amat kata katanya Uda Louis, ngak tanggung tanggung balasan Uni Joy sangat waadauuuu
Hari ini hari yang kutunggu bertambah satu lagi mapel diriku namanya Bahasa Jepang
A.a,.axa.aa.a.😴😐😯😃😂
KAMU SEDANG MEMBACA
no heart warming story
Teen Fiction"Adik perempuanku sudah berani ya" 🚫bahasa kasar 🚫mengadung unsur perkelahian dan pembunuhan 🚫15+