Rumah sakit
Ceklek
Bunyi suara pintu dibuka, menghadirkan sesosok tinggi menggunakan Style serba hitam, mulai dari jeans, jaket, hingga topi, memasuki ruangan tempat dimana Joy dirawat.
Orang tersebut berjalan mendekati Joy yang masih terlelap dialam mimpi.
Langkah orang tersebut semakin dekat dan dekat, sekarang dia sudah berdiri di sebelah Joy, dengan tatapan lekat memandangi wajah gadis yang sangat damai dan polos saat tidur.
Orang tersebut duduk ditepi ranjang Joy, membicarakan sesuatu yang mungkin takkan dapat didengar olehnya.
'Sayang sekali cantik, aku minta maaf jika harus melukaimu, bagaimana pun juga ini pertandingan, kau tau kan aku tidak suka bermain bersih, Joy Rize yang malang'
Orang tersebut membelai lembut pucuk kepala Joy dan mengelus pipi milik Joy. Dan diwaktu itu pula orang itu mengeluarkan sebuah jarum suntik, yang terisi dengan setengah cairan berwarna kuning.
Dia menyuntikkan cairan tersebut tepat dinadi Joy, dan pada akhirnya Joy terbagun karena merasakan sesuatu yang menusuknya.
Joy sangat terkejut melihat orang yang tengah terfokus kenadinya saat ini, orang tersebut tidak mengetahui bahwa Joy sudah bangun ketika dia mulai menyuntikan cairan tersebut.
"Apa yang kau lakukan?" Seru Joy santai Orang tersebut sontak kaget dan sedikit mundur dari posisi duduknya.
"Ka-kau" kata orang itu gelagapan, karena aksinya diketahui oleh Joy
"Cih, kurang ajar, kau memanfaatkan keaadaan, pengecut" kata Joy dingin..
"Kau seperti tidak mengenalku saja, mana mungkin aku akan diam jika ada timing yang pas"
"Laki-laki brensek, keluar sekarang!!" bentak Joy dengan dingin.
"Hmm, aku juga akan keluar tapi sebentar lagi" kata pria itu dengan senyuman yang tidak jelas.
"Tunggu apa lagi wajah mu memuaakkan" Seru Joy sambil mengalihkan pandangannya terhadap pria yg sekarang sedang memainkan jarum suntik di depannya
"Dipertandingan nanti aku yakin kau tidak akan melihatku, jadi aku ingin melihat mu lebih lama, Nona Rize"
"Cih, tidak usah sombong, kau kira dengan menyuntikkan kokain itu aku akan melemah hah?" kata Joy meangangkat angkuh dagunya.
"Hoho, gadis pintar kau langsung tau yang kusuntikkan itu kokain ya, pantas saja Jay belum berani melawanmu"
"Jangan sebut nama bajingan itu didepanku!! Sudahlah keluar melihat mu aku jadi mual!!"
"Baiklah, baiklah Albino, tapi ingat jangan harap kalian akan menang!" katanya berjalam keluar dan membuka pintu
Blam
Orang tersebut keluar membanting pintu, setelah melangkahkan kaki beberapa langkah pria itu tidak sengaja berpapasan dengan Yose ketika hendak keluar.
Yose hanya memperhatikan kepergian pria itu dari belakang menatap punggungnya. Lalu membuka pintu kamar pasien, dan masuk kedalam.
"Yang baru saja keluar itu temanmu?" tanya Yose.
"Bukan" kata Joy datar.
"Lalu siapa?"
"My enemy"
"Kau bercanda" kata Yose geli, " mana ada musuh menjenguk tem-"
kata itu tak dapat dilanjutkan oleh Yose. Ya, dia tau bahwa Joy pernah di jenguk oleh musuhnya lalu yang terjadi adalah, Joy koma selama satu bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
no heart warming story
Teen Fiction"Adik perempuanku sudah berani ya" 🚫bahasa kasar 🚫mengadung unsur perkelahian dan pembunuhan 🚫15+