8.??

54 5 3
                                    

Keesokan pagi
Disekolah Shira dan Chiaka berjalan melalui koridor untuk masuk kedalam kelas tapi, suasana sekolah membuat Shira sangat gelisah karena para murid melihat Shira dengan tatapan dingin, Chiaka yang menyadari hal itu langsung mencengkram tangan Shira dan berkata kepada semua siswi yang memperhatikannya.

"Hey, apa yang kalian lihat??,jangan ganggu mood orang ya!!"

"Siapa pula memangnya yang menggangu mood kami hanya melihat kalian lalu kenapa kalian tersinggung??" kata wanita yang merupakan kapten Cheerleader itu angkuh.


"Hey tatapan mu itu membuat orang manapun pasti tersinggung"

"Kalau begitu jangan tersinggung" kata wanita tersebut lalu meninggalkan Chiaka dan Shira.

"Sudah ayo Shira! Hmm Shira? Kok bengong??"

Seketika menetes air bening di mata Shira, ya dia sedang menangis.

"Kenapa kamu menangis? , hentikan nanti mereka tambah senang mem-bully mu, ayo hapus" pinta Chiaka yang segera membawa Shira kedalam kelas.

Setibanya dikelas

"Selamat datang" mereka adalah teman sekelas Shira yang menghiburnya Niel, Rally, Alice.

"Tuh, lihat mereka masih setia padamu" ujar Chiaka

"Uhm, ya"

"Ayo duduk!" ajak Chiaka.

Merekapun pergi duduk

"Nah sekarang ayo ceritakan bagaimana keadaan Kak Louis , Max dan Kapten??"

"Hmm, kakak dan Max baik baik saja, tapi kapten Joy sepertinya sampai sekarang belum sadarkan diri"




"Untunglah, Mereka berdua selamat, kapten Joy pasti baik baik saja" hibur Stella.


"Gila, kau ini datang darimana kayak hantu saja , tiba tiba muncul" kata Niel terkejut.






"Hyeee, orang dari tadi disini"


"Mana ada tadi kau kan diluar?"


"Diamlah kesel aku". Kata Stella yang kecewa karena setiap kali dia datang tidak ada yang tau.

Dirumah sakit

Yose membuka pintu ruangan pasien. Dan masuk. Yap pasiennya adalah Max, Lou, dan Joy


"Pagi, apa kabar?"

Krik krik


"Kalian sudah sarapan?"


Krik krik


"Hey bicaralah kalian kenapa?"


Krik krik


Yose yang marah pun menjitak kepala Max dan Louis dengan kesal.


"Hey apa apaan kau?" ketus Louis



"Dari tadi aku menggil kalian , menyapa, nanya udah makan, kenapa kalian diam??"




"Karena wajah mu itu memuakkan" ujar Louis dingin.


"Apa, kau berkaca lihat muka kayak kuali gosong dibilang ganteng"



"Siapa yang bilang saya ganteng pak, saya gak pernah bilang , atau bapak memang melihat saya sebagai pria tampan nan menawan" kata Louis menyanjung dirinya sendiri.


"Tumben banget senior Louis pakai bahasa formal, panjang pula, biasanyakan pakai bahasa hati yang ngak siapapun mengerti"


"Aku bisa mendengar mu Max"


"Huuuwhatttt, dia dengar wowowwwoo, Louis gila Louis gila"



"Aku masih mendengarmu"


"Woi sempak kuda bawain minum , haus!!!" pinta Louis kepada Yose.


"Saya dokter bukan, perawat"



"Sama sajakan" pikir Louis kacauuu



"Kau lulus Sd ngak ya, masa Dokter sama Perawat di samaain"




"Apa kau bilang ? Kau mau ku apakan bagusnya hah?"



"Ayo makan saja aku lalu kuliti dagingku sampai habis!"

"Bweee" kata Max yang ingin muntah.

"Lebih baik kujadikan kau sup daging kuda"


"Oh ya sudah lakukan!!"


"Diamlah dasar laknad"
🍴🍴🍴🍴

Semua terkejut siapa yang bicara tadi.


____________________________________

Hari ini menyebalkan banget gaes, gue , gue,,, gue gaes kena marah ama guru B.indo gue .

Gaes gue benar benar marah karena untuk pertama kalinya gue kena marah sama guru, marahnya iti menggelegar sampai kelas sebelah

Wadau tetkejut nyata tapi ajaib y gaes. Ih gue malah malas kalau ketumu lagi tu orang.

( sebel sebel sebel, pusing pala jangkrik) beb

no heart warming storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang