Experimental School
"Hei hei hei, ini waktunya makan, ayo kekantin" ajak Jay selaku orang yg paling ditakuti disekolah.
"Ya ya ya, lalu siapa yang akan membayar makan mu hah?" tanya Roy yg merupakan anak buah Jay.
"Uhmm, eohhh, shhh"
"Woi kau jangan mendesah menjijikan sekali!" kata Jennifer teman Jay.
"Ah, untung kau bicara, hari ini Jefe yang bayar!! Yeaahh" Jay keluar seraya diikuti temannya Roy dan Vin mereka berteriak layaknya anak kecil.
"Woi, jangan pergi mana mungkin aku yang membayar kotoran yg nanti kalian keluarkan!" teriak Jennifer yang masih bisa didengar oleh mereka.
Murid yang berada dikelas hanya menatap Jennifer takut, dan membuang muka.
"Baiklah kalau begitu ayo makan!" ajak Jennifer kepada temannya.
"Kau yakin ingin membayarnya?"
"Kau gila ya?". Jennifer berjalan menuju depan kelas dan mulai menjalankan aksinya.
"PERHATIAN YA KALIAN SEMUA, AKU NGAK MAU BASA-BASI, INTINYA SAJA, KALIAN SEMUA HARUS KASIH UANG, SEKARANG!!"
"Ide sialan macam apa itu?" tanya teman Jennifer dengan senyum miringnya.
"Rose, Celine, Ryu, cepat pungut uangnya! Aku kekantin duluan"
Jennifer pun meninggalkan kelas."Nah, kalian sudah dengarkan, sekarang ayo keluarkan!!" mereka bertiga berpencar mengambil uangnya.
"Hei, uang mu mana?" tanya Celine kepada seorang pria kutu buku.
"Uang ku tidak ada" katanya tertunduk.
"Mana aku tau, kau harus punya!"
"Celine, mungkin dia menghabiskannya untuk membeli buku"
Kata Rose yg tertawa"Apa benar?"
"I-iya"
"Kalau begitu mana bukunya?"
"Untuk apa?"
Tanpa aba aba Celine membuka tas pria tersebut dan mengambil buku yang masih dibungkus tsb.
"Yah, kau tidak paham ya? Tentu saja untuk dijual"
"Hahahahaha" suara tertawa terdengar nyaring, mereka adalah Celine, Rose, dan Ryu.
"Jangan! Ini belum kubaca," kata Nerd itu berdiri ingin mangambil bukunya namus Celine menangkis tangannya.
"Jangan coba-coba menyentuhku, pria sialan"
"Hahah, aku sudah dapat Celine Rose ayo pergi!!" kata Ryu seraya meninggalkan kelas.
Didalam kelas.
"Ivo sabar ya, suatu hari pasti akan datang balasan untuk mereka" kata seorang perempuan yang mendekati laki-laki Nerd tsb.
"Aku tau" katanya lalu melanjutkan membaca bukunya.
Dikantin.
Jennifer jalan terburu-buru menemui Jay dkk. Jennifer benar benar marah dan lansung memukul meja kantin kuat-kuat.
"Hei, kalian keterlaluan" kata Jennifer yg wajahnya sangat merah karena marah.
"Ahahahaah, sekali sajakan boleh, Jahe" kata Roy meminum Jus miliknya.
"Aku yakin bukan kau yang akan membayarnya, hehehe" kata Jay terkekeh bak seorang psikopat.
"Hmm" Jennifer duduk didepan Jay berhadapan.
"Ya kan, aku benar, terkumpul berapa?"
"Mana aku tau, BIBIIIII, KESINI SEKARANG!!!!" teriak Jennifer yang membuat semua orang memandanginya.
"KALIAN LIHAT APA? URUSI SAJA URUSAN KALIAN!!"
"A-ada apa nak? Mau pesan apa?"
"Aku mau Ramen Jumbo, minumannya Jus Lemon!! Cepat aku sudah lapar!"
"Baiklah" ibu kantin meninggalkan mereka.
"Apa bisa kau habiskan?" tanya Jay
"Aku bahkan bisa menghabiskan 5 sekaligus"
"Rakus"
"Brengsek kau" kata Jennifer
Dan ditengah pembicaraan mereka Teman-teman Jennifer datang membawa uang.
"Wah wah wah, kalian dapat berapa?" tanya Roy
"Sedikit"
"Berapa? Dasar tidal becus!" kata Jennifer.
"Jahe sialan, kau bilang apa? Toh kau ngak minta juga, ada yang ngak bayar,"
"Siapa?"
"Si Nerd!"
"Hmm, kau ngak becus malaknya kali, alasan" kata Roy.
Celine berjalan menuju Roy dan menjambak rambutnya, hingga membuat Roy kesakitan, dan yang dikantin? Mereka cuma menyaksikan
"Woi woi woi, brengsek, sialan lepasin woi, kau mqu rambutku rontok semua hah?"
"Biar, biar kau ngak ngomong kayak ayam lagi, rasakan!!!"
"SUDAHLAH KALIAN BERISIK!!"
kata Jay yang sudah tak tahan akan kebisingang ini."KAU JANGAN IKUT CAMPUR ORANG GILA!!!" kata Celine membalas perkataan Jay, karena muak akhirnya Jay menyiram mereka berdua dengan air.
Byurrrr
"KYAAAA, JAY SIALAN" kata Celine dan Roy bersamaan.
"Hahhaahhahah, rasain" katwa Jay, yang juga diikuti oleh temannya yang lain.
"Awas kau orang gila!" kata Celine mengancam Jay.
"Sudahlah berhenti makanan ku sudah datang!" kata Jennifer.
"Hah? Kau sudah memesan kami saja belum pesan, sialan Egois macam apa yang ada di sekolah ini?" kata Ryu menceramahi Jennifer.
"Hahah, sial, sudahlah ayo pesan, bakalku delay dulu ramennya!!"
"Cih, kau pesan jumbo bagaiman kalau nanti uangnya kurang?"
"Tenang saja bakal-,,,,"
"Bakal dibayar Jennifer" kata Jay
"Siapa bilang?"
"Woi, berisik amat makan aja, lalu diam!!" kata Rose menegahkan.
Dan pada akhirnya mereka makan bersama walaupun sali g berkata kasar, mereka memang sudah terbiasa dengan hal seperti itu jadi jika mereka kelihatan seperti orang berkelahi sebenarnya itu hanya candaan, bagi mereka berkelahi itu haris ada yang mati.
Mereka bukanlah orang biasa, mereka semua memiliki kemampuan bela diri yang sangat hebat, terutama Jay dan Celine, mereka seperguruan.
____________________________________
Joy merupakan adik kandung Jay, mereka terlahir dari keluarga Mafia, ayahnya seorang Mafia tingkat tinggi, merupakan orang kepercayaan Yakuza ( gangster paling ditakuti ), mereka meminta pajak untuk pemakain lahan didistrik tsb, kenapa? Karena dia merupakan kepala distrik daerah ini.
Lalu ibu mereka, seorang mata-mata tingkat master, yang menyelesaikan semua masalah sendirian, dia pernah membunuh pengusaha kaya raya, lalu mengambil kekayaannya, tapi tak lama setelah kejadian tsb dia meninggal karena penyakit kecanduan Narkotika.
Dan yang sekarang hanya ada Jay, Joy, dan Ayahnya Mr.Co.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
TBC
MULAI GAJE DEH?
KAMU SEDANG MEMBACA
no heart warming story
Teen Fiction"Adik perempuanku sudah berani ya" 🚫bahasa kasar 🚫mengadung unsur perkelahian dan pembunuhan 🚫15+