Prolog :
Dari kejauhan kulihat dia dan temannya menghampiriku, dengan tangan yang mengepal. Aku tidak tahu harus berbuat apa untuk menghindarinya, tapi kukira ini hanyalah sebuah takdir yang harus kuterima...
"Dasar bodoh...!," umpatnya seraya meninju wajahku.
"Kau bilang jawabannya sudah benar... tapi apa ini hah...?delapan puluh...?!," sambil mengomeliku dia juga tak berhenti memukulku.
"Maaf lain kali aku....aakhh..."
"Lain kali kau bilang...?, semuanya telah terjadi...kau bilang lain kali...?!"
Dia terus memukulku berulang kali.
Mataku terasa berat, badanku mulai terasa sangat sakit, saat sebelum aku benar-benar mulai tak sadar, aku mendengar suara samar-samar yang sepertinya, merupakan suara seorang perempuan.
Bab.1 (Rarka Aditya Dimension 1)
Kepalaku terasa sakit sekali, saat merasa kesadaranku mulai kembali, aku menyadari bahwa aku berada di UKS sekolah dan disana aku melihat sesosok perempuan yang sepertinya sedang mengoles sesuatu pada luka di dahiku.
"Oh...kau sudah sadar...?," tanya sosok yang masih samar itu.
"Siapa kau..?"
"Ha...sudah kuduga kau melupakanku," dia berkata sambil cemberut.
"Aku rasa aku tak pernah melihatmu," celetukku tanpa rasa bersalah.
"Yah mau bagaimana lagi...aku akan memberimu petunjuk...ehem..."
Dia terus mengatur suaranya seperti akan melakukan sesuatu.
"Dasar manusia jahat, pergi saja kau ke neraka...!," dia mengumpat sambil menunjuk wajahku.
Berusaha mengingat aku pun terdiam.
"Oh...kau itu kan, yang waktu itu...!"
*----*
(kejadian dua hari yang lalu...)
Aku melihat seekor kucing kecil yang sedang menatapku memakan sandwich ikan, dengan tiba-tiba kucing itu menggosok-gosokan badannya ke kakiku, isyarat tanda kalau sepertinya kucing itu juga menginginkan makananku.
"Oh kau mau...?," kemudian aku menyodorkan roti pada kucing itu.
"Kalau mau beli saja sendiri...hahah..,"
Celotehku sambil terus memakan sandwichku tanpa memedulikan kucing malang itu.
Saat asyik menertawai kucing itu aku mendengar sebuah triakan kencang yang datang dari arah belakangku.
"Hei...kau...tega sekali melakukan itu pada kucing kecil...!,"
Belum sampai disitu dia segera melanjutkan kalimatnya, setelah merasa cukup dekat dari tempatku berada.
"Dasar manusia jahat pergi saja kau ke neraka..!, cepat berikan roti itu padanya...!," umpatnya jengkel.
"Hei tunggu...apa yang-..," seruku kaget akan perbuatannya.
Dia merampas rotiku dan memberikan roti itu pada kucing tadi.
"Kalau kau mau melakukan itu, kau kan bisa beli sendiri...!," aku memakinya.
"Kalau aku punya uang juga sudah aku beli sendiri..," dia menjawab sambil terus mengelus bulu kucing itu.
(kejadian sekarang)
"Bagaimana kau sudah ingat..?,"
dia memulai sesi pertanyaannya padaku."Huh jadi itu kau..., cepat kembalikan uangku...!," pintaku padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimensions
FantasyRarka Aditya adalah seorang anak lelaki biasa yang kehidupannya tidak pernah menemukan sesuatu hal yang spesial, namun semua itu berubah saat dia bertemu anak bernama Diani Agatha. Disekitar anak itu, Rarka Aditya mengalami kejadian-kejadian yang ba...