-ONE-

1K 137 1
                                    

Press the star button before or after reading this page and don't forget to comment readers-nim ♡

Happy reading~


Seorang gadis masih asik bergulung dengan selimut tebalnya diatas kasur miliknya. Entah itu masih ngantuk atau sedang menikmati musim dingin iniㅡ Keduanya mungkin.

Matanya terbuka. Tangannya meraih jam beker miliknya. Gadis itu mendengus, ini sudah jam 6 pagi dan sudah waktunya ia beranjak bangun bersiap untuk pergi ke sekolah.

Hanya butuh 20 menit saja untuk menyelesaikan semuanya. Kini ia sudah siap dengan tas cokelat yang talinya tersampir dikedua pundaknya.

Ia beranjak menuju dapur, inilah rutinitas yang selalu dilakukannya sebelum berangkat sekolah 'breakfast if you won't sick' baru saja ia memakan sarapannya itu, telinganya peka akan apa yang didengarnya. Gadis itu mendengar sesuatu.

"Terus gimana pa sekarang hari terakhir ?"

"......"

"Selama ini kerja terus gak pernah pulang-pulang ngapain, biaya sekolah Eunbi dan Jaemin juga kurang. Kalo gak dapet uang mgapain kerja pulang aja sini biar mama aja yang kerja."

"......"

"Suami macam apa yatuhan ?"

"......"

Ayolah sepagi ini ia harus mendengar hal seperti ini. Ibunya sedang menelpon ayahnya. Meskipun sering tapi ia juga malas ketika mendengarnya. Ayah dan ibunya selalu saja bertengkar bahkan tak tahu tempat dan waktu.

Pagi itu Eunbi memutuskan untuk mempercepat menghabiskan sarapannya sebelum ia mendengar hal-hal yang lebih tak ingin didengarnya dari mereka.

Eunbi menyelesaikan sarapannya dan baru saja ia beranjak. Ia melihat Jaemin yang baru bangun hendak sarapan.

"Ka, mama mana ?"

"Di depan, nanti kaka panggilin." Ucapnya sambil mengelus kepala Jaemin.

Eunbi menghampiri Ibunya berniat pamitan untuk pergi ke sekolah. Terlihat wajah ibunya yang begitu marah. Namun tak menciutkan niat Eunbi untuk berpamitan.

"Ma, Eunbi berangkat dulu."

"Uang kamu masih ada yang mama kasih minggu kemaren ?"

"Udah ma tenang aja masih ada ko. Jaemin udah bangun, nyariin mama."

"Ya udah hati-hati dijalan bi."

Eunbi hanya mengangguk lalu meninggalkan rumahnya.



Sesampainya di halte ia duduk menunggu bis yang akan menjemputnya. Manik matanya asik memandang langit namun pikirannya tak tertuju pada langit itu melainkan pada keluarganya.

Jujur saja ia sangat merindukan ayahnya, ayahnya selalu bekerja dan jarang pulang dan membuat gadis itu sama sekali tak mengerti kenapa keuangan keluarganya selalu saja kurang padahal ayahnya bekerja dengan gaji yang lumayan tinggi.

Tiba-tiba saja ia merindukan masa lalunya. Dimana ia selalu bahagia ketika bersama dengan orangtuanya. Mereka tak pernah bertengkar dan Eunbi selalu mendapatkan apa yang ia mau. Namun sekarang berbeda semua tak lagi sama. Entah kenapa.

Dulu saja Eunbi sering menghabiskan waktu bersama Ayahnya. Bahkan ia pernah bilang kalau ia adalah 'Anak Ayah'. Tapi sekarang untuk berbicara pun Eunbi sangat canggung. Eunbi tak merasakan ayahnya seperti dulu. Yang sekarang dominan ayahnya dekat dengan adiknya, Jaemin.

Itulah kenapa sekarang Eunbi tumbuh menjadi gadis yang pendiam ketika ia berada diantara keluarganya namun ia tidak bisa diam jika bersama teman-temannya.

Seketika itu bus datang dan membuat gadis itu mengalihkan kembali pikirannya.


-R A I N, TO BE CONTINUE-


Ditunggu sarannya readers-nim♡
Vomment juseyo

Copyright, 2018.
Audreynfz

Sinkook : RainWhere stories live. Discover now